Kerajaan Tarumanagara terletak di daerah Bogor, Jawa Barat. Adanya kerajaan tertua di Pulau Jawa ini, didukung oleh beberapa prasasti, seperti:
(1) Prasasti Ciaruteun/Ciampea (Bogor)
Prasasti Ciaruteun ditemukan di dekat muara Cisadane. Prasasti itu ditulis pada sebuah batu besar disertai cap sepasang telapak kaki. Terjemahan tulisan prasasti itu antara lain:
Ini bekas sebuah kaki yang seperti kaki dewa Wisnu, ialah kak Yang Mulia Purnawarman, raja negeri Taruma yang gagah berani di dunia.
(Prasasti Ciaruteun yang berisi gambar dua telapak kaki. Kedua telapak kaki tersebut digambarkan sebagai telapak kaki Raja Purnawarman)
(2) Prasasti Kebon Kopi (Bogor)
Prasasti ini ditemukan di Cibungbulang, Bogor. Dalam prasasti ini terdapat gambar dua telapak gajah yang disamakan dengan telapak gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu). Terjemahan tulisan prasasti itu antara lain:
Di sini tampak sepasang dua telapak kaki.... yang seperti Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dan ... kejayaan.Isi prasasti tidak dapat dibaca selengkapnya karena ada bagian tulisan yang sudah usang.
(3) Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta)
Prasasti ini ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini merupakan prasasti Tarumanagara yang terpanjang dan terpenting. Isinya antara lain tentang penggalian sebuah saluran sepanjang 6112 tumbak (lebih kurang 11 Km), yang bernama Gomati. Penggalian itu dilakukan pada tahun ke−22 pemerintahan Raja Purnawarman. Pekerjaan penggalian diselesaikan dalam waktu 21 hari. Setelah selesai, diadakan selamatan di mana raja memberikan hadiah 1000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Di samping itu, prasasti tugu menyebutkan penggalian sungai bernama Candrabaga.
(4) Prasasti Muara Cianten (Bogor)
Prasasti ini ditulis dengan huruf ikal dan belum dapat dibaca.(5) Prasasti Jambu (Leuwiliang)
Prasasti ini ditemukan di Bukit Koleangkak, termasuk perkebunan Jambu, kira−kira 30 km sebelah barat Bogor. Prasasti ini berisi sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian Raja Purnawarman.
(6) Prasasti Lebak (Banten)
Prasasti Lebak ditemukan pada tahun 1947. Prasasti ini hanya terdiri atas dua baris kalimat. Corak tulisan mirip dengan tulisan pada prasasti Tugu. Isinya memuji kebesaran dan keagungan Raja Purnawarman.
Sumber prasasti Tarumanagara dibuat dengan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Dari salah satu prasasti diketahui diketahui Raja terkenal dari Tarumanegara adalah Purnawarman.
Hal itu seperti diungkapkan dalam prasasti Ciaruteun, yaitu: ”Ini adalah dua tapak kaki Raja Purnawarman raja dari negeri Taruma, raja yang gagah berani”. Purnawarman pun dikenal sebagai raja yang memperhatikan masalah pertanian dan peternakan yang diungkapkan dalam prasasti Tugu. (bse sejarah oleh Hendrayana)
Baca Juga: Raja-Raja Kerajaan Kutai, Tentang Kerajaan Kutai
(1) Prasasti Ciaruteun/Ciampea (Bogor)
Prasasti Ciaruteun ditemukan di dekat muara Cisadane. Prasasti itu ditulis pada sebuah batu besar disertai cap sepasang telapak kaki. Terjemahan tulisan prasasti itu antara lain:
Ini bekas sebuah kaki yang seperti kaki dewa Wisnu, ialah kak Yang Mulia Purnawarman, raja negeri Taruma yang gagah berani di dunia.
(Prasasti Ciaruteun yang berisi gambar dua telapak kaki. Kedua telapak kaki tersebut digambarkan sebagai telapak kaki Raja Purnawarman)
(2) Prasasti Kebon Kopi (Bogor)
Prasasti ini ditemukan di Cibungbulang, Bogor. Dalam prasasti ini terdapat gambar dua telapak gajah yang disamakan dengan telapak gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu). Terjemahan tulisan prasasti itu antara lain:
Di sini tampak sepasang dua telapak kaki.... yang seperti Airawata, gajah penguasa Taruma (yang) agung dan ... kejayaan.Isi prasasti tidak dapat dibaca selengkapnya karena ada bagian tulisan yang sudah usang.
(3) Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta)
Prasasti ini ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini merupakan prasasti Tarumanagara yang terpanjang dan terpenting. Isinya antara lain tentang penggalian sebuah saluran sepanjang 6112 tumbak (lebih kurang 11 Km), yang bernama Gomati. Penggalian itu dilakukan pada tahun ke−22 pemerintahan Raja Purnawarman. Pekerjaan penggalian diselesaikan dalam waktu 21 hari. Setelah selesai, diadakan selamatan di mana raja memberikan hadiah 1000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Di samping itu, prasasti tugu menyebutkan penggalian sungai bernama Candrabaga.
(4) Prasasti Muara Cianten (Bogor)
Prasasti ini ditulis dengan huruf ikal dan belum dapat dibaca.(5) Prasasti Jambu (Leuwiliang)
Prasasti ini ditemukan di Bukit Koleangkak, termasuk perkebunan Jambu, kira−kira 30 km sebelah barat Bogor. Prasasti ini berisi sanjungan kebesaran, kegagahan, dan keberanian Raja Purnawarman.
(6) Prasasti Lebak (Banten)
Prasasti Lebak ditemukan pada tahun 1947. Prasasti ini hanya terdiri atas dua baris kalimat. Corak tulisan mirip dengan tulisan pada prasasti Tugu. Isinya memuji kebesaran dan keagungan Raja Purnawarman.
Sumber prasasti Tarumanagara dibuat dengan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Dari salah satu prasasti diketahui diketahui Raja terkenal dari Tarumanegara adalah Purnawarman.
Hal itu seperti diungkapkan dalam prasasti Ciaruteun, yaitu: ”Ini adalah dua tapak kaki Raja Purnawarman raja dari negeri Taruma, raja yang gagah berani”. Purnawarman pun dikenal sebagai raja yang memperhatikan masalah pertanian dan peternakan yang diungkapkan dalam prasasti Tugu. (bse sejarah oleh Hendrayana)
Baca Juga: Raja-Raja Kerajaan Kutai, Tentang Kerajaan Kutai
0 Response to "Prasasti Kerajaan Tarumanegara (Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Tugu, Muara Cianten, dan Lebak)"
Posting Komentar