1. Pengertian Tawadhu dan Dalil Naqli-nya (Al-Qur’an)
Tawadhu artinya rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadhu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka.
Lawan dari sifat tawadhu adalah takabur (sombong). Sifat takabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullah bin Mas’ud; bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (H.R. Muslim)
Firman Allah swt:
Tawadhu artinya rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadhu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka.
Lawan dari sifat tawadhu adalah takabur (sombong). Sifat takabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullah bin Mas’ud; bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (H.R. Muslim)
Firman Allah swt:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” (Surah Asy-Syμr± [26]:215).
2. Contoh Perilaku Tawadhu Nabi Muhammad saw.
Sifat rendah hati membawa orang ke tingkat yang terhormat dan dihargai dalam masyarakat. Orang akanterhormatketikaiamaumenghormati orang lain. Sementara itu, sifat sombong dapat membuat orang menjauh dan membenci. Rendah hati merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang yang saleh. Salah satu bentuk ketawadhuan Rasulullah saw. adalah beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Kha¯¯ab r.a., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda, yang artinya: “Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung ‘Isa bin Maryam a.s. secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan rasul-Nya.” (H.R. Abu Daud)
Sifat rendah hati membawa orang ke tingkat yang terhormat dan dihargai dalam masyarakat. Orang akanterhormatketikaiamaumenghormati orang lain. Sementara itu, sifat sombong dapat membuat orang menjauh dan membenci. Rendah hati merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang yang saleh. Salah satu bentuk ketawadhuan Rasulullah saw. adalah beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Kha¯¯ab r.a., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda, yang artinya: “Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung ‘Isa bin Maryam a.s. secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan rasul-Nya.” (H.R. Abu Daud)
3. Perilaku Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari
Orang yang bertawadhu akan tampak dari sikap dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Ciri sikap tawadhu terbagi dua.
a. Tawadhu yang Terpuji
Tawadhu yang terpuji adalah ketawadhuan seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah swt. Contoh perilaku tawadhu ini, antara lain:
(1) tidak berlebihan, baik dalam perhiasan, makanan, dan minuman;
(2) sopan santun dalam bertindak dan bersikap;
(3) merendahkan nada suaranya;
(4) gemar menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
Orang yang bertawadhu akan tampak dari sikap dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Ciri sikap tawadhu terbagi dua.
a. Tawadhu yang Terpuji
Tawadhu yang terpuji adalah ketawadhuan seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah swt. Contoh perilaku tawadhu ini, antara lain:
(1) tidak berlebihan, baik dalam perhiasan, makanan, dan minuman;
(2) sopan santun dalam bertindak dan bersikap;
(3) merendahkan nada suaranya;
(4) gemar menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
b. Tawadhu yang Dibenci
Tawadhu yang dibenci adalah tawadhunya seseorang kepada Allah karena menginginkan dunia ada di sisinya. Contoh perilaku tawa«u ini, antara lain:
(1) bersikap sopan santun karena memiliki maksud yang tidak baik;
(2) tidak berlebihan memakai harta karena takut dicuri atau dimintai zakat;
(3) menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan maksud ada imbalan dari yang ditolongnya. (PAI Rahmat Hidayat)
Tawadhu yang dibenci adalah tawadhunya seseorang kepada Allah karena menginginkan dunia ada di sisinya. Contoh perilaku tawa«u ini, antara lain:
(1) bersikap sopan santun karena memiliki maksud yang tidak baik;
(2) tidak berlebihan memakai harta karena takut dicuri atau dimintai zakat;
(3) menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan maksud ada imbalan dari yang ditolongnya. (PAI Rahmat Hidayat)
Akhlaq
BalasHapusTerima kasih kawan telah mampir berkunjung, semoga semakin memperbaiki akhlaq kita :)
HapusAin alloh humma amin...bismillah
Hapus