Arti Gibah | Penyebab dan Cara Menghindari Gibah

Gibah berarti menggunjing, yaitu membicarakan atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai orang atau kelompok lain baik tentang fisik, keturunan, akhlak, aib, dan keburukan yang kadang hal tersebut tidak berdasarkan bukti yang belum tentu kebenarannya. Tentu perbuatan tersebut termasuk dosa yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Selain pelakunya diazab di dunia, kelak di akhirat pun akan mendapat balasan yang menyedihkan. Berkaitan dengan gibah Allah berfirman seperti berikut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang. (Q.S. al-Hujurat [49]: 12)
Perlu kita ketahui bahwa perilaku gibah masih berkaitan dengan perilaku israf

Contoh dan Cara Gibah
    Contoh gibah dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Gibah dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sekaligus merupakan contoh gibah. Di antara contoh dan cara gibah sebagai berikut.
1. Membicarakannya dengan orang lain.
2. Mengatakan kepada orang yang bersangkutan untuk melecehkannya.
3. Bergunjing dalam hati.
4. Menirukan keadaan orang yang digunjingkan sehingga orang lain mengetahui keadaan itu.
5. Memberikan isyarat pada keturunan atau aib orang lain.

Penyebab Gibah
    Perilaku gibah yang merupakan perilaku tercela tersebut dapat terjadi karena dorongan perilaku tertentu. Ada beberapa hal yang menyebabkan dan mendorong seseorang melakukan gibah di antaranya sebagai berikut.
1. Melampiaskan Kemarahan
    Seseorang yang sedang marah kepada orang lain biasanya suka melampiaskan kemarahannya dengan menyebut kejelekan atau kekurangan orang tersebut. Hal ini karena seseorang yang sedang marah tidak dapat mengontrol emosinya. Ia tidak tidak dapat berpikir jernih dan memikirkan akibat dari tindakan atau ucapannya. Jika seseorang yang sedang marah dalam keadaan berdiri, hendaknya ia duduk atau berbaring. Selain itu, seseorang yang sedang marah hendaknya segera berwudu untuk meredakan amarahnya. Oleh karena amarah adalah perbuatan setan dan setan diciptakan dari api dan api dapat padam oleh air.
2. Rasa Dengki (Hasad)
    Rasa dengki dan iri dapat mendorong kita menggunjingkan orang lain. Biasanya ketika melihat seseorang mendapat kebahagiaan ada perasaan tidak suka, meskipun mungkin kita tidak mempunyai hubungan dengan orang tersebut. Ia ingin nikmat tersebut hilang dari orang yang didengkinya dan beralih kepadanya. Selain itu, orang yang dengki dapat mengatakan kepada orang lain bahwa nikmat yang diterima oleh orang yang didengkinya diperoleh dengan jalan yang tidak baik. Hal inilah yang menyebabkan pendengki mudah menggunjingkan orang lain.
Penyebab Gibah
3. Ingin Membalikkan Keadaan karena Merasa Diri Kita Menjadi
    Korban Keadaan yang Tidak Kita Inginkan Terkadang teman lebih unggul dari kita, kemudian kita berusaha membalik keadaan dengan mencari kesalahan teman. Hal ini yang termasuk bergunjing, menghalalkan segala cara untuk membalik keadaan sesuai keinginan kita. Padahal Allah Swt. telah mengaruniai setiap orang keistimewaan. Kadang kita lemah di satu sisi, tetapi memiliki kelebihan di sisi lain.
    Sebab lain orang bergunjing adalah adanya kesombongan dalam hati. Kesombongan dapat menyebabkan diri kita merasa lebih tinggi dari orang lain. Seseorang yang memiliki perilaku takabur akan berusaha agar tetap di atas orang lain. Ia tidak akan mau mengakui kelebihan orang lain. Ia ingin berada di atas orang lain. Oleh karenanya, kesombongan dapat menimbulkan perilaku gibah karena apa pun akan dilakukan oleh seseorang yang takabur meskipun harus membicarakan kejelekan orang lain. Kadang yang dibicarakan tidak berdasarkan kenyataan tetapi hanya usaha untuk menjatuhkan orang dan membuat dirinya lebih hebat di mata orang lain.
5. Menyesuaikan Diri dengan Pergaulan di Antara Teman
    Pergaulan membawa dampak yang sangat besar bagi diri seseorang. Sifat dan kebiasaan seseorang dapat dilihat dari sifat dan kebiasaan temannya. Bergaul dengan teman yang kurang baik akan menyebabkan ia terdorong untuk mengikuti perbuatan atau perilaku teman sepergaulannya. Hal ini dapat terjadi karena ajakan atau bujukan teman-teman sepergaulan atau keinginan sendiri melihat teman-temannya melakukan perilaku tersebut. Lama kelamaan seseorang dapat melakukan perbuatan sebagaimana teman sepergaulannya jika tidak dilandasi iman yang kuat.
6. Hanya Bercanda dan Bergurau
    Adakalanya kita bercanda dengan bercerita tentang orang lain kepada teman. Tidak ada niat sedikit pun untuk menggunjing. Meskipun sekadar bercanda, hal ini pun termasuk gibah yang dilarang karena dapat menyinggung perasaan orang yang digunjing. 

    Pada dasarnya gibah dilarang, tetapi terdapat beberapa gibah yang diperbolehkan. Kebolehan gibah ini bukan kebolehan yang mutlak dan dapat dilakukan dengan melampaui batas, melainkan kebolehan yang sebatas diperlukan. Gibah diperbolehkan pada saat kita hendak mencari pemecahan dari suatu masalah yang tidak dapat disampaikan kecuali dengan membicarakan kesalahan orang lain. Gibah lain yang diperbolehkan adalah saat kita memberi contoh kasus sebagai bahan pendidikan. Contoh lain adalah saat gibah dilakukan untuk memperbaiki kesalahan dan bersaksi di muka pengadilan. Gibah seperti yang telah disebutkan diperbolehkan. 
Contoh gibah yang diperbolehkan
Sebagaimana dijelaskan di depan bahwa gibah atau menggunjing merupakan perilaku tercela. Oleh karenanya, gibah membawa dampak negatif bagi diri pelaku maupun orang lain. Beberapa akibat yang ditimbulkan dari sikap menggunjing sebagai berikut.
a) Merugikan orang lain.
b) Menimbulkan perpecahan dan permusuhan.
c) Menyebabkan perbuatan dosa.
d) Menimbulkan perasaan dendam.

Cara Menghindari Perilaku Gibah
    Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh gibah tentu kita terdorong untuk menghindarinya dari kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari sikap menggunjing sebagai berikut.
a) Senantiasa menjaga lisan.
b) Tidak berburuk sangka / suuzan kepada orang lain.
c) Selalu menjaga nama baik pihak lain.
d) Menghindari pembicaraan yang menyangkut keburukan orang lain.
e) Senantiasa ingat kepada Allah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Arti Gibah | Penyebab dan Cara Menghindari Gibah"

Posting Komentar