Bentuk tari tunggal banyak terdapat di daerah Jawa dan Bali. Sedangkan di daerah lain, kebanyakan bentuk tariannya adalah tarian berpasangan atau tari kelompok. Biasanya, tari tunggal diambil dari suatu cerita tentang kepahlawanan, percintaan, dan kegembiraan. Tari tunggal mengambil salah satu tokoh dari cerita yang berkembang di masyarakat, seperti tokoh Panji Semirang dan Gatotkaca.
Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis tari tunggal nusantara.
a. Tari Dewi Anjasmara
Damarwulan adalah seorang anak ksatria yang bekerja sebagai pemotong rumput. Dalam Hikayat Jawa, diceritakan bahwa Menak Jingga mengancam Kerajaan Majapahit karena Ratu Majapahit menolak untuk menikah dengan Menak Jingga dan Kerajaan Majapahit akan menjadi daerah taklukan. Kemudian Ratu Majapahit meminta bantuan dari para ksatria kerajaan untuk mengalahkan Menak Jingga. Salah satu ksatria tersebut adalah Damarwulan.
Dalam cerita hikayat Jawa, diceritakan bahwa Damarwulan adalah seorang pahlawan yang dapat mengalahkan Minak Jingga. Kekasih Damarwulan adalah Putri Anjasmara. Tarian Dewi Anjasmara melukiskan suasana hati Putri Anjasmara menunggu kedatangan Damarwulan. Gerakan dalam tarian menggambarkan saat Putri Anjasmara berdandan sebelum bertemu dengan Damarwulan. Gerakangerakannya terdiri atas gerakan memakai bedak, menyisir rambut, merapikan alis mata, menggunakan anting, dan bercermin.
b. Tari Gatotkaca
c. Tari Bondan
Tari Bondan Cindogo dan tari Bondan Mardisiwi merupakan tari gembira. Tarian tersebut menggambarkan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Sedangkan, tari Bondan Pegunungan menggambarkan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang atau sawah. Kostum yang digunakan dalam tari Bondan adalah kain wiron, baju kotang, dan jamang. Penari tari Bondan dilengkapi dengan perlengkapan berupa boneka dan payung.
d. Tari Golek
Macam-macam tari Golek, antara lain:
1) Golek Clunthang iringan Gendhing Clunthang.
2) Golek Motro iringan Gendhing Montro.
3) Golek Surungdayung iringan Gendhing Landrang Surungdayung.
e. Tari Gambir Anom
Tari Gambir Anom menggambarkan tokoh Irawan yang merupakan anak Arjuna. Diceritakan bahwa Irawan sedang jatuh cinta. Dia merias dirinya dengan menyisir rambut, berbedak, merapikan alis, dan memakai pakaian.
f. Tari Panji Semirang
Panji Semirang adalah seorang tokoh yang bernama Galuh Candrakirana. Tokoh Galuh Candrakirana sedang menyamar untuk mencari Raden Panji. Tokoh Panji Semirang dijadikan sebagai tokoh dalam bentuk tari tunggal dari Bali. Tari Panji Semirang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada 1942. Pada awalnya, tari Panji Semirang bernama Kebyar Dung. Tari Panji Semirang semakin berkembang setelah dibawakan untuk pertama kalinya oleh murid I Nyoman Kaler yang bernama Luh Cawan.
Tari Panji Semirang menggambarkan tentang pengembaraan Galuh Candrakirana yang menyamar sebagai seorang lelaki untuk mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Tari Panji Semirang termasuk tari putra halus. Namun, tari Panji Semirang biasanya ditarikan oleh penari putri. Perlengkapan yang digunakan oleh penari tari Panji Semirang adalah kipas.
g. Tari Kancet Lasan
Tari Kancet Lasan adalah tari tunggal suku Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Penari Kancet Lasan adalah seorang wanita. Gerak dan posisi tari Kancet Lasan sama dengan tari Kancet Ledo. Namun, penari Kancet Lasan tidak menggunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang. Penari Kancet Lasan menggunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. (Seni Tari Atang dan Rama)
Tari Kancet Lasan menggambarkan tentang kehidupan burung Enggang. Burung Enggang adalah burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tapi Kancet Lasan menceritakan tentang gerak-gerak burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap di dahan pohon.
h. Tari Baksa Kambang
Berikut ini akan diuraikan beberapa jenis tari tunggal nusantara.
a. Tari Dewi Anjasmara
Tari Dewi Anjasmara adalah tari tunggal putri.Tari Dewi Anjasmara berasal dari daerah Sunda (Jawa Barat). Tari Dewi Anjasmara menggambarkan tentang putri bangsawan yang bernama Putri Anjasmara dari hikayat Jawa tentang cerita Damarwulan. Hikayat tersebut berasal dari abad ke-15.
Damarwulan adalah seorang anak ksatria yang bekerja sebagai pemotong rumput. Dalam Hikayat Jawa, diceritakan bahwa Menak Jingga mengancam Kerajaan Majapahit karena Ratu Majapahit menolak untuk menikah dengan Menak Jingga dan Kerajaan Majapahit akan menjadi daerah taklukan. Kemudian Ratu Majapahit meminta bantuan dari para ksatria kerajaan untuk mengalahkan Menak Jingga. Salah satu ksatria tersebut adalah Damarwulan.
Dalam cerita hikayat Jawa, diceritakan bahwa Damarwulan adalah seorang pahlawan yang dapat mengalahkan Minak Jingga. Kekasih Damarwulan adalah Putri Anjasmara. Tarian Dewi Anjasmara melukiskan suasana hati Putri Anjasmara menunggu kedatangan Damarwulan. Gerakan dalam tarian menggambarkan saat Putri Anjasmara berdandan sebelum bertemu dengan Damarwulan. Gerakangerakannya terdiri atas gerakan memakai bedak, menyisir rambut, merapikan alis mata, menggunakan anting, dan bercermin.
b. Tari Gatotkaca
Tari Gatotkaca merupakan salah satu tari wayang.Tari Gatotkaca gaya Sunda diciptakan oleh Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah pada 1957. Tari Gatotkaca gaya Sunda bersumber dari tari Gatotkaca gaya Solo. Tari Gatotkaca merupakan tari jenis putra yang mempunyai karakter gagah monggawa. Selain itu, sebagian tariannya bisa diungkapkan dalam berbagai jenis karakter, seperti sedih, gembira, dan gandrung. Tari Gatotkaca menceritakan tentang Gatotkaca yang merindukan Putri Pergiwa.
c. Tari Bondan
Tari Bondan adalah tari tunggal putri yang berasal dari Surakarta.Tari Bondan dibagi menjadi tari Bondan Cindogo, tari Bondan Mardisiwi, dan tari Bondan Pegunungan (Tani).
Tari Bondan Cindogo dan tari Bondan Mardisiwi merupakan tari gembira. Tarian tersebut menggambarkan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Sedangkan, tari Bondan Pegunungan menggambarkan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang atau sawah. Kostum yang digunakan dalam tari Bondan adalah kain wiron, baju kotang, dan jamang. Penari tari Bondan dilengkapi dengan perlengkapan berupa boneka dan payung.
d. Tari Golek
Tari Golek merupakan tari tunggal putri.Tari Golek adalah tari yang berasal dari Yogyakarta. Namun, tari Golek dipentaskan untuk pertama kalinya di Surakarta pada 1910 saat upacara perkawinan KGPH. Kusumoyudho dengan Gusti Ratu Angger. Kemudian, tari Golek mengalami penyesuaian dengan gaya Surakarta. Tari Golek menggambarkan cara-cara berhias diri seorang gadis yang barumenginjak masa dewasa agar terlihat lebih cantik dan menarik. Ragam gerak pada tari Golek merupakan gerak dasar tari Surakarta.
Macam-macam tari Golek, antara lain:
1) Golek Clunthang iringan Gendhing Clunthang.
2) Golek Motro iringan Gendhing Montro.
3) Golek Surungdayung iringan Gendhing Landrang Surungdayung.
e. Tari Gambir Anom
Tari Gambir Anom merupakan tari tunggal yang berasal dari Surakarta.Penari tari Gambir Anom adalah putra atau putri, tetapi biasanya tari Gambir Anom dibawakan oleh penari putri.
Tari Gambir Anom menggambarkan tokoh Irawan yang merupakan anak Arjuna. Diceritakan bahwa Irawan sedang jatuh cinta. Dia merias dirinya dengan menyisir rambut, berbedak, merapikan alis, dan memakai pakaian.
f. Tari Panji Semirang
Panji Semirang adalah seorang tokoh yang bernama Galuh Candrakirana. Tokoh Galuh Candrakirana sedang menyamar untuk mencari Raden Panji. Tokoh Panji Semirang dijadikan sebagai tokoh dalam bentuk tari tunggal dari Bali. Tari Panji Semirang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada 1942. Pada awalnya, tari Panji Semirang bernama Kebyar Dung. Tari Panji Semirang semakin berkembang setelah dibawakan untuk pertama kalinya oleh murid I Nyoman Kaler yang bernama Luh Cawan.
Tari Panji Semirang menggambarkan tentang pengembaraan Galuh Candrakirana yang menyamar sebagai seorang lelaki untuk mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Tari Panji Semirang termasuk tari putra halus. Namun, tari Panji Semirang biasanya ditarikan oleh penari putri. Perlengkapan yang digunakan oleh penari tari Panji Semirang adalah kipas.
g. Tari Kancet Lasan
Tari Kancet Lasan adalah tari tunggal suku Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Penari Kancet Lasan adalah seorang wanita. Gerak dan posisi tari Kancet Lasan sama dengan tari Kancet Ledo. Namun, penari Kancet Lasan tidak menggunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang. Penari Kancet Lasan menggunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. (Seni Tari Atang dan Rama)
Tari Kancet Lasan menggambarkan tentang kehidupan burung Enggang. Burung Enggang adalah burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tapi Kancet Lasan menceritakan tentang gerak-gerak burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap di dahan pohon.
h. Tari Baksa Kambang
Tari Baksa Kambang adalah tari tunggal yang berasal dari Kalimantan Selatan.Penari Baksa Kambang adalah seorang wanita. Tari Baksa Kambang dapat pula ditarikan oleh beberapa penari. Tari Baksa Kambang adalah tari penyambutan tamu agung yang datang ke Kalimantan Selatan. Tari Baksa Kambang menceritakan tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga.
LENGKAP :)
BalasHapusterima kasih sudah berkunjung kawan :)
Hapus