Islam mengajarkan bahwa apa yang kita makan dapat mempengaruhi pertumbuhan badan, cara berpikir, sifat, serta tingkah laku kita. Jika mengonsumsi makanan yang baik, sifat kita pun akan baik. Sebaliknya, jika makanan mempunyai sifat yang tidak baik, sifat dan perilaku kita pun turut menjadi tidak baik. Untuk inilah Allah melarang kita mengonsumsi beberapa hewan yang mempunyai sifat tidak baik.
Di balik pengharaman hewan atau makanan tertentu, terdapat hikmah yang sangat banyak. Di balik larangan mengonsumsi bangkai, terdapat banyak hikmah. Bangkai adalah binatang yang mati dengan sendirinya atau kematiannya tidak disebabkan karena disembelih atau diburu. Beberapa hikmah diharamkannya bangkai antara lain sebagai berikut.
a. Fitrah yang sehat tentu sepakat mengatakan bahwa ia adalah kotor. Akal pikiran yang normal menyatakan bahwa mengonsumsi bangkai merendahkan derajat manusia.
b. Binatang yang mati dengan sendirinya, kemungkinan besar karena umurnya sudah tua, kecelakaan, memakan tumbuhan yang beracun, atau musibah lainnya. Semua itu tidak dapat dijamin keamanannya.
c. Agar manusia memelihara binatang miliknya. Tidak dibiarkan begitu saja ia sakit, melemah, kemudian mati. (Yusuf Qardhawi. 2007: halaman 78)
Di balik pengharaman babi, selain dapat membunuh girrah, menurut Dr. Muhammad Abdul Khair dalam bukunya Ijtihadu fi at-Tafsir al-Qur’an al-Karim menjelaskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengonsumsi daging babi. Perlu dicatat, hingga saat ini, generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini. Selain itu, daging babi juga dapat menularkan beberapa penyakit, di antaranya sebagai berikut.
a. Kolera babi, yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus.
b. Kulit kemerahan yang ganas dan menahun.
c. Penyakit pengelupasan kulit.
d. Benalu eskares yang berbahaya bagi manusia.
Selain penyakit yang dikhawatirkan menular kepada manusia, perilaku sehari-hari babi juga sangat menjijikkan. Babi merupakan hewan yang sangat rakus. Kerakusannya tidak tertandingi oleh hewan lain. Jika makanan yang ada di hadapan nya telah habis, ia akan mengeluarkan isi perutnya kemudian dimakannya kembali. Begitu juga ketika perutnya telah penuh terisi makanan. Ia akan memuntahkannya kemudian memakannya kembali.
Babi merupakan hewan yang makan apa saja yang ada di hadapannya. Jika di hadapannya ada sampah, ia akan memakannya. Bahkan, jika yang ada di hadapannya kotoran baik kotorannya sendiri atau kotoran hewan lain, ia akan memakannya. Jika yang ada di hadapannya kotorannya sendiri, ia akan mengencinginya kemudian memakannya. Selain itu, babi juga merupakan hewan yang memakan tanah. Dalam waktu yang lama, ia akan memakan banyak tanah. Demikianlah perilaku
keseharian babi, sungguh menjijikkan. Perilaku babi yang menjijikkan tersebut dikhawatirkan menular kepada manusia yang mengonsumsi dagingnya.
Allah swt. pencipta seluruh makhluk sehingga mengetahui hal yang baik atau buruk bagi manusia. Jika Allah swt. mengharamkan babi dan memerintahkan manusia untuk menjauhinya, tentu ada hikmah yang sangat besar bagi manusia. Oleh karena keterbatasan yang ada pada manusia hanya beberapa hikmah pengharaman babi yang kita ketahui. Pada waktu mendatang mungkin kita akan mengetahui lebih banyak lagi hikmah di balik pengharaman babi.
Di balik pengharaman hewan atau makanan tertentu, terdapat hikmah yang sangat banyak. Di balik larangan mengonsumsi bangkai, terdapat banyak hikmah. Bangkai adalah binatang yang mati dengan sendirinya atau kematiannya tidak disebabkan karena disembelih atau diburu. Beberapa hikmah diharamkannya bangkai antara lain sebagai berikut.
a. Fitrah yang sehat tentu sepakat mengatakan bahwa ia adalah kotor. Akal pikiran yang normal menyatakan bahwa mengonsumsi bangkai merendahkan derajat manusia.
b. Binatang yang mati dengan sendirinya, kemungkinan besar karena umurnya sudah tua, kecelakaan, memakan tumbuhan yang beracun, atau musibah lainnya. Semua itu tidak dapat dijamin keamanannya.
c. Agar manusia memelihara binatang miliknya. Tidak dibiarkan begitu saja ia sakit, melemah, kemudian mati. (Yusuf Qardhawi. 2007: halaman 78)
Di balik pengharaman babi, selain dapat membunuh girrah, menurut Dr. Muhammad Abdul Khair dalam bukunya Ijtihadu fi at-Tafsir al-Qur’an al-Karim menjelaskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengonsumsi daging babi. Perlu dicatat, hingga saat ini, generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini. Selain itu, daging babi juga dapat menularkan beberapa penyakit, di antaranya sebagai berikut.
a. Kolera babi, yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus.
b. Kulit kemerahan yang ganas dan menahun.
c. Penyakit pengelupasan kulit.
d. Benalu eskares yang berbahaya bagi manusia.
Selain penyakit yang dikhawatirkan menular kepada manusia, perilaku sehari-hari babi juga sangat menjijikkan. Babi merupakan hewan yang sangat rakus. Kerakusannya tidak tertandingi oleh hewan lain. Jika makanan yang ada di hadapan nya telah habis, ia akan mengeluarkan isi perutnya kemudian dimakannya kembali. Begitu juga ketika perutnya telah penuh terisi makanan. Ia akan memuntahkannya kemudian memakannya kembali.
Babi merupakan hewan yang makan apa saja yang ada di hadapannya. Jika di hadapannya ada sampah, ia akan memakannya. Bahkan, jika yang ada di hadapannya kotoran baik kotorannya sendiri atau kotoran hewan lain, ia akan memakannya. Jika yang ada di hadapannya kotorannya sendiri, ia akan mengencinginya kemudian memakannya. Selain itu, babi juga merupakan hewan yang memakan tanah. Dalam waktu yang lama, ia akan memakan banyak tanah. Demikianlah perilaku
keseharian babi, sungguh menjijikkan. Perilaku babi yang menjijikkan tersebut dikhawatirkan menular kepada manusia yang mengonsumsi dagingnya.
Allah swt. pencipta seluruh makhluk sehingga mengetahui hal yang baik atau buruk bagi manusia. Jika Allah swt. mengharamkan babi dan memerintahkan manusia untuk menjauhinya, tentu ada hikmah yang sangat besar bagi manusia. Oleh karena keterbatasan yang ada pada manusia hanya beberapa hikmah pengharaman babi yang kita ketahui. Pada waktu mendatang mungkin kita akan mengetahui lebih banyak lagi hikmah di balik pengharaman babi.
0 Response to "Bahaya Hewan Yang Diharamkan (Hikmah Dari Diharamkannya Beberapa Makanan)"
Posting Komentar