Adab Bepergian (Perjalanan) dalam Islam | Doa Sebelum Bepergian Naik Kendaraan

Bepergian merupakan suatu pekerjaan yang hampir setiap hari kita lakukan. Sebagai pelajar contohnya melakukan perjalanan dari rumah menuju sekolah untuk menuntut ilmu. Minimal dua kali dalam sehari melakukan perjalanan. Seorang yang bekerja di kantor melakukan perjalanan dari rumah menuju kantor. Pedagang melakukan perjalanan dari rumah menuju pasar dan seterusnya. Semua itu dilakukan hampir setiap hari.
Adab Bepergian (Perjalanan) dalam Islam | Doa Sebelum Bepergian Naik Kendaraan

Secara umum adab dalam perjalanan yang diajarkan Islam sebagai berikut:
1. Mempersiapkan Bekal Sebelum Perjalanan
    Perjalanan yang dilakukan tidak hanya perjalanan dengan jarak yang dekat. Kadang kita harus pergi ke luar kota untuk suatu keperluan. Perjalanan jarak jauh atau dekat yang dilakukan, persiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama perjalanan. Persiapkan bekal berupa uang untuk keperluan kita. Jumlah uang yang kita bawa hendaknya disesuaikan dengan keperluan. Jangan terlalu sedikit atau terlalu banyak. Jika kita bepergian dengan kendaraan umum, uang cash yang dibawa sebaiknya cukup untuk ongkos angkutan dan keperluan makan. Sisanya dapat disimpan di bank yang dapat diambil sewaktu-waktu. Bekal selama perjalanan juga harus dipersiapkan. Makanan atau minuman perlu dipersiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Kita dapat mempersiapkan dari rumah atau membeli dalam perjalanan. Hal ini dimaksudkan agar tidak merepotkan orang lain dalam perjalanan.

2. Mempersiapkan Kendaraan dan Kelengkapannya
    Kendaraan yang akan dipergunakan harus diperhatikan. Periksa kondisi kendaraan dengan saksama. Periksa mesin, bahan bakar, kondisi ban, tekanan angin ban, rem, dan beberapa bagian lainnya. Bepergian dengan kendaraan yang tidak layak jalan dapat membahayakan keselamatan. Misalnya, bepergian dengan kendaraan tanpa rem dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Jika mempergunakan kendaraan umum, sebaiknya memilih angkutan yang layak jalan sehingga tidak mogok di tengah perjalanan. Kendaraan yang prima mendukung sampai di tempat tujuan tepat waktu. Jika kendaraan yang dipergunakan adalah motor, jangan lupa mempersiapkan helm. Helm yang dipakai harus memenuhi standar keselamatan. Helm harus pas di kepala, tidak terlalu sempit atau terlalu longgar. Tali pengikat helm juga harus mendapat perhatian.
Adab Bepergian (Perjalanan) dalam Islam
    Selanjutnya, persiapkan sarung tangan. Sarung tangan akan menyerap keringat yang keluar selama perjalanan. Memakai sarung tangan menyebabkan tangan tidak licin. Tangan yang licin dapat membahayakan keselamatan. Jangan lupa memakai alas kaki dan jaket. Jika ada orang lain yang membonceng, persiapan di atas juga mesti dilakukan. Selain itu, jangan membawa beban yang melebihi kapasitas. Terlalu banyak membawa beban dapat mengganggu kenyamanan dalam berkendara. Setelah kendaraan dalam kondisi siap jalan, cek kembali keperluan atau bekal yang dibawa. Pastikan badan dalam kondisi prima untuk melakukan perjalanan. Periksa kembali surat-surat kendaraan seperti SIM (Surat Izin Mengemudi) dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Berdoalah sebelum melakukan perjalanan untuk memohon perlindungan Allah Swt.

3. Memilih Pemimpin Rombongan
    Adakalanya perjalanan dilakukan lebih dari satu orang. Dalam keadaan demikian, sebaiknya dipilih pemimpin rombongan. Perhatikan hadis dari Abu Hurairah r.a., yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah saw. bersabda:
Hadist memilih pemimpin rombongan sebelum melakukan perjalanan
Artinya: Apabila ada tiga orang bepergian hendaklah mereka memilih seorang di antara mereka untuk menjadi pemimpin rombongan. (H.R. Ibnu Majah)

4. Mengutamakan Bepergian Pada Hari Kamis atau Pagi Hari
    Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perjalanan sebaiknya dilakukan pada hari Kamis atau pagi hari. Adapun bepergian pada hari Kamis terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ka‘ab bin Malik, ia berkata, ”Jarang sekali Rasul saw. keluar untuk bepergian, kecuali dilakukan pada hari Kamis.” Melakukan perjalanan pada pagi hari diharapkan sampai tujuan sebelum malam. Bertamu atau sampai di rumah pada malam hari dapat mengganggu istirahat tuan rumah atau keluarga. Perhatikan hadis dari Ibnu Umar yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
Mengutamakan Bepergian Pada Hari Kamis atau Pagi Hari
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah berdoa, ”Ya Allah, berkatilah umatku pada waktu pagi hari.” (H.R. Ibnu Majah)

5. Berdoa Sebelum Melakukan Perjalanan
    Sebelum melakukan perjalanan sebaiknya berdoa terlebih dahulu untuk memohon perlindungan Allah Swt.
Doa sebelum bepergian ketika keluar dari rumah adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَإِلاَّبِ للَّهِ
Artinya:

"Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah"
Ketika berpergian naik kendaraan darat ataupun laut, kita hendaknya juga berdoa.
Doa naik kendaraan darat:
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Doa naik kendaraan laut:
بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآ اِنَّ رَبّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ
    Doa orang yang sedang dalam perjalanan akan dikabulkan selama tidak untuk berbuat maksiat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu-Daud dan Tirmizi,  Rasulullah saw. bersabda yang artinya, ”Ada tiga macam doa yang pasti dikabulkan, yaitu doa orang yang teraniaya, doa orang yang dalam bepergian, dan doa orang tua kepada anaknya.” Selain itu, sebelum melakukan perjalanan jauh disunahkan untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat.


6. Menaati Rambu-Rambu Lalu Lintas
    Ketika berada di jalan raya perilaku sopan atau etika di jalan harus diterapkan. Kendarai kendaraan di sebelah kiri dengan kecepatan sedang. Jangan memacu kendaraan terlalu kencang atau terlalu pelan. Patuhi rambu-rambu lalu lintas. Jangan tergoda oleh pengendara lain yang melanggar lampu lalu lintas. Melanggar rambu-rambu lalu lintas dapat membahayakan keselamatan jiwa. Berilah kesempatan kepada kendaraan lain yang ingin mendahului. Jika Anda ingin mendahului kendaraan lain, lakukan dengan sopan. Anda dapat memberi isyarat dengan membunyikan klakson atau tanda lain. Jangan mengerem kendaraan secara mendadak sebab berbahaya bagi keselamatan Anda dan orang lain. Jika kendaraan umum menjadi pilihan, selama perjalanan Anda harus tetap memerhatikan sopan santun. Dahulukan kaki kanan ketika naik dan kaki kiri ketika turun. Jika ada ibu hamil, orang tua, atau orang yang membutuhkan bantuan dan Anda mendapatkan tempat duduk, ikhlaskan tempat duduk Anda untuk orang-orang tersebut.
Menaati Rambu-Rambu Lalu Lintas Ketika Sedang Bepergian

7. Tidak Berbuat Kerusakan
    Selama dalam perjalanan dilarang membuat kerusakan. Misalnya merusak tanaman, membuang sampah sembarangan, mencoretcoret batu, dan beberapa hal lainnya. Selama perjalanan antaranggota rombongan harus tolong-menolong satu sama lain. Jika ada anggota rombongan yang menemui kesulitan, anggota yang lain mesti membantunya. Selama dalam perjalanan, kebersihan harus tetap dijaga, misalnya tidak buang air kecil atau besar sembarangan.

8. Segera Kembali Setelah Urusan Selesai
    Setelah semua urusan selesai, segeralah pulang. Usahakan sampai di rumah tidak terlalu malam ketika anggota keluarga telah beristirahat. Sampai di rumah terlalu malam dapat mengganggu istirahat keluarga. Ucapkan syukur kepada Allah Swt. yang telah memberi keselamatan. (Buku PAI)
Baca juga: Adab Berpakaian dan Berhias, semoga bermanfaat :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Adab Bepergian (Perjalanan) dalam Islam | Doa Sebelum Bepergian Naik Kendaraan"

Posting Komentar