Hasad adalah penyakit hati ketika seseorang merasa tidak senang jika orang lain menerima karunia Allah Swt. Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci. Hasad menurut istilah adalah membenci nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada orang lain. Selain itu, ia juga menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau terhapus dari orang lain. (Uwes Qorni. 1997. Halaman 66–67). Nikmat yang dikaruniakan Allah Swt. kepada hamba-Nya tidak sama. Ada manusia yang dikaruniai nikmat berupa harta benda. Ada yang dikaruniai nikmat berupa anak, kecerdasan, kecantikan, dan berbagai nikmat lainnya. Meskipun demikian, ada manusia yang mempunyai perilaku hasad yang merasa tidak senang jika orang lain menerima karunia Allah Swt.
Ada dua kondisi yang mungkin ditunjukkan oleh seseorang yang berperilaku hasad jika orang lain mendapat nikmat. Pertama, benci terhadap nikmat Allah Swt. yang dikaruniakan kepada orang lain dan ia menginginkan nikmat tersebut hilang atau berpindah kepadanya. Sikap ini disebut dengan hasad. Kedua, tidak membenci nikmat tersebut dan tidak menginginkannya lenyap, tetapi ia ingin memperoleh nikmat yang sama. Sikap ini disebut gitbah atau nafasah (kompetisi).
Contoh hasad pertama kali dilakukan oleh iblis. Iblis merasa tidak suka Adam mendapat karunia Allah Swt. Iblis menolak untuk bersujud (memberi hormat) kepada Adam sebab sifat takabur dan hasad. Hasad di dunia pertama kali dilakukan oleh Qabil terhadap Habil, saudaranya. Qabil tidak menyukai Habil menerima nikmat berupa kesempatan menikah dengan Iklima. Ia menginginkan nikmat yang diterima Habil berpindah kepadanya. Iblis yang merupakan musuh manusia hingga akhir zaman terus memanas-manasi Qabil. Oleh karena sifat hasad, Qabil tega membunuh Habil, saudara kandungnya. Contoh perilaku hasad sering kita temui dalam keseharian. misalnya, A mendapat karunia dari Allah Swt. berupa kecantikan. B tidak menyukai nikmat yang diterima A. Ia ingin nikmat berupa kecantikan tersebut berpindah kepadanya atau hilang dari A. Sikap yang ditunjukkan oleh B merupakan penyakit hati, yaitu hasad. Masih banyak contoh perilaku hasad yang terjadi dalam kehidupan.
Macam-Macam Sifat Hasad
Menurut Imam al-Gazali hasad itu ada tiga macam sebagai berikut.
1. Menginginkan agar kenikmatan orang lain itu hilang dan beralih kepada dirinya.
2.
Menginginkan agar kenikmatan orang lain itu hilang, meskipun ia tidak
dapat menggantikannya, baik karena merasa mustahil bahwa dirinya akan
dapat menggantikannya atau memang kurang senang memperolehnya atau sebab
lain. Hasad semacam ini lebih jahat dari kedengkian yang pertama.
3.
Tidak ingin jika nikmat orang lain itu hilang, tetapi ia benci kalau
orang itu akan melebihi kenikmatan yang dimilikinya sendiri. Hal ini
juga dilarang sebab orang tersebut jelas tidak rela dengan apa-apa yang
telah dikaruniakan oleh Allah.
Demikianlah macam-macam hasad menurut Imam al-Gazali dapat berbentuk tiga sikap
seperti disebutkan di atas. Sebagai perilaku tercela hasad menimbulkan
dampak negatif, baik bagi pelaku maupun orang lain.
Dampak Negatif Hasad
Di antara dampak negatif perilaku hasad sebagai berikut.
1. Menghanguskan Amal Kebaikan
Salah satu dampak negatif hasad adalah menghanguskan amal kebaikan.
Dampak ini dirasakan oleh pemilik perilaku hasad. Hasad dapat membakar
amal kebaikan bagaikan api membakar kayu bakar. Api dalam sekejap dapat
menghanguskan setumpuk kayu bakar yang dikumpulkan berhari-hari.
Perhatikan sabda Rasulullah saw. dari Abu Hurairah berikut ini.
Artinya:
Jauhilah olehmu sifat dengki karena sesungguhnya sifat dengki itu
memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar. (H.R.Ahmad)
Hidup ini perjuangan dan untuk melakukan amal saleh dibutuhkan
perjuangan yang tidak mudah. Hal ini karena setan dan hawa nafsu
terus-menerus mengajak manusia untuk berbuat maksiat. Seseorang yang
berbuat kebajikan dan amal saleh berarti harus berjuang melawan setan
dan hawa nafsu. Sungguh disayangkan jika hasad merusak semua amal
kebaikan yang dilakukan dengan perjuangan keras. Amal yang telah
dilakukan bertahun-tahun lenyap dalam sekejap oleh perilaku hasad.
Ibarat ”Setitik nila merusak susu sebelanga” atau ”Panas setahun
terhapus oleh hujan sehari”. Sekali berbuat hasad, amal kebaikan yang
telah dikumpulkan bertahun-tahun pun lenyap tidak berbekas. Sungguh
dahsyat dan mengerikan dampak negatif perilaku hasad bagi diri dan amal
seseorang.
2. Merasa Senang jika Orang Lain Tertimpa Musibah
Seseorang yang berperilaku hasad merasa tidak suka jika orang lain
mendapat karunia Allah Swt. Hal ini karena ia khawatir orang lain dapat
menyainginya dengan nikmat yang dikaruniakan Allah Swt. Sebaliknya, ia
merasa senang atau bahagia jika orang lain tertimpa musibah. Tertimpa
musibah menyebabkan seseorang berduka atau bersedih. Dengan demikian, ia
merasa senang sebab orang lain sengsara dan tidak dapat menyainginya.
3. Memutus Tali Silaturahmi
Dampak negatif hasad yaitu dapat memutus tali silaturahmi yang telah terjalin. Seseorang
yang memiliki sifat hasad senantiasa tidak menyukai nikmat yang diterima
oleh orang lain. Suatu nikmat terkadang disyukuri dengan mengundang
teman untuk makan bersama. Seseorang yang hasad sering tidak mau
menghadirinya sebab ia merasa tidak suka dengan nikmat tersebut. Mungkin
juga ia mau hadir, tetapi tidak ikhlas. Lama-kelamaan tali silaturahmi
yang telah terjalin pun pudar. Hasad dapat mendorong seseorang untuk
senantiasa berusaha menghilangkan nikmat yang diterima teman atau
saudara. Jika teman atau orang lain mengetahuinya, tentu saja mereka
tidak suka. Sikap ini dapat merenggangkan bahkan memutus tali
silaturahmi yang telah terjalin.
4. Hilangnya Ketenangan Hidup
Sifat hasad menimbulkan dampak rasa lelah yang tiada akhir bagi pelakunya.
Pelaku hasad juga akan kehilangan ketenangan dalam hidup. Ia selalu
merasa waswas jika ada orang lain yang mendapat karunia Allah Swt.
Setiap kali ada orang lain yang menerima karunia-Nya, ia merasa
bersedih dan tersiksa. Hatinya semakin terbakar oleh sifat hasad. Dengan
demikian, ketenangan hilang dan yang ada hanya rasa waswas dan
keinginan untuk menghilangkan nikmat yang diterima orang lain.
5. Tidak Dapat Menyempurnakan Iman
Orang yang hasad tidak dapat mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. dijelaskan
bahwa tidak sempurna iman seseorang sehingga ia dapat mencintai orang
lain sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Dengan demikian dampak negatif pelaku
hasad tidak dapat menyempurnakan iman karena ia tidak dapat mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
6. Menyusahkan Diri Sendiri
Dampak negatif sifat hasad dapat menyusahkan diri pelaku. Hal ini karena sifat hasad
yang dimilikinya tidak akan mampu menolak kehendak Allah Swt. Allah Swt.
berhak mengaruniakan suatu nikmat kepada hamba yang
dikehendaki-Nya. Allah Swt. berhak mengaruniakan kebahagiaan kepada
orang yang tidak disukai oleh pelaku hasad. Kehendak Allah Swt. pasti
terwujud meskipun orang yang hasad tidak dapat menerimanya. Dengan
demikian, pelaku hasad hanya menyusahkan diri sendiri sebab kehendak-Nya
tetap berlangsung. Ia akan tersiksa dan senantiasa merasa waswas.
Dengan demikian, pelaku hasad telah menyusahkan diri sendiri karena ia
tidak akan mampu menghentikan atau menolak kehendak Allah Swt.
Demikianlah beberapa dampak negatif perilaku hasad. Kesimpulan yang
dapat diambil dari uraian di depan, bahwa hasad tidak membawa hikmah.
Justru hasad menyebabkan dampak buruk yang tidak pernah kita inginkan.
Oleh karena itu, marilah kita jauhi hasad dan musnahkan dari hati.
Penyebab Sifat Hasad
Hasad merupakan penyakit yang berbahaya. Hasad dapat menyerang siapa pun, baik anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan, oleh karena itu kita harus menghindari sifat hasad.
Sifat hasad dapat disebabkan oleh sifat-sifat sebagai berikut.
1. Permusuhan dan Kebencian
Permusuhan dan kebencian terhadap orang lain dapat menyebabkan sifat hasad. Permusuhan dapat menyebabkan seseorang berkeinginan untuk mengalahkan lawannya. Sikap ini menyebabkannya tidak suka jika lawan atau musuhnya mendapat karunia Allah Swt. Ia ingin nikmat tersebut hilang atau beralih kepadanya sehingga orang lain tidak dapat mengalahkannya. Ketika lawan mendapat karunia Allah Swt., ia khawatir jika nikmat atau karunia tersebut dijadikan alat untuk mengalahkannya. Dengan demikian, ia menginginkan dan berusaha menghilangkan nikmat dari orang yang dibencinya.
2. Sombong dan Ujub
Kesombongan yang bersarang dalam hati seseorang dapat menyebabkan perilaku hasad. Orang yang sombong selalu merasa di atas orang lain. Oleh karenanya, ia tidak menyukai jika orang lain menerima nikmat yang mungkin saja dapat menyainginya. Ia khawatir nikmat yang diterima orang lain dapat menyamai karunia yang diterimanya padahal ia ingin lebih dari orang lain dalam segala hal. Selain sifat takabur yang dapat menimbulkan hasad, ujub juga dapat menimbulkan perilaku hasad. Orang yang ujub suka membangga-banggakan amal dan nikmat yang diterimanya. Ia tidak ingin ada orang yang dapat mengalahkan atau menyainginya. Sikap ini dapat menimbulkan hasad. Hal ini karena ia tidak menyukai jika ada orang lain yang menerima nikmat. Ia menginginkan nikmat yang diterima orang lain hilang atau berpindah kepadanya.
3. Cinta Harta dan Gila Jabatan
Sikap terlalu cinta harta dan gila jabatan dapat menyebabkan sifat hasad. Seseorang yang terlalu cinta harta tidak menyukai jika ada orang lain yang memperoleh nikmat berupa harta benda. Ia khawatir orang tersebut mampu mengalahkannya dalam bidang ekonomi atau kekayaan. Selain itu, sikap gila jabatan menyebabkan seseorang merasa tidak suka jika ada orang lain mendapat karunia berupa kedudukan atau jabatan. Ia ingin kedudukan atau jabatan tersebut hilang atau berpindah kepadanya.
Hasad merupakan penyakit umat terdahulu. Penjelasan ini dapat ditemukan dalam sabda Rasulullah saw berikut ini.
Artinya: Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat dahulu (yaitu) benci dan dengki. Dan dengki itulah yang membinasakan agama. Tidak seperti (pisau) mencukur rambut. (H.R. Ahmad dan Tirmizi)
Cara Menghindari Sifat Hasad
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari sifat hasad sebagai berikut.
1. Mewaspadai Bahaya dan Menghindari Penyebabnya
Sebagaimana dijelaskan di depan bahwa hasad menyebabkan dampak negatif yang buruk. Oleh karena itu, seseorang yang ingin terhindar dari hasad harus mewaspadai dan senantiasa mengingat bahaya yang ditimbulkannya. Selain itu, ia juga harus menghindari hal-hal atau sifat-sifat yang dapat menyebabkan hasad. Dengan melakukan hal tersebut seseorang akan dapat terhindar dari sifat hasad.
2. Menyadari bahwa Nikmat yang Diterima Berasal dari Allah Swt.
Nikmat yang dikaruniakan kepada seseorang adalah yang terbaik untuknya. Suatu nikmat yang dikaruniakan kepada orang lain belum tentu cocok untuk orang tertentu. Kesadaran tersebut dapat menghilangkan hasad dari dalam diri. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Swt. merupakan cara menghilangkan hasad dari dalam hati. Nikmat yang dikaruniakan Allah Swt. harus disyukuri. Bersyukur berarti berterima kasih atas karunia-Nya. Seseorang tidak akan mampu memberi nikmat atau mencegahnya agar tidak dikaruniakan Allah Swt. kepada orang lain. Kesadaran bahwa nikmat yang diterima oleh makhluk termasuk manusia berasal dari Allah Swt. dapat menghindarkan perilaku hasad dari hati.
3. Menyadari bahwa Sesama Manusia adalah Saudara
Kesadaran bahwa sesama manusia adalah saudara dapat menghindari hasad. Sesama manusia adalah saudara yang tidak seharusnya disakiti atau dianiaya. Saudara sesama muslim bagaikan satu tubuh. Jika ada anggota tubuh yang sakit, anggota yang lain turut merasakannya. Begitu juga dengan sesama muslim. Jika ada saudara muslim yang mendapat nikmat, muslim yang lain turut merasakannya. Selain itu, seseorang harus berusaha mencintai dan membenci orang lain karena Allah Swt. Sikap ini juga dapat menghindarkan hasad dari kehidupan.
4. Memohon Perlindungan Allah Swt.
Seseorang yang ingin terhindar dari sifat hasad hendaknya senantiasa memohon perlindungan Allah Swt. Hanya kepada Allah Swt. kita memohon perlindungan agar dijauhkan dari sifat hasad. Hanya Dia yang dapat memberi perlindungan kepada hamba-Nya dari perilaku hasad. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk senantiasa memohon perlindungan-Nya dari perilaku hasad. Semoga dengan senantiasa memohon perlindungan-Nya kita dapat terhindar dari hasad yang sangat merugikan.
0 Response to "Pengertian dan Contoh Hasad | Macam-Macam, Dampak Negatif, dan Penyebab Sifat Hasad"
Posting Komentar