Struktur Koreografi Tari Keurseus dan Iringan Tari

       Tari Keurseus mempunyai arti sebagai tari yang diajarkan secara tersusun dan mempunyai patokan-patokan atau aturan-aturan dalam membawakannya. Dengan demikian, tari Keurseus merupakan tari yang memiliki struktur yang jelas, sistematis, dan mudah untuk dipelajari.
1. Struktur Koreografi
    Koreografi adalah seni mencipta dan mengubah tari. Struktur koreografi tari Keurseus dibagi menjadi lima kelompok, yaitu gerak pokok, gerak unsur, gerak penghubung, gerak peralihan, dan gerak pelengkap sisipan. Mari simak uraiannya berikut ini.
a. Gerak pokok
    Gerak pokok meliputi rangkaian gerak yang telah tetap atau disebut patokan. Gerak-gerak pokok tersebut, antara lain sembahan, adeg-adeg, jangkung ilo, gedut, mincid, keupat, tindak tilu, jalang pengkor atau engkeg gigir, sekar tiba, baksarai, dan mamandapan. Gerak sembahan, baksarai, dan mamandapan merupakan ciri khas tari Sunda yang dilakukan pada awal dan akhir dari sebuah tarian.
(adeg-adeg)

b. Gerak unsur
    Gerak unsur merupakan sikapsikap yang terdapat pada bagian tangan, badan, kepala, dan kaki.
Nama-nama sikap dan nama-nama geraknya adalah:
1) Sikap bagian tangan, seperti sikap meber, nangreu, nyampurit, perekat, rumbay, ngepkek, dan dugelan. Sedangkan, nama-nama geraknya seperti lontang kiri-kanan, lontang kembar, dobelan, tumpang tali ukel, baplang, capang, ngepeul, dan pocapa.
(capang)
 2) Sikap bagian badan terdiri atas serong, dengdek (miring). Sedangkan, bagian geraknya seperti galeong, gedig, obah taktak, reundeuk taktak, ungkleuk, dan usik malik.
3) Sikap pada bagian kepala terdapat tungkul, tanggah, tegak, serong. 
    Sedangkan, nama-nama geraknya antara lain, godeg, gilek, kedet, galieur, dan ileug.
4) Sikap bagian kaki, tungkai, dan lutut terdiri atas sila, adeg-adeg, masekon, adeg-adeg kembar, adeg-adeg serong, jagreug, rengkuh, deku, jengkeng, sasag, dan sonteng. Sedangkan, geraknya adalah aced, ayun, cindek, engkeg, jalak pengkor, jungkung, gedut, mincid, angka delapan, keupat, langkah panjang dan pondok, mincid gelayar, dan sepak soder.
(mincid)
 
c. Gerak penghubung
    Gerak penghubung merupakan gerak yang menghubungkan bentuk sikap yang satu untuk mencapai
bentuk atau sikap lainnya. Gerak-gerak penghubung, antara lain obah taktak, galeong, jengkat, jungkung, dan saruk.
d. Gerak peralihan
    Gerak peralihan merupakan perpindahan adegan, terutama pada gerakgerak pokok yang satu dengan gerak lainnya.
e. Gerak pelengkap sisipan
    Gerak pelengkap sisipan merupakan gerak yang memperindah gerak dan sikap, seperti gilek, gedig, jiwir sinjang, jiwir soder, kepret soder, sepak soder, dan timang soder yang disertai kostum.
(seni tari Atang dan Rama)
 
2. Iringan Tari
       Iringan atau karawitan yang digunakan dalam penyajian tari Keurseus adalah gamelan dengan laras slendro dan pelog. Lagu atau tembang dibawakan oleh sinden, sedangkan senggak atau alok dilakukan oleh para nayaga. Lagulagu gending pengiring yang disajikan dalam tari Keurseus, antara lain lagu
Udan Mas, Banjar Jumut, Renggong Bandung, dan lagu Sulanjana (iringan tari Lenyepan), lagu Gawil (iringan tari Gawil), lagu Kawitan (iringan tari Kawitan), dan lagu Kastawa (iringan tari Kastawa)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Struktur Koreografi Tari Keurseus dan Iringan Tari"

Posting Komentar