4 Tantangan Berat karena Adanya Globalisasi

Adanya perubahan dalam kehidupan adalah suatu hal yang wajar dan alamiah. Dalam dunia ini yang abadi dan kekal adalah perubahan itu sendiri. Globalisasi merupakan suatu tantangan, yang di dalamnya terdapat peluang-peluang untuk mencapai kemajuan, akan tetapi di dalamnya juga terdapat ancaman-ancaman, sebab globalisasi pada dasarnya tidak lepas dari kompetisi global atau kompetisi antarbangsa. Sesuai dengan “hukum” kompetisi, pada akhirnya kemenangan berada pada pihak yang kuat dan pihak yang lemah harus mau menerima kekalahan serta tidak jarang harus tunduk pada kemauan pihak yang kuat. Dalam globalisasi, sangat dimungkinkan terjadinya dominasi dan eksploitasi negara-negara maju terhadap negara berkembang. Secara langsung atau tak langsung sangat dimungkinkan timbulnya tekanan atau pengaruh dari negara-negara yang kuat terhadap, negara-negara lain yang lebih lemah untuk mengikuti keinginannya, baik dalam bidang ekonomi perdagangan, politik, maupun sosial budaya.

Tantangan berat bagi kita dengan adanya globalisasi adalah sebagai berikut.

1. Pemberdayaan masyarakat

a) Pembangunan nasional yang belum terlaksana secara menyeluruh dan merata, sehingga masih ada beberapa daerah yang tertinggal yang menumbuhkan keterbelakangan, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Pembangunan nasional belum terlaksana secara menyeluruh dan merata sehingga masih ada beberapa daerah yang tertinggal yang menumbuhkan keterbelakangan, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Kondisi masyarakat semacam itu akan mengubah pola pikir, pola sikap, dan pola tindakannya, mengingat mereka sudah tidak berdaya dalam aspek kehidupan.

b) Kondisi masyarakat yang oleh John Naisbit, dalam bukunya global paradox, ia menulis ”to a global power, the campany must give more role to the smallest pant” pada intinya, global paradox memberikan pesan bahwa negara harus dapat memberikan peranan sebebas-bebasnya kepada rakyatnya. Cara memberdayakan masyarakat dilakukan dengan memberikan peran dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional.


2. Dunia tanpa batas

a) Perkembangan iptek yang sangat modern, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi akan transportasi, dunia seakan-akan sudah mengatur menjadi kampung sedunia. Dunia menjadi transparan tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian berdampak pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan dapat memengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan seluruh masyarakat Indonesia. Keterbatasan kualitas SDM Indonesia di bidang iptek merupakan tantangan serius mengingat penguasaan iptek merupakan nilai tambah untuk berdaya saing di percaturan global.

b) Kenichi Omahe dengan dua bukunya yang terkenal Borderless Wold and The End Of Nation Stak menyatakan bahwa dalam perkembangan masyarakat global batasbatas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, induksi, dan konsumen yang mungkin individualistis.

Kenichi Omahe memberikan pesan bahwa untuk dapat menghadapi kekuatan global, suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Apabila masyarakat banyak yang terlibat dalam upaya pembangunan, hasilnya akan lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa dalam percaturan global.


3. Era baru kapitalisme

Kapitalisme pernah terjadi di Indonesia. Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Dibukanya perkebunan tebu dan tanaman perdagangan lainnya (tembakau, kopi, dan sebagainya) oleh kaum kapitalis Belanda yang sangat merugikan kaum petani di Indonesia.

Era baru kapitalime tidak terlepas dari globalisasi di mana negara-negara kapitalis, yaitu negara maju berusaha mempertahankan eksistensinya di bidang ekonomi dengan menekan negara-negara berkembang melalui isu global yang mencakup demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.


4. Kesadaran warga negara

Warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban karena merupakan satu kesatuan. Setiap hak mengandung kewajiban dan demikian sebaliknya. Kesadaran warga negara harus dikembangkan secara seimbang antara hak dan kewajiban. Artinya, hak tidak boleh dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar hak-hak orang lain. Dengan demikian hak dan kewajiban dalam pelaksanaannya harus berjalan seimbang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4 Tantangan Berat karena Adanya Globalisasi"

Posting Komentar