Contoh Kerangka Naskah Drama
Berikut ini contoh sebuah kerangka drama.Judul drama : Juara Lancung?
Para pemain : Via, Boncu, Ucok, Pak Sam
- Via adalah bintang kelas. Ia selalu juara satu. Sayang, ia memiliki sifat sombong dan egois.
- Boncu adalah teman akrab Via. Ia dekat dengan Via agar selalu ditraktir dan mendapat sontekan dari Via.
- Ucok adalah pelajar pendiam dan rajin. Ia selalu bersaing dengan Via untuk mendapatkan juara.
- Pak Sam adalah guru Bahasa Indonesia dan pembina OSIS yang terkenal dekat dengan siswa.
Latar tempat : kantin sekolah
Latar waktu : siang hari, jam istirahat sekolah
Adegan-adegan
Adegan 1 : Via dan Boncu mengobrol di kantin. Via berbicara dengan nada marah karena pada semester ini ia hanya juara II, kalah dari Ucok. Ia menuduh Ucok sebagai juara lancung (palsu).
Boncu mendukung Via dan mengompor-ngompori bahwa Ucok memang curang, suka menyontek.
Adegan 2 : Suasana memanas ketika Ucok masuk ke dalam kantin. Via memanfaatkan kesempatan itu untuk memaki Ucok. Boncu bukannya melerai malah juga memanas-manasi suasana.
Adegan 3 : Pak Sam datang untuk mendamaikan mereka.
Cara Mengembangkan Kerangka Naskah Drama Menjadi Bentuk Naskah Drama
Pengembangkan kerangka naskah drama itu ke dalam bentuk naskah drama utuh atau langsung dipentaskan. Berikut ini contoh pengembangan kerangka drama tersebut.Juara Lancung?
Via : (Mengepalkan tangan) ”Aku benar-benar tak percaya dengan hasil pembagian rapot kemarin. Masak aku kalah oleh Ucok.”
Boncu : (Dengan mengangguk-anggukkan kepala) ”Benar Vi…. Ada yang tidak beres. Masak ia bisa juara I, mengalahkan kamu.”
Via : ”Siapa si Ucok. Cuma anak kampung, jarang punya buku.”
Boncu : ”Betul.” (masih mengangguk-anggukkan kepala)
Via : ”Pasti dia curang, suka menyontek.”
Dari luar masuk Ucok. Dia sekilas melihat Via dan Boncu dan tersenyum.
Ucok : ”Halo teman-teman.”
Boncu : ”Halo juara lancung.”
Ucok : ”Apa? Juara lancung? Apa maksudmu, Boncu?”
Via : ”Alah.. jangan berlagak belagu Cok. Kamu bisa juara satu paling dari menyontek. Ngaku saja.”
Ucok : ”Jangan menuduh sembarang Vi…. Apa buktinya.”
Via : ”Sudah jelas nilaimu lebih bagus dari aku.”
Boncu : ”Iya, hei juara lancung!”
Ucok : ”Asal kamu tahu. Aku mendapatkan juara ini karena aku memang belajar tiap hari.”
Via : ”Jangan sok rajin kau!”
Boncu : ”Kamu nantang ya?” (dengan suara keras)
Dari luar, masuk Pak Sam dengan wajah masam.
Pak Sam : ”Boncu, ada apa kamu berteriak?
Via : ”Eh, maaf Pak tidak ada apa-apa. Kami tadi cuma akting drama.”
Boncu : ”He he… benar Pak.”
Pak Sam : ”Ucok, benar begitu?”
Ucok : ”Salah Pak. Mereka menuduh saya sebagai juara lancung.”
Pak Sam : ”Benar Via?”
Via : ”Iya Pak….”
Pak Sam : ”Kamu tidak boleh begitu Vi. Kamu harus belajar menerima kekalahan dan selalu terpacu untuk lebih bagus.”
Via : ”Maaf Pak.”
Pak Sam : ”Kamu itu sebenarnya pintar, tapi kamu juga harus belajar menyayangi temantemanmu.”
Via : ”Iya Pak.”
Pak Sam : ”Sekarang kalian bertiga ikut bapak ke ruang guru.”
Via dan
Boncu : ”Ha? Ruang guru….” (sambil muka mereka merah ketakutan).
0 Response to "Cara Mengembangkan Kerangka Naskah Drama Menjadi Bentuk Naskah Drama"
Posting Komentar