Arti Fitnah | Contoh dan Cara Menghindari Fitnah

Fitnah artinya memberitakan tentang suatu masalah atau seseorang yang tidak sama dengan fakta yang terjadi. Fitnah dapat dilakukan seseorang yang takabur. Orang yang takabur selalu ingin lebih dari orang lain. Oleh karena itu, ia tidak segan-segan untuk memfitnah orang lain guna menutupi kekurangan atau keburukannya. Fitnah juga dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki sifat iri atau dengki. Orang yang iri atau dengki tidak suka melihat nikmat yang diterima orang lain sehingga ia dapat menyebarkan berita buruk dengan tujuan menjatuhkan lawan. Tujuan lainnya yaitu agar ia lebih baik di mata orang lain dan lawan menjadi jatuh. (Ensiklopedi Islam. 1993. Halaman 19)
Arti Fitnah | Contoh dan Cara Menghindari Fitnah

Contoh Fitnah
    Contoh dari perbuatan fitnah dapat terjadi dengan beberapa model. Adakalanya fitnah terjadi dengan cara pemberitaan yang tidak benar secara langsung kepada orang lain. Saat kita mengatakan seseorang telah mengambil buku padahal dia tidak mengambil maka kita telah memfitnahnya. Cara lain fitnah yang lebih buruk adalah melakukan kesalahan dan menimpakannya kepada orang lain. Dalam bahasa sehari-hari, mencari kambing hitam atau melempar batu sembunyi tangan. Cara terakhir ini merupakan cara keji yang tidak manusiawi. Kita melakukan kesalahan dan bertambah buruk menimpakan kesalahan yang kita perbuat kepada orang lain. Perilaku seperti ini sangat dibenci oleh Allah Swt.

وَمَن يَكْسِبْ خَطِيئَةً أَوْ إِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِهِ بَرِيئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا

Artinya: Dan barang siapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudian dia tuduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan dan dosa yang nyata. (Q.S. an-Nisa’ [4]: 112)
Bagaimanapun caranya, perilaku fitnah sangat tercela di hadapan manusia dan sangat berdosa di hadapan Allah Swt. Saking buruknya, Allah Swt. menyatakan bahwa fitnah itu lebih buruk dari pembunuhan. Pembunuhan mengakibatkan korbannya meninggal dunia dan tidak lagi ”merasakan” sakitnya pembunuhan itu. Sebaliknya, fitnah itu dapat menyengsarakan hidup seseorang dan yang bersangkutan tetap hidup serta merasakan akibat fitnah tersebut.

... وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ ...


Artinya: . . . dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan . . . . (Q.S. al-Baqarah [2]: 191)

Cara Menghindari Fitnah dalam Keseharian
    Selain menyakiti dan menjatuhkan orang lain, fitnah juga membawa dampak yang buruk bagi pelakunya. Allah Swt. mengancam pelaku fitnah atau penyebar berita bohong dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat. Allah Swt. berfirman seperti berikut.

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ َ...

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang amat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat . . . .
(Q.S. an-Nur [24]: 19)

Ayat ini secara tersurat menyatakan dengan jelas ancaman balasan yang akan diterima oleh pelaku fitnah. Ancaman itu tidak hanya berlaku di akhirat nanti, tetapi juga berlaku saat di dunia ini. Ini berarti bahwa kerugian terbesar dari perbuatan fitnah sebenarnya tidak menimpa si korban fitnah. Si pelaku lah yang akan mengalami kerugian terbesar. Mengapa demikian? Hal ini karena si korban ”hanya” akan menanggung derita akibat fitnah itu dan bisa jadi dapat diatasinya. Kalaupun tidak dapat diatasinya, fitnah itu mungkin sekali akan hilang atau terlupakan seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, bagi pelaku, ancaman balasan datang dari Allah Swt. Zat yang tidak pernah tidur dan lupa. Ancaman balasan itu akan tetap mengintai pelaku hingga ia bertobat dan dimaafkan oleh korbannya. Berdasarkan dampak fitnah yang telah dijelaskan di atas, mari kita bertekad untuk menghindari fitnah dalam kehidupan sehari-hari. Fitnah tidak membawa manfaat sedikit pun justru ia mendatangkan madarat yang sangat besar bagi kehidupan. Fitnah dapat merusak ketenangan rumah tangga, masyarakat, dan dalam lingkup yang lebih besar. Hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari fitnah adalah mengecek kebenaran berita atau kabar yang diterima. Dengan melakukan hal tersebut, kita tidak akan percaya atau termakan berita yang belum tentu kebenarannya. Selain itu, kita juga dapat bertanya langsung kepada orang yang disebutsebut dalam berita sehingga kita akan memperoleh penjelasan dari sumbernya langsung.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Arti Fitnah | Contoh dan Cara Menghindari Fitnah"

Posting Komentar