Salah satu tarian yang berkembang di masyarakat Betawi adalah tari Zapin Betawi, meskipun tarian ini kental dipengaruhi tari melayu dan budaya Arab tarian ini sudah menjadi bagian kebudayaan yang terintegrasi dalam masyarakat budaya Betawi. Adapun kata Zapin itu sendiri berasal dari bahasa arab, yaitu zafana yang artinya bertandak atau berjoget atau menari. Tari Zapin termasuk kedalam tari pergaulan. Hal ini diperkuat oleh
berbagai keterangan serta dilihat dari ciri-ciri penampilannya.
berbagai keterangan serta dilihat dari ciri-ciri penampilannya.
1.Pertama, adanya unsur improvisasi;
2.kedua, adanya unsur spontanitas; dan
3.ketiga, adanya unsur ketidakformalan, terutama dari segi pemakaian kostum serta tidak terdapatnya aturan yang mengikat, baik dari segi koreografi dalam hal ini ketentuan komposisi tari maupun dari segi musik sebagai pengiringnya. Dalam pertunjukannya tidak terdapat jarak antara penari dan penonton. Penonton bebas untuk tampil bebas di arena sebagai penari.
Tari Zapin |
Pengaruh budaya melayu pada masyarakat Betawi melahirkan berbagai produk kebudayaan, salah satunya tari Zapin Betawi. Tari Zapin terbagi dua, yaitu tari Zapin umum, yaitu tari Zapin yang berkembang di kalangan ulama dan tari Zapin Betawi yang berkembang di kalangan masyarakat Betawi yang bukan ulama.
Keunikan yang paling pokok dari tari Zapin betawi ialah tidak terlalu menekankan pada gerakan tangan, tubuh, kepala, serta gerakan di bagian badan. Gerakannya terpusat pada kaki dengan menggunakan dua pola langkahan, yaitu langkahan biasa dan langkahan kecil.
Langkahan kaki dengan arah menyudut serta langkahan kaki yang membentuk mata panah, merupakan ciri yang paling khas dalam tari Zapin Betawi. Langkahan tersebut merupakan langkahan pokok dalam tari Zapin. (Seni Tari Alien Wariatunnisa)
Adapun gerakan-gerakan kaki yang membentuk garis lengkung baik berupa lingkaran penuh, setengah lingkaran, maupun spiral dianggap sebagai variasinya.
Dalam tari Zapin betawi terdapat empat jenis pola gerakan kaki, yaitu pola pokok, putaran tiga, konde, dan setengah putaran. Keempat pola langkahan tersebut, digunakan sekaligus dalam satu penampilan, artinya pola langkahan tersebut merupakan satu kesatuan.
Lamanya melakukan satu pola langkahan kaki dihitung berdasarkan irama lagunya, bisa dua kali empat hitungan atau tiga kali empat hitungan. Ini akan sangat tergantung pada kemauan si penari. Penari dapat saja membuat rumus perpindahan pola langkahan kaki secara spontan, misalnya 2x4; 3x4; 1x4 dan seterusnya.
Tari Zapin termasuk ke dalam tarian yang memiliki pola lantai yang bervariasi. Setiap variasinya selalu diawali dengan langkahan mentudut ke arah kiri. Akhir variasinya juga selalu kembali ke titik semula.
Seperti telah dikatakan sebelumnya, gerak tari Zapin betawi terpusat pada gerak langkah kaki. Gerak pokok dalam langkahan tersebut adalah gerak berjalan menapak atau jinjit sebelah kaki. Namun, sering juga divariasikan dengan gerakan-gerakan seperti menendang. Adapun gerakan tangan mengikuti gerakan kaki sebagaimana layaknya orang berjalan. Gerakannya hanya berupa ayunan biasa, yang kadang-kadang diselingi dengan tepukan tangan atau dengan gerakan menyentak-nyentakan ibu jari tengah.
Ragam gerak yang terdapat di dalam tari Zapin betawi pada umumnya tidak mempunyai nama khusus. Walaupun demikian, terdapat tiga motif yang pada umumnya terdapat dalam tari Zapin Betawi yang sering dilakukan oleh masyarakat Betawi, yaitu ayunan, tepukan, dan hentakan ibu jari dan jari tengah yang menimbulkan bunyi tek. Pada musik tari Zapin Betawi digunakan pula vokal yang dibawakan oleh penyanyi pria dan wanita yang fungsinya sebagai pembawa lagu melodi. Lirik lagu Zapin semuanya bertemakan ajaran Islam, terutama mengenai keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
Keunikan yang paling pokok dari tari Zapin betawi ialah tidak terlalu menekankan pada gerakan tangan, tubuh, kepala, serta gerakan di bagian badan. Gerakannya terpusat pada kaki dengan menggunakan dua pola langkahan, yaitu langkahan biasa dan langkahan kecil.
Langkahan kaki dengan arah menyudut serta langkahan kaki yang membentuk mata panah, merupakan ciri yang paling khas dalam tari Zapin Betawi. Langkahan tersebut merupakan langkahan pokok dalam tari Zapin. (Seni Tari Alien Wariatunnisa)
Adapun gerakan-gerakan kaki yang membentuk garis lengkung baik berupa lingkaran penuh, setengah lingkaran, maupun spiral dianggap sebagai variasinya.
Dalam tari Zapin betawi terdapat empat jenis pola gerakan kaki, yaitu pola pokok, putaran tiga, konde, dan setengah putaran. Keempat pola langkahan tersebut, digunakan sekaligus dalam satu penampilan, artinya pola langkahan tersebut merupakan satu kesatuan.
Lamanya melakukan satu pola langkahan kaki dihitung berdasarkan irama lagunya, bisa dua kali empat hitungan atau tiga kali empat hitungan. Ini akan sangat tergantung pada kemauan si penari. Penari dapat saja membuat rumus perpindahan pola langkahan kaki secara spontan, misalnya 2x4; 3x4; 1x4 dan seterusnya.
Tari Zapin termasuk ke dalam tarian yang memiliki pola lantai yang bervariasi. Setiap variasinya selalu diawali dengan langkahan mentudut ke arah kiri. Akhir variasinya juga selalu kembali ke titik semula.
Seperti telah dikatakan sebelumnya, gerak tari Zapin betawi terpusat pada gerak langkah kaki. Gerak pokok dalam langkahan tersebut adalah gerak berjalan menapak atau jinjit sebelah kaki. Namun, sering juga divariasikan dengan gerakan-gerakan seperti menendang. Adapun gerakan tangan mengikuti gerakan kaki sebagaimana layaknya orang berjalan. Gerakannya hanya berupa ayunan biasa, yang kadang-kadang diselingi dengan tepukan tangan atau dengan gerakan menyentak-nyentakan ibu jari tengah.
Ragam gerak yang terdapat di dalam tari Zapin betawi pada umumnya tidak mempunyai nama khusus. Walaupun demikian, terdapat tiga motif yang pada umumnya terdapat dalam tari Zapin Betawi yang sering dilakukan oleh masyarakat Betawi, yaitu ayunan, tepukan, dan hentakan ibu jari dan jari tengah yang menimbulkan bunyi tek. Pada musik tari Zapin Betawi digunakan pula vokal yang dibawakan oleh penyanyi pria dan wanita yang fungsinya sebagai pembawa lagu melodi. Lirik lagu Zapin semuanya bertemakan ajaran Islam, terutama mengenai keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
Adapun instrumen musik yang mengiringi tari Zapin Betawi adalah alat musik yang digunakan dalam orkes gambus, yaitu gambus, biola, marwas, suling, dan gendang. Kostum tari Zapin Betawi untuk pria biasanya mengenakan kopiah sebagai hiasan kepalanya, celana batik, baju kampret, sarung, dan selendang. Untuk penari wanita, biasanya mengenakan kebaya, celana panjang, kain, ikat pinggang dan selendang yang dipakai seperti jilbab serta memakai ikat kepala. Warna yang dipakai tidak ada ketentuan, lebih bergantung, kepada selera. Begitu pun ornamen yang ada pada bagianbagian tertentu.
0 Response to "Tari Zapin Betawi (Musik Pengiring, Keunikan, Pola Gerakan Kaki)"
Posting Komentar