Membuat batik dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain teknik perintangan dengan lilin, teknik colet, dan teknik celup ikat.
Adapun langkah-langkah pembuatan batik adalah:
1. perancangan motif hias dan
2. proses pengerjaan.
1. Perancangan Motif Batik
Motif batik digambar terlebih dahulu pada kertas atau langsung digambar pada kain yang hendak dibatik. Motif batik dapat berupa motif imajinatif atau motif hasil meniru motif batik yang telah ada. Perhatikan contoh rancangan gambar ragam hias batik untuk sapu tangan berikut.
2. Proses Pengerjaan Batik
a. Persiapan Bahan dan Alat
Tiap teknik memerlukan bahan dan alat yang berbeda. Alat dan bahan yang diperlukan untuk kedua teknik itu seperti berikut.
(A) Alat dan bahan membatik dengan teknik perintangan dengan lilin(B) Alat dan bahan membatik dengan teknik celup ikat
b. Proses Pewarnaan Batik
Proses pewarnaan batik dengan teknik perintangan lilin dan celup ikat sebagai berikut.
1) Teknik Perintangan
a) Ambil kain yang telah diberi gambar motif. Selanjutnya, panasi lilin sehingga meleleh. Tutup bagian motif yang tidak diwarnai dengan menggunakan lelehan lilin. Berhati-hatilah saat meneteskan lelehan lilin pada kain. Jangan sampai lelehan lilin mengenai meja atau lantai, apalagi pakaianmu. Sebaik nya, lapisilah meja atau lantai dengan kertas koran bekas sebelum kamu mulai merintangi. Gunakan celemek atau kain pelindung agar lelehan lilin tidak mengenai pakaianmu.
(A) Kain yang telah diberi gambar motif dengan pensil(B) Menutup sebagian pola dengan lilin
b) Setelah proses perin tangan selesai, tunggulah beberapa menit sehingga lelehan lilin yang menutupi sebagian motif benar-benar kering. Sambil menunggu lelehan lilin mengering siap kan larutan pewarna de ngan komposisi 1/2 liter air dan 1 kemasan kesumba warna biru.
(A) Mengangin-anginkan kain(B) Menyiapkan larutan pewarna
c) Masukkan kain ke dalam larutan pewarna.
Rendam selama kurang lebih 15 menit. Setelah kurang lebih 15 menit kain dapat diangkat. Lilin-lilin yang masih menempel dibersihkan dengan memasukkan kain ke dalam air panas. Demi kebersihan dan keselamatan, kamu dapat memakai sarung tangan karet dalam proses ini.
(A) Mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna(B) Melarutkan lilin
d) Setelah diangkat dari air panas, kain diangin-anginkan lagi. Perhatikan hasil pewarnaan dengan teknik perintangan. Motif hias yang ditutup atau dirintangi dengan lilin tetap berwarna putih.
(A) Mengangin-anginkan kain(B) Hasil pewarnaan pertama
e) Bagian motif yang tetap putih dapat kamu beri warna lain. Caranya: tutup bagian sekelilingnya dengan lilin. Setelah itu kain dicelup kan ke dalam larutan warna. Komposisi 1/2 liter air dan 1 kemasan kesumba dengan warna yang berbeda dari warna kesumba pada proses pewarnaan pertama.
(A) Menutup sebagian pola dengan lilin(B) Menyiapkan larutan pewarna
f) Setelah kurang lebih 15 menit kain diangkat.
Lilin yang menempel dibersihkan dengan cara dima sukkan ke dalam air panas. Bila semua lilin yang menempel telah hilang kain diangin-anginkan. Lihat hasilnya.
(A) Mencelupkan kain ke dalam air panas(B) Hasil pewarnaan
2) Teknik Celup Ikat
Teknik celup ikat disebut juga teknik celup rintang. Teknik celup ikat sebenarnya bukan semata-mata proses pewarnaan, tetapi proses penciptaan motif hias. Untuk lebih jelasnya perhatikan langkah-langkah berikut.
a) Sediakan kain putih po los. Ikatlah beberapa bagian dengan menggunakan karet gelang.
Selanjutnya, buat larutan pewarna dengan komposisi 1/2 liter air dan 1 kemasan kesumba. Pilih warna sesuai seleramu.
(A) Mengikat bagian kain(B) Menyiapkan larutan pewarna
b) Masukkan kain yang telah diikat ke dalam larutan pewarna. Setelah kurang lebih 10 menit kain diangkat, lihatlah hasilnya.
(A) Mencelupkan kain ke dalam larutan pewarna(B) Hasil akhir dari pewarnaan
Bagian yang dirintang dengan ikatan karet gelang tetap berwarna putih. Setiap kali selesai membatik, jangan lupa selalu membereskan dan membersihkan semua bahan dan alat yang digunakan. Cucilah tangan sampai bersih. Jangan sampai memegang makanan atau minuman dengan tangan yang masih kotor.
(Referensi: BukuSeniBudayadanKetrampilan)
Dalam proses membatik yang sesungguhnya digunakan pewarna tekstil. Jenis pewarna tekstil yang sering digunakan yaitu naptol. Ada bahan kimia yang ditambahkan dalam larutan naptol. Bahan-bahan tersebut yaitu garam diazo dan kostik. Bahan-bahan tersebut dapat kamu beli di toko bahan kimia atau bahan batik. Berikut ini adalah daftar naptol dan garam diazo serta warna yang dihasilkan.
Baca juga: Jenis dan corak batik Indonesia, semoga bermanfaat 😊😊😊
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung kawan, semoga bermanfaat :)
Hapus