Aniaya dapat diartikan dengan perbuatan bengis atau berbuat sewenang-wenang. Berbuat aniaya dapat diartikan dengan berbuat sewenang-wenang. Perbuatan sewenang-wenang tersebut dapat dilakukan terhadap sesama manusia maupun terhadap makhluk-Nya. Aniaya merupakan perilaku tercela yang harus diwaspadai. Terhadap sesama manusia tidak sepantasnya kita berbuat aniaya. Terhadap sesama makhluk kita tidak boleh berbuat aniaya. Makhluk Allah Swt. memiliki hak yang sama untuk hidup. Oleh karena itu, kita tidak boleh berbuat aniaya kepada mereka.
Termasuk dalam perilaku aniaya (zalim) adalah perbuatan yang melampaui batas. Selain itu, termasuk dalam perilaku aniaya adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Zalim dapat diartikan dengan melanggar hak orang lain. Tanpa disadari kita sering menzalimi atau berbuat aniaya kepada teman atau saudara. Salah satu contoh perbuatan aniaya adalah mengurangi timbangan. Meskipun pembeli tidak mengetahuinya, tetap saja penjual telah berbuat aniaya kepadanya. Allah Swt. mengetahui seluruh perbuatan manusia. Allah Swt. mengetahui perbuatan zalim yang telah dilakukan oleh penjual yang mengurangi timbangan. Jika barang yang dijual cacat atau barang yang ada kurang berat timbangannya, kita dapat berkata jujur atau mengurangi harga. Hal tersebut lebih baik dan lebih jujur daripada berbuat zalim dengan mengurangi timbangan.
Termasuk dalam perilaku aniaya (zalim) adalah perbuatan yang melampaui batas. Selain itu, termasuk dalam perilaku aniaya adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Zalim dapat diartikan dengan melanggar hak orang lain. Tanpa disadari kita sering menzalimi atau berbuat aniaya kepada teman atau saudara. Salah satu contoh perbuatan aniaya adalah mengurangi timbangan. Meskipun pembeli tidak mengetahuinya, tetap saja penjual telah berbuat aniaya kepadanya. Allah Swt. mengetahui seluruh perbuatan manusia. Allah Swt. mengetahui perbuatan zalim yang telah dilakukan oleh penjual yang mengurangi timbangan. Jika barang yang dijual cacat atau barang yang ada kurang berat timbangannya, kita dapat berkata jujur atau mengurangi harga. Hal tersebut lebih baik dan lebih jujur daripada berbuat zalim dengan mengurangi timbangan.
Macam-Macam Zalim
Perilaku aniaya harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Aniaya tidak membawa manfaat sedikit pun bagi kehidupan seseorang. Ada beberapa macam bentuk zalim yaitu sebagai berikut:
1. Zalim kepada Allah Swt.
Zalim kepada Allah Swt. merupakan kezaliman tertinggi. Zalim kepada Allah Swt. dapat berbentuk perbuatan syirik, tidak mengakui bahwa Allah Swt. adalah khaliq, tidak takut kepada Allah Swt., dan berbagai tindakan lainnya.
2. Zalim terhadap Anggota Tubuh Pemberian Allah Swt.
Anggota tubuh merupakan karunia Allah Swt. yang harus dijaga sebaik-baiknya. Anggota tubuh hendaknya dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tidak sepantasnya anggota tubuh dipergunakan untuk berbuat aniaya. Menyakiti orang lain merupakan perilaku zalim yang menggunakan anggota tubuh sebagai alatnya. Jangan sampai anggota tubuh menjauhkan kita dari Allah Swt.
3. Zalim terhadap Harta
Harta benda merupakan karunia Allah Swt. dan titipan yang sewaktu-waktu dapat diambil oleh pemilik-Nya. Karunia berupa harta benda harus dipergunakan sebaik-baiknya. Dimanfaatkan untuk membantu fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuan. Memanfaatkan harta benda untuk suatu perbuatan yang menjauhkan dari Allah Swt. berarti telah berbuat aniaya terhadap harta benda.
4. Zalim kepada Sesama Manusia
Zalim kepada sesama manusia dapat berbentuk pemukulan, penghinaan, fitnah, dan berbagai bentuk perbuatan buruk lainnya. Zalim kepada sesama manusia ini yang paling sering dibahas dan muncul ke permukaan. Perbuatan zalim lainnya sering dilupakan dan luput dari pembahasan.
5. Zalim terhadap Sesama Makhluk
Banyak sekali bentuk perbuatan zalim terhadap sesama makhluk. Misalnya merusak lingkungan, menyiksa hewan, tidak memberi makan binatang peliharaan, dan perbuatan lainnya. Demikianlah bentuk-bentuk perbuatan zalim. Perbuatan zalim dapat menyakiti dan menyengsarakan orang lain. Dengan demikian, zalim harus dijauhkan dari kehidupan. Tanamkan dalam hati bahwa tidak sepantasnya kita menyakiti atau berbuat zalim kepada Allah Swt., sesama makhluk, maupun diri sendiri. Diri sendiri dan sesama makhluk memiliki hak yang sama untuk hidup dan merasakan kebahagiaan. Selain itu, kesadaran bahwa makhluk Allah Swt. memiliki kedudukan yang sama di hadapan-Nya dapat menghindarkan perbuatan zalim dari hati. (Buku PAI)
Itulah tadi bahasan mengenai perilaku aniaya dan zalim, baca juga perilaku hasad dan riya, semoga bermanfaat :)
Itulah tadi bahasan mengenai perilaku aniaya dan zalim, baca juga perilaku hasad dan riya, semoga bermanfaat :)
0 Response to "Perilaku Aniaya dan Macam-Macam Zalim (Pengertian dan Contoh Perilaku Aniaya)"
Posting Komentar