Prinsip Menggambar

Dalam menggambar bentuk diperlukan pengetahuan agar gambar yang dihasilkan sesuai dengan aturan dalam menggambar dan mendapatkan gambar yang baik, hal yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Model
    Model adalah suatu objek yang dijadikan acuan untuk menggambar. Menggunakan model diartikan sebagai menggambar bentuk terfokus pada objek yang digambar, bukan sekadar ingatan. Model gambar dapat dibuat secara langsung atau tidak langsung.
    Menggambar secara langsung, yaitu dengan menatap model yang ada di depan mata. Menggambar secara tidak langsung, yaitu menggambar model dari foto (reproduksi). Foto berasal dari majalah, koran, buku, atau media lainnya.

2. Proporsi
    Suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya.
    Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan proporsi maka akan terkesan janggal.

   (tidak proporsional)                           (proporsional)

3. Komposisi
    Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Gambar bentuk yang baik harus memerhatikan komposisi sehingga gambar yang dibuat dapat menghasilkan kesan yang seimbang, menyatu, berirama, dan selaras.
a. Keseimbangan (balance)
       Keseimbangan adalah penggambaran objek benda yang memberikan adanya kesan keseimbangan antarbagian-bagiannya, artinya tidak terkesan berat di salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain.
      
               (seimbang)                                      (tidak seimbang)

b. Kesatuan (unity)
        Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah.
         
            (kesan kesatuan)                          (kesan tidak kesatuan)

c. Irama (rhythm)
       Irama adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan pergerakan dengan alur yang
teratur. Gambar yang terkesan ritmisnya akan terasa enak dipandang mata, lain dengan gambar yang
acak-acakan dan tidak jelas pengaturan objeknya.
          
             (kesan irama)                                (kesan tidak berirama)
d. Keselarasan (harmony)
       Keselarasan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan kesesuaian antara bagian
yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau benda yang satu dengan benda yang lain dipadukan.
          
          (selaras)                                     (tidak selaras)

4. Perspektif
    Benda yang letaknya lebih dekat dengan pandangan mata, tampak lebih besar ukurannya bila dibandingkan dengan benda-benda yang letaknya jauh dari pandangan mata. Semakin jauh benda tersebut maka akan hilang dari pandangan mata (menuju suatu titik), misalnya saat
melihat rel kereta api. Sesungguhnya rel kereta api itu besarnya sama, tetapi karena kesan pandangan mata, rel tersebut akan semakin menyempit dan menuju ke satu titik. Jadi, perspektif adalah penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata.
    Perspektif yang baik akan dapat menimbulkan kesan ruang tiga dimensi dalam bentuk gambar. Bila benda yang digambar tidak menggunakan kaidah perspektif maka akan terkesan janggal.
        
           (perspektif yang benar)                                   (perspektif yang salah)

5. Gelap-terang
    Sinar yang jatuh pada suatu benda (baik sinar yang jatuh secara langsung atau tidak langsung) akan menimbulkan efek terang di satu sisi dan bayangan (gelap) di sisi yang lain.


( image source: Seni Rupa Tri Ady Margono & Abdul Aziz)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Prinsip Menggambar"

Posting Komentar