Hadis-Hadis Tentang Keikhlasan

Pemahaman tentang keikhlasan dalam beribadah dan beramal sebagaimana dibahas dalam Surah al-An‘am 162–164 dan al-Bayyinah ayat 5, kita perlu menyimak beberapa hadis berikut ini.
a. Amal Tergantung pada Niatnya
    Rasulullah saw. bersabda dalam hadis sebagai berikut:
 Dari hadis di atas ada banyak hikmah yang dapat dipetik sebagai berikut.
1) Seluruh amal ibadah tidak diakui oleh syara’, kecuali jika disertai niat untuk ibadah.
2) Pahala orang yang beramal ditentukan menurut kadar amalannya serta baik dan buruk niatnya.
3) Jika hijrah didasari niat untuk mendapatkan kepentingan duniawi, tidak akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.
4) Niat merupakan ukuran sahnya suatu perbuatan. Jika niatnya benar, amalannya juga akan benar, sebaliknya jika rusak niatnya amalannya pun akan rusak.
5) Niat itu bersifat pribadi sehingga tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.

b. Berjihad karena Allah
      ”Dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Ansyari r.a. berkata: Rasulullah saw. pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang berperang karena keberaniannya, dan orang yang berperang karena fanatismenya, serta orang yang berperang karena riya, manakah yang disebut perang di jalan Allah? Rasulullah kemudian menjawab, ”Barang siapa yang berperang supaya kalimatullah itulah yang tinggi, maka dialah yang berperang di jalan Allah.” (H.R.Bukhari dan Muslim)
Dari hadis tersebut ada banyak hikmah yang dapat dipetik sebagai berikut.
1) Berjihad untuk menegakkan agama Allah juga harus didasari niat yang ikhlas untuk mencari rida dari-Nya.
2) Jihad yang didasari keinginan agar disebut sebagai pahlawan atau sekadar karena sikap fanatik terhadap golongannya, tidak mendapatkan balasan kebaikan apa pun dari Allah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hadis-Hadis Tentang Keikhlasan"

Posting Komentar