Hikayat (Unsur Intrinsik dan Ektrinsik Hikayat)

       Hikayat merupakan karya sastra yang berasal dari semenanjung Melayu. Bahasa dalam hikayat kadang-kadang sulit dipahami karena diceritakan dengan bahasa Melayu. Saat ini sudah banyak kata dalam hikayat yang sudah tidak digunakan dalam percakapan atau tulisan seharihari.

       Cerita hikayat dimulai dengan kata-kata sebermula, arkian, syahdan, alkisah, hatta, atau tersebutlah. Kata-kata seperti itu sudah tidak digunakan saat ini, kecuali kata tersebutlah. Cerita hikayat juga didukung unsur
intrinsik dan ekstrinsik.

1. Unsur Intrinsik
    Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik meliputi beberapa hal berikut.
a. Plot atau alur merupakan rangkaian peristiwa yang mengandung hubungan sebab akibat.
b. Tema merupakan gagasan atau ide sentral yang menjadi pangkal tolak penyusunan karangan dan sekaligus menjadi sasaran karangan tersebut.
d. Penokohan berkaitan dengan sifat-sifat tokoh yang digambarkan dalam cerita oleh pengarang.
c. Tokoh merupakan individu yang ada dalam karya sastra.
e. Amanat merupakan pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastra.
f. Latar merupakan gambaran tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra.
g. Sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah karya sastra.

2. Unsur Ekstrinsik
    Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar sastra, namun tetap memengaruhi karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:
a. religi,
b. latar belakang sosial budaya pengarang,
c. latar belakang pendidikan pengarang,
d. adat istiadat, dan
e. status ekonomi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hikayat (Unsur Intrinsik dan Ektrinsik Hikayat)"

Posting Komentar