a. Lafal
Lafal atau pengucapan bunyi dalam bahasa Indonesia terbagi atas vokal (vokal tunggal dan
diftong) serta konsonan. Vokal yang diucapkan dalam suku kata hidup diucapkan dengan sem-
purna sedangkan vokal yang diucapkan dalam suku kata mati diucapkan dengan tak sempurna.
Perhatikan Contoh berikut:
motto o pada to diucapkan sempurna
motor o pada tor diucapkan tidak sempurna
batu u pada tu diucapkan sempurna
batuk u pada tuk diucapkan tidak sempurna
Diftong adalah vokal rangkap yang peng- ucapannya bersamaan sehingga bunyinya men-
jadi tidak sempurna. Diftong dalam bahasa In- donesia terdiri atas: ai, au, dan oi.
Perhatikan Contoh berikut:
san – tai (san – tei)
ba – lai (ba – lei)
ker – bau (ker – bou)
pi – sau (pi – sou)
am – boi (am – boy)
se – poi (se – poy)
Konsonan ada yang diucapkan sempurna dan ada yang tidak sempurna. Sebagian besar konsonan dalam bahasa Indonesia diucapkan sempurna. Beberapa konsonan seperti konsonan b, k, dan h pada awal atau tengah kata di- ucapkan sempurna, tetapi apabila konsonan tersebut terdapat pada akhir suku atau akhir kata diucapkan tidak sempurna.
Perhatikan Contoh berikut:
baru, kain, hasil Bunyi b, k, h pada kata tersebut diucapkan sempurna
Sabtu, bapak, sawah Bunyi b, k, h pada kata tersebut diucapkan tidak sempurna
b.Jeda
Jeda merupakan pemberian jarak antara bagian-bagian suatu kalimat yang ditandai dengan perhentian. Perhentian ini sangat penting dalam pengungkapan makna kalimat. Perhentian sebentar yang menunjukkan bahwa ucapan masih akan dilanjutkan disebut perhentian antara. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan tanda koma (,) atau penulisannya dengan garis miring (/).
Ada pula perhentian yang agak lama yang menandakan bahwa makna yang disampaikan sudah lengkap yang disebut dengan perhentian akhir. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan tanda titik (.) atau penulisannya ditandai dengan garis miring dua (//).
c.Aksentuasi
Aksentuasi atau tekanan biasanya terletak pada suku kata terakhir. Yang dimaksud dengan tekanan nada adalah penonjolan salah satu ba- gian ujaran yang timbul oleh perbedaan pada sekelilingnya.
d.Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya seseorang mengucapkan kata. Jika kita mengucapkan kata atau kalimat terlalu cepat, terkadang maknanya tidak bisa dipahami. Sebaliknya, jika mengucapkan kata atau kalimat terlalu lambat, akan terasa sangat membosankan. Tempo digunakan secara bervariasi dalam membacakan suatu kalimat agar kita dapat menunjukkan sesuatu yang perlu ditekankan.
e.Intonasi
Intonasi atau tinggi rendahnya nada sangat penting dalam membaca. Intonasi merupakan kerja sama antara aksentuasi, tempo, dan jeda. Di samping memberikan keindahan dalam mem- baca, intonasi juga berfungsi untuk menandai makna atau isi suatu kalimat.
(bse b.Indonesia oleh F. X. Mudjiharjo, V. Sugiyono, D. Silalahi, Endang Sri S.)
Lafal atau pengucapan bunyi dalam bahasa Indonesia terbagi atas vokal (vokal tunggal dan
diftong) serta konsonan. Vokal yang diucapkan dalam suku kata hidup diucapkan dengan sem-
purna sedangkan vokal yang diucapkan dalam suku kata mati diucapkan dengan tak sempurna.
Perhatikan Contoh berikut:
motto o pada to diucapkan sempurna
motor o pada tor diucapkan tidak sempurna
batu u pada tu diucapkan sempurna
batuk u pada tuk diucapkan tidak sempurna
Diftong adalah vokal rangkap yang peng- ucapannya bersamaan sehingga bunyinya men-
jadi tidak sempurna. Diftong dalam bahasa In- donesia terdiri atas: ai, au, dan oi.
Perhatikan Contoh berikut:
san – tai (san – tei)
ba – lai (ba – lei)
ker – bau (ker – bou)
pi – sau (pi – sou)
am – boi (am – boy)
se – poi (se – poy)
Konsonan ada yang diucapkan sempurna dan ada yang tidak sempurna. Sebagian besar konsonan dalam bahasa Indonesia diucapkan sempurna. Beberapa konsonan seperti konsonan b, k, dan h pada awal atau tengah kata di- ucapkan sempurna, tetapi apabila konsonan tersebut terdapat pada akhir suku atau akhir kata diucapkan tidak sempurna.
Perhatikan Contoh berikut:
baru, kain, hasil Bunyi b, k, h pada kata tersebut diucapkan sempurna
Sabtu, bapak, sawah Bunyi b, k, h pada kata tersebut diucapkan tidak sempurna
b.Jeda
Jeda merupakan pemberian jarak antara bagian-bagian suatu kalimat yang ditandai dengan perhentian. Perhentian ini sangat penting dalam pengungkapan makna kalimat. Perhentian sebentar yang menunjukkan bahwa ucapan masih akan dilanjutkan disebut perhentian antara. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan tanda koma (,) atau penulisannya dengan garis miring (/).
Ada pula perhentian yang agak lama yang menandakan bahwa makna yang disampaikan sudah lengkap yang disebut dengan perhentian akhir. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan tanda titik (.) atau penulisannya ditandai dengan garis miring dua (//).
c.Aksentuasi
Aksentuasi atau tekanan biasanya terletak pada suku kata terakhir. Yang dimaksud dengan tekanan nada adalah penonjolan salah satu ba- gian ujaran yang timbul oleh perbedaan pada sekelilingnya.
d.Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya seseorang mengucapkan kata. Jika kita mengucapkan kata atau kalimat terlalu cepat, terkadang maknanya tidak bisa dipahami. Sebaliknya, jika mengucapkan kata atau kalimat terlalu lambat, akan terasa sangat membosankan. Tempo digunakan secara bervariasi dalam membacakan suatu kalimat agar kita dapat menunjukkan sesuatu yang perlu ditekankan.
e.Intonasi
Intonasi atau tinggi rendahnya nada sangat penting dalam membaca. Intonasi merupakan kerja sama antara aksentuasi, tempo, dan jeda. Di samping memberikan keindahan dalam mem- baca, intonasi juga berfungsi untuk menandai makna atau isi suatu kalimat.
(bse b.Indonesia oleh F. X. Mudjiharjo, V. Sugiyono, D. Silalahi, Endang Sri S.)
0 Response to "Pengertian Lafal, Jeda, Aksentuasi, Tempo, dan Intonasi"
Posting Komentar