Peralatan yang digunakan untuk membatik antara lain sebagai berikut.
(seni Rupa Tri Edi Margono & Abdul Aziz)
1) Canting
merupakan alat yang digunakan menulis dengan menggunakan lilin untuk membuat motifmotif
hias yang diinginkan. Canting terbuat dari tembaga, sifatnya ringan, mudah lentur, dan kuat meski tipis. Bagian-bagian dari canting, yaitu gagang terong, nyamplung, dan carat atau cucuk.
Menurut fungsinya, canting terdiri atas canting reng-rengan (untuk batikan pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen (untuk mengisi bidang batik). Menurut ukurannya, canting terdiri
atas canting kecil, canting sedang, dan canting besar. Menurut jumlahnya, carat canting terdiri atas
canting bercucuk satu (canting cecekan), canting bercucuk dua (canting laron), dan canting bercucuk
tiga (canting telon).
2) Wajan dan kompor
berfungsi untuk proses mencairkan lilin. Selain kompor, biasanya juga menggunakan pemanas lain berupa anglo.
3) Gawangan atau tiang penyangga
untuk membentangkan kain, terbuat dari bambu atau kayu.
4) Panci besar dan setrika
berguna untuk proses pelarutan lilin dan menghilangkan lilin yang melekat pada kain.
5) Saringan
alat ini digunakan untuk menyaring malam yang telah dicairkan melalui proses pemanasan.
Perlengkapan-perlengkapan lain yang mendukung proses kerja adalah tempat duduk pendek, kain
pelindung paha, bandul untuk penahan kain agar tidak bergeser, dan sarung tangan untuk melindungi tangan pada saat proses pewarnaan.
Bahan yang digunakan untuk membatik antara lain sebagai berikut.
1) Kain mori atau kain sutra
Kualitas kain mori sangat beragam. Jenis kain mori sangat menentukan kualitas kain batik
yang dihasilkan.
2) Lilin atau malam
Kualitas lilin juga beragam. Lilin ada yang dibuat dari bahan kimiawi (buatan pabrik), ada juga yang dibuat dari bahan alami. Lilin putih, lilin kuning, dan lilin hitam merupakan jenis lilin yang berasal dari pabrik, sedangkan lilin tawon dan lilin klanceng terbuat dari sarang lebah. Lilin gondorukem dan lilin kaplak merupakan bahan campuran lilin.
3) Zat pewarna
Zat pewarna ada yang terbuat dari bahan kimiawi dan ada yang terbuat dari bahan alami. Sekarang ini yang digunakan untuk membatik adalah pewarna yang berasal dari bahan kimiawi, yaitu
naphtol dan garam. Pewarna ini berbentuk serbuk yang dapat larut dalam air dingin. Aturan penggunaan naphtol dan garam disesuaikan kebutuhan.
Cara membuat larutan pewarna batik
Sediakan dua wadah dengan komposisi sebagai berikut.
Naphtol 2 g + soda api 1 g + TRO 1 g + 1 liter air panas Garam 6 g + 1 liter air dingin
Jenis-jenis naphtol ditandai dengan kode huruf.
Garam pewarna juga bermacam-macam. Paduan naphtol dan garam yang berbeda akan menghasilkan warna yang berbeda pula. AS-G menghasilkan warna muda. Seterusnya warna semakin tua sampai AS-LB yang menghasilkan warna paling tua (mulai dari kuningjingga- merah-cokelat).
(seni Rupa Tri Edi Margono & Abdul Aziz)
1) Canting
merupakan alat yang digunakan menulis dengan menggunakan lilin untuk membuat motifmotif
hias yang diinginkan. Canting terbuat dari tembaga, sifatnya ringan, mudah lentur, dan kuat meski tipis. Bagian-bagian dari canting, yaitu gagang terong, nyamplung, dan carat atau cucuk.
Menurut fungsinya, canting terdiri atas canting reng-rengan (untuk batikan pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen (untuk mengisi bidang batik). Menurut ukurannya, canting terdiri
atas canting kecil, canting sedang, dan canting besar. Menurut jumlahnya, carat canting terdiri atas
canting bercucuk satu (canting cecekan), canting bercucuk dua (canting laron), dan canting bercucuk
tiga (canting telon).
2) Wajan dan kompor
berfungsi untuk proses mencairkan lilin. Selain kompor, biasanya juga menggunakan pemanas lain berupa anglo.
3) Gawangan atau tiang penyangga
untuk membentangkan kain, terbuat dari bambu atau kayu.
4) Panci besar dan setrika
berguna untuk proses pelarutan lilin dan menghilangkan lilin yang melekat pada kain.
5) Saringan
alat ini digunakan untuk menyaring malam yang telah dicairkan melalui proses pemanasan.
Perlengkapan-perlengkapan lain yang mendukung proses kerja adalah tempat duduk pendek, kain
pelindung paha, bandul untuk penahan kain agar tidak bergeser, dan sarung tangan untuk melindungi tangan pada saat proses pewarnaan.
Bahan yang digunakan untuk membatik antara lain sebagai berikut.
1) Kain mori atau kain sutra
Kualitas kain mori sangat beragam. Jenis kain mori sangat menentukan kualitas kain batik
yang dihasilkan.
2) Lilin atau malam
Kualitas lilin juga beragam. Lilin ada yang dibuat dari bahan kimiawi (buatan pabrik), ada juga yang dibuat dari bahan alami. Lilin putih, lilin kuning, dan lilin hitam merupakan jenis lilin yang berasal dari pabrik, sedangkan lilin tawon dan lilin klanceng terbuat dari sarang lebah. Lilin gondorukem dan lilin kaplak merupakan bahan campuran lilin.
3) Zat pewarna
Zat pewarna ada yang terbuat dari bahan kimiawi dan ada yang terbuat dari bahan alami. Sekarang ini yang digunakan untuk membatik adalah pewarna yang berasal dari bahan kimiawi, yaitu
naphtol dan garam. Pewarna ini berbentuk serbuk yang dapat larut dalam air dingin. Aturan penggunaan naphtol dan garam disesuaikan kebutuhan.
Cara membuat larutan pewarna batik
Sediakan dua wadah dengan komposisi sebagai berikut.
Naphtol 2 g + soda api 1 g + TRO 1 g + 1 liter air panas Garam 6 g + 1 liter air dingin
Jenis-jenis naphtol ditandai dengan kode huruf.
Garam pewarna juga bermacam-macam. Paduan naphtol dan garam yang berbeda akan menghasilkan warna yang berbeda pula. AS-G menghasilkan warna muda. Seterusnya warna semakin tua sampai AS-LB yang menghasilkan warna paling tua (mulai dari kuningjingga- merah-cokelat).
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusterima kasih telah berkunjung :)
Hapus