Menentukan materi sajian tari bergantung pada tujuan penyelenggaraan pertunjukan. Pertimbangan materi tarinya adalah tarian apa yang cocok dengan event yang berlatar belakang tujuan penyelenggaraan. Jika bertujuan untuk penggalangan dana sosial, upayakan memilih materi tari yang diminati banyak orang. Bisa jadi karena tarian itu unik atau jarang disajikan. Yang terpenting adalah materi dari tarian tersebut akan menarik minat orang sebanyak mungkin karena tujuan kita adalah penggalangan dana. Lain lagi jika bertujuan meningkatkan daya apresiasi orang terhadap kesenian tradisional di daerah Anda. Pemilihan materi tarian harus menunjukkan identitas tarian yang mengutamakan sajian tari yang menggunakan kaidah-kaidah seni. Dengan demikian, orang yang menonton memahami sebuah seni tontonan tari yang baik.
a. Penari
Setelah menentukan materi tarian, hal penting lain adalah pemilihan penari agar sajian tari tidak berkesan asal. Sebaiknya, penari yang dipilih memiliki kemampuan membawakan tarian dengan baik. Tentu saja faktor fisik yang sempurna merupakan kriteria pemilihan penari yang penting setelah kemampuannya menari. Seorang penari harus enak dilihat dengan postur tubuh yang proporsional dan tidak cacat. Hal ini perlu untuk sebuah materi tari pertunjukan yang memberikan sajian menarik bagi kebutuhan pertunjukan semata.
b. Rias dan Busana Tari
Siapkan kelengkapan menari, seperti busana tari yang seharusnya dan sesuai dengan ukuran penari. Jika memilih busana untuk tarian dari Sumatra, kenakanlah busana yang desain dan motif bahannya memang dari Sumatra. Jangan pula memaksakan memakai busana yang kesempitan atau kebesaran sehingga menimbulkan kesan tidak nyaman ketika dikenakan. Hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi menari. Cobalah busana tari minimal dua hari sebelum hari ‘H’ agar dapat disesuaikan dengan ukuran penari. Carilah orang yang biasa merias penari dan siapkan kelengkapan alat rias oleh panitia staf artistik rias dan busana.
Anda juga perlu mengetahui simbolisasi warna pada rias busana tari. Warna-warna tertentu akan memberikan kesan yang berbeda-beda ketika dikenakan pada pakaian. Efek fisik yang timbul dapat memberikan kesan langsing, lebih gemuk, atau terlihat tinggi, pendek. Berbagai efek yang timbul secara psikologis pada rias busana tari warna-warna yang kita kenal akan memberikan kesan yang berbeda-beda ketika dikenakan pada pakaian.
Berikut ini berbagai efek yang timbul dari busana tari secara psikologis pada warna, yaitu:
• warna merah memberi kesan garang, berani, kuat;
• warna kuning memberi kesan keagungan;
• warna hijau memberi kesan timbulnya sebuah harapan;
• warna biru memberi kesan lembut, mengharukan;
• warna hitam memberi kesan dalam, berkabung, kesedihan, ketegaran, misterius;
• warna putih memberi kesan bersih dan suci.
Semua warna dapat dipadupadankan sehingga akan menimbulkan pengaruh yang kuat dalam menyempurnakan wujud karakter tarian.
c. Pengiring Tarian
Tentukan bentuk iringan yang akan mengiringi sajian tari. Jika memakai kaset, koordinasikan kesiapan alatnya dengan operator. Gunakanlah paling sedikit tiga kaset untuk sebuah tarian yang
disajikan dengan menggunakan kaset. Kaset pertama untuk latihan, kaset kedua untuk pementasan, dan kaset ketiga untuk persiapan darurat apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Jika mempunyai alat musik dan akan menggunakan iringan secara live, jadwalkan latihan lebih sering antara penari dan para pemain alat musiknya. Perhatikan kostum para pemain musik, jangan karena dianggap sebagai pengiring atau pendukung, mereka berpakaian seadanya. Cocokkan pakaian pengiring tersebut dengan jenis dan gaya tarian yang disajikan.
d. Jadwal Latihan
Sepakati bersama jadwal latihan per kelompok dan latihan gabungan. Jangan membuat jadwal sendiri. Kepentingan setiap orang berbeda dan perlu adanya toleransi. Selanjutnya, menentukan
jadwal dan menentukan target kesiapan materi minimal 2 hari sebelum hari ‘H’. Satu hari sebelum hari ‘H’ adalah waktu untuk sebuah uji coba pertunjukan, minimal dengan keadaan, susunan
acara, dan kostum dasar dari pertunjukan sesungguhnya. Keadaan itu seringkali disebut geladi resik.
Itulah bahasan mengenai materi tari yang didalamnya terdapat penari, rias dan busana tari, pengiring tarian, jadwal latihan. semoga bermanfaat :)
a. Penari
Setelah menentukan materi tarian, hal penting lain adalah pemilihan penari agar sajian tari tidak berkesan asal. Sebaiknya, penari yang dipilih memiliki kemampuan membawakan tarian dengan baik. Tentu saja faktor fisik yang sempurna merupakan kriteria pemilihan penari yang penting setelah kemampuannya menari. Seorang penari harus enak dilihat dengan postur tubuh yang proporsional dan tidak cacat. Hal ini perlu untuk sebuah materi tari pertunjukan yang memberikan sajian menarik bagi kebutuhan pertunjukan semata.
b. Rias dan Busana Tari
Siapkan kelengkapan menari, seperti busana tari yang seharusnya dan sesuai dengan ukuran penari. Jika memilih busana untuk tarian dari Sumatra, kenakanlah busana yang desain dan motif bahannya memang dari Sumatra. Jangan pula memaksakan memakai busana yang kesempitan atau kebesaran sehingga menimbulkan kesan tidak nyaman ketika dikenakan. Hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi menari. Cobalah busana tari minimal dua hari sebelum hari ‘H’ agar dapat disesuaikan dengan ukuran penari. Carilah orang yang biasa merias penari dan siapkan kelengkapan alat rias oleh panitia staf artistik rias dan busana.
Anda juga perlu mengetahui simbolisasi warna pada rias busana tari. Warna-warna tertentu akan memberikan kesan yang berbeda-beda ketika dikenakan pada pakaian. Efek fisik yang timbul dapat memberikan kesan langsing, lebih gemuk, atau terlihat tinggi, pendek. Berbagai efek yang timbul secara psikologis pada rias busana tari warna-warna yang kita kenal akan memberikan kesan yang berbeda-beda ketika dikenakan pada pakaian.
Berikut ini berbagai efek yang timbul dari busana tari secara psikologis pada warna, yaitu:
• warna merah memberi kesan garang, berani, kuat;
• warna kuning memberi kesan keagungan;
• warna hijau memberi kesan timbulnya sebuah harapan;
• warna biru memberi kesan lembut, mengharukan;
• warna hitam memberi kesan dalam, berkabung, kesedihan, ketegaran, misterius;
• warna putih memberi kesan bersih dan suci.
Semua warna dapat dipadupadankan sehingga akan menimbulkan pengaruh yang kuat dalam menyempurnakan wujud karakter tarian.
c. Pengiring Tarian
Tentukan bentuk iringan yang akan mengiringi sajian tari. Jika memakai kaset, koordinasikan kesiapan alatnya dengan operator. Gunakanlah paling sedikit tiga kaset untuk sebuah tarian yang
disajikan dengan menggunakan kaset. Kaset pertama untuk latihan, kaset kedua untuk pementasan, dan kaset ketiga untuk persiapan darurat apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Jika mempunyai alat musik dan akan menggunakan iringan secara live, jadwalkan latihan lebih sering antara penari dan para pemain alat musiknya. Perhatikan kostum para pemain musik, jangan karena dianggap sebagai pengiring atau pendukung, mereka berpakaian seadanya. Cocokkan pakaian pengiring tersebut dengan jenis dan gaya tarian yang disajikan.
d. Jadwal Latihan
Sepakati bersama jadwal latihan per kelompok dan latihan gabungan. Jangan membuat jadwal sendiri. Kepentingan setiap orang berbeda dan perlu adanya toleransi. Selanjutnya, menentukan
jadwal dan menentukan target kesiapan materi minimal 2 hari sebelum hari ‘H’. Satu hari sebelum hari ‘H’ adalah waktu untuk sebuah uji coba pertunjukan, minimal dengan keadaan, susunan
acara, dan kostum dasar dari pertunjukan sesungguhnya. Keadaan itu seringkali disebut geladi resik.
Itulah bahasan mengenai materi tari yang didalamnya terdapat penari, rias dan busana tari, pengiring tarian, jadwal latihan. semoga bermanfaat :)
0 Response to "Materi Tari (Penari, Rias dan Busana Tari, Pengiring Tarian, Jadwal Latihan)"
Posting Komentar