Mengapresiasi karya seni merupakan landasan
pokok dalam mempelajari wawasan seni budaya. Selain untuk memperluas
pengetahuanmu tentang seni, hal ini juga untuk mendekatkanmu dengan seni.
Kata apresiasi secara etimologi
berasal dari bahasa Latin, yaitu appretiatus yang artinya “memberi
putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai suatu keindahan karya
seni”. Adapun dalam kamus umum Inggris-Indonesia to apreciate artinya “menghargai“
dan appreciation artinya “penghargaan”. Dengan demikian, mengapresiasi
seni artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap unsur di
dalamnya sehingga secara sadar mampu menikmati dan pada akhirnya dapat menilai
karya seni dengan baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali
terdapat pandangan yang keliru terhadap pengertian seni. Hal ini bisa terjadi
akibat terbatasnya informasi tentang pengertian seni. Dampaknya adalah adanya
kesenjangan antara seni dengan lingkungan sosial dan lemahnya kadar apresiasi
seni di kalangan pelajar dan masyarakat pada umumnya.
Sebuah karya yang tercipta akan membuat
efek lain pada diri penciptanya dan orang lain. Suka atau tidak suka, indah
atau tidak indah, menyenangkan atau tidak menyenangkan, serta berbagai perasaan
lain akan dirasakan oleh orang yang melihat karya seni tersebut.
Banyak orang yang mengatakan bahwa seni
merupakan sesuatu yang mengandung nilai indah. Pandangan tersebut tidak
sepenuhnya benar karena di samping indah, ada seni yang tidak indah, namun
tetap mengandung kata seni. Indah atau tidak indahnya suatu karya seni bergantung
pada seniman yang membuatnya dan juga para penikmat seni.
Sepanjang sejarahnya, manusia tidak
terlepas dari seni. Seni merupakan bagian dari kehidupan manusia yang
universal. Hal itu karena seni merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang
mengandung nilai indah (estetis). Seni tidak mempunyai definisi tersendiri
mengingat kompleksitas dan kedalamannya.
Pengertian seni lebih terarah pada konsep
yang muncul secara variatif sesuai
dengan pemahaman, penghayatan, dan
pandangan seseorang terhadap seni yang
dijadikan
acuan atau batasan.
Fungsi
dan Tujuan Seni
Di samping kebutuhan jasmani, manusia
mempunyai kebutuhan yang sifatnya untuk mencapai kebutuhan rohani. Di sinilah
peran seni, selain hasil karya yang dihasilkan dapat dilihat, didengar, dan
diamati, bisa juga menimbulkan kepuasan terhadap si penikmatnya.
Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuh
kebutuhan, seni terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu fungsi individual dan
fungsi sosial.
1.
Fungsi Individual
Karya seni merupakan ungkapan jiwa atau
emosi pembuatnya yang mencerminkan sesuatu baik suka, duka, sedih, marah,
bahagia, cita-cita, pikiran, perasaan, pandangan hidup, watak, bentuk, corak,
warna, bahan, dan teknik yang dikuasai. Masing-masing seniman memiliki
kemampuan tersendiri yang khas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Fungsi seni secara pribadi di sini lebih mengedepankan seni sebagai alat
ekspresi untuk mencurahkan ide dan gagasan seseorang lewat sebuah karya. Karya
ini bersifat pribadi.
Fungsi seni bagi manusia yang bersifat
individual dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu fisik dan emosional.
a.
Fisik
Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan fisik manusia, baik yang dipakai langsung maupun sebagai pelengkap
aktivitasnya.
Misalnya, pakaian, perabot (meja, kursi, lemari),
rumah sebagai tempat tinggal,
kerajinan, perhiasan, alat komunikasi, sepatu,
dan tas.
b.
Emosional
Fungsi ini berhubungan dengan ekspresi seniman
(penggubah) dan apresiator
(penikmat konsumen). Contohnya, lukisan,
novel, musik, film, pementasan teater/drama, dan patung.
2.
Fungsi Sosial
Pada dasarnya, seni diciptakan untuk
dinikmati oleh orang lain, publik atau masyarakat pada umumnya. Seorang seniman
dapat mengatakan bahwa ia berkarya untuk dirinya sendiri. Namun, sebenarnya
tanpa disadari mereka membutuhkan apresiator, yaitu masyarakat untuk menilai
menikmati dan mengagumi hasil karya seni yang telah ia buat.
Adapun karya seni dapat berfungsi sosial
terdapat dalam bidang-bidang
sebagai berikut.
a.
Pendidikan
Seni sering dimanfaatkan oleh dunia
pendidikan untuk membantu mempermudah penyampaian pesan, baik berupa gambar
(visual) maupun suara (audio) atau keduanya. Pemanfaatan seni pada dunia
pendidikan sangat banyak dan keduanya saling terkait. Contohnya, film ilmiah, gambar ilustrasi pada bukubuku
pelajaran, poster ilmiah, dan foto.
b.
Rekreasi
Fungsi seni dalam hal rekreasi mempunyai
bentuk yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat penyegaran
dan pembaharuan dari kondisi yang telah ada. Misalnya, saat kamu menyaksikan
pertunjukan drama/teater, konser musik, film, menikmati taman rekreasi, atau
berlibur ke pantai.
c.
Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai media untuk
menghubungkan atau berhubungan antara seseorang dengan orang lain atau
masyarakat. Bentuknya bisa berupa anjuran, pesan, gagasan, produk, perintah,
atau larangan. Jenis tampilannya bisa berupa handphone (HP), TV, poster,
reklame, internet, baligo, dan radio.
d.
Keagamaan/Religi
Fungsi seni dalam bidang keagamaan bisa
menandakan atau mengidentifikasikan kekhasan serta ciri khas dari agama.
Contohnya arsitektur masjid, gereja, makam, candi, kaligrafi, bentuk dekorasi
rumah ibadah, dan pakaian ibadah.
From:
Seni Rupa SMP
Kelas VII VIII IX-Rachmat Suhernawan-2010
0 Response to "Pengertian Apresiasi Seni Rupa, Fungsi dan Tujuan Seni"
Posting Komentar