Sembilan Langkah Memulai Belajar

Oleh DRS. SUKMANA
       Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan individu (manusia) untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan berdasarkan hasil pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku yang baru tersebut berkaitan dengan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan). Perubahan tingkah laku yang baru yang tidak disadari dan negatif bukan termasuk kegiatan belajar. Misalnya, mabuk, pingsan,
muntah-muntah, dan lain-lain.

       Belajar bukan kegiatan main-main, tetapi perlu dilakukan secara serius dan sungguh-sungguh.
Untuk itu, sebelum Anda memulai belajar, sebaiknya dilakukan persiapan. Karena persiapan yang matang akan menentukan kesuksesan belajar. Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum belajar berkitan dengan fisik, material, dan mental-spiritual. Apalagi bagi siswa baru yang harus belajar di lingkungan sekolah baru. Di sini siswa perlu menyesuaikan diri dengam situasi sekolah yang baru. Karena, cara dan strategi belajar di SD berbeda dengan cara belajar di SMP dan SMA. Kalau Anda akan memulai belajar, ada sembilan langkah yang harus Anda ingat dan lakukan.
       Pertama, buat jadwal belajar. Untuk mengatur kegiatan sehari-hari sebaiknya diatur pembagian
waktu yang tersedia. Pembagian waktu ini dilakukan secara garis besarnya saja. Pembagian waktu atau jadwal kegiatan (belajar) gunanya untuk dijadikan pedoman, panduan atau petunjuk, apa yang harus dilakukan dan apa yang mesti dihindari dalam kegiatan (belajar) sehari-hari. Dalam jadwal kegiatan (belajar) tersebut di dalamnya ada urutan atau nomor kegiatan, pembagian waktu, jenis kegiatan yang harus dilakukan, dan keterangan. Jadwal ini tidak bersifat mati sehingga kalau ada kegiatan khusus dan sifatnya temporer, dapat dilaksanakan. Supaya mudah terlihat, tempelkan jadwal kegiatan itu di tempat yang strategis.
       Kedua, segeralah melangkah. Setelah jadwal kegiatan tersebuat dibuat, segeralah direalisasikan
dengan melakukan tindakan nyata. Keragu-raguan akan hilang oleh tindakan. Sesuatu dianggap sulit
karena belum dicoba. Sesudah dicoba ternyata mudah dan menyenangkan. Tirulah seorang bayi
yang sedang belajar berjalan. Jatuh bangun, tanpa menyerah. Selangkah demi selangkah, akhirnya
terampil berjalan.
       Ketiga, dapatkan teman untuk belajar. Supaya belajar lebih bersemangat dan bergairah serta untuk menghindari kejenuhan, carilah teman untuk belajar.
Bentuk kelompok belajar sebanyak 5-7 orang atau sesuai dengan kebutuhan. Usahakan dalam
jumlah anggota kelompok itu ganjil. Hal ini untuk menghindari grup-grupan. Bina dan kembangkan
teman atau kelompok belajar tersebut sehingga wawasan ilmu pengetahuan semakin bertambah luas.
       Keempat, lupakan kesempurnaan. Dalam memulai belajar tentu tidak akan langsung mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Karena selama proses belajar tidak akan lepas dari berbagai hambatan, gangguan, dan kesulitan sehingga memengaruhi kelancaran dan keberhasilan belajar. Di sini Anda dituntut kesabaran dan kesungguhan dalam belajar sehingga semakin hari prestasi belajar dapat ditingkatkan. Pada akhirnya belajar dapat mencapai hasil yang optimal.
       Kelima, ciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Lingkungan belajar yang
menyenangkan akan memengaruhi suasana belajar. Tempat belajar usahakan nyaman dan penerangan
yang cukup serta tidak banyak gangguan dari luar. Lingkungan belajar yang menyenangkan akan menambah motivasi untuk belajar lebih bersemangat.
       Keenam, bahas soal-soal latihan. Untuk menambah pemahaman terhadap bahan atau materi pelajaran, perlu latihan yang rutin. Isi dan bahan soal-soal yang ada dalam buku paket atau soal-soal yang dibuat tersendiri sebagai bahan latihan. Apakah materi atau bahan pelajaran tersebut sudah dipahami atau belum? Apabila mengalami kesulitan bisa bertanya kepada guru atau teman yang sudah memahami soal-aoal tersebut.
       Ketujuh, cari pembimbing. Selama belajar sebaiknya mempunyai pembimbing yang bisa mengarahkan dan mengawasi kegiatan belajar sehari-hari. Langkah ini penting agar Anda selalu termotivasi atau terdorong untuk melakukan langkah-langkah serius yang bisa dipertanggungjawabkan. Pembimbing atau pendamping tersebut bisa orang tua, kakak,
guru atau orang lain yang mempunyai kemampuan dalam belajar.
       Kedelapan, antisipasi perkembangan iptek. Pastikan Anda tidak ketinggalan zaman dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Di sini Anda harus peka terhadap perkembangan iptek. Oleh
klarena itu, harus memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada dalam masyarakat. Sumber belajar tidak hanya dari guru dan buku paket , tetapi juga bisa memanfaatkan media massa, baik media elektronik (radio, televisi, internet) maupun media cetak (koran, majalah, tabloid). Dengan demikian, Anda harus aktif dan kreatif dalam mencari berbagai informasi yang aktual berkaitan dengan iptek.
       Kesembilan, ingat cita-cita. Menyusun tujuan belajar dan menciptakan cita-cita baru bisa menyegarkan semangat seperti awal mula merintis belajar. Tujuan belajar dan cita-cita masa depan dapat dijadikan motivasi atau pendorong yang kuat untuk lebih menggairahkan belajar. Setiap ingat cita-cita masa depan, maka akan terpacu dan bergelora dalam dada untuk belajar lebih sungguh-sungguh.
        Akhirnya, setelah setiap langkah dilalui dan dilaksanakan, evaluasilah. Apakah kegiatan belajar
yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang
memuaskan atau belum? Apabila hasil belajar belum memuaskan, berarti ada langkah-langkah yang
belum dilakukan secara sungguh-sungguh. Di sini perlu introspeksi diri, di sisi mana saja masih ada
kekurangan dan kelemahan. Perbaikan diri harus terus-menerus dilakukan setiap saat. Prinsipnya,
jangan putus asa apabila mengalami kesulitan selama proses belajar berlangsung. Belajar dan terus
belajar sampai paham!
(Sumber: Galamedia, 10 Juli 2007; 4)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sembilan Langkah Memulai Belajar"

Posting Komentar