Dakwah Nabi Muhammad di Madinah dan Misi Nabi Muhammad Untuk Manusia dan Bangsa

A. Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
     Dalam menjalankan dakwah, Nabi tidak pernah berputus asa. Karena orang-orang Quraisy menolak, Nabi menunjukannya kepada orang-orang yang berasal dari Yastrib (Madinah).
Dakwah Nabi Muhammad mendapat perhatian. Pada tahun 621 M, 13 orang pendudukYastrib datang menemui Nabi di Bukit Aqabah dan menyatakan keislaman mereka. Mereka berjanji akan mematuhi ajaran-ajaran agama .
     Pada tahun berikutnya (622 M), datang lagi orang Yastrib ke Mekah di musim haji. Mereka mengadakan pertemuan rahasia dengan Nabi di Bukit Aqabah. Di sana, mereka meminta Nabi Muhammad beserta kaum Muslimin
melakukan hijrah dan pindah ke Yastrib. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan Nabi dan agama Islam secara mati-matian. Setelah perjanjian ini, Nabi menyuruh sahabat-sahabatnya pindah ke Yastrib. Kaum Muhajirin atau pengungsi Mekah mengalir ke sana hingga akhirnya yang tinggal di Mekah itu hanyalah Nabi bersana Abu Bakar dan Ali bin Abi Talib. Kepindahan ini amat mengkhawatirkan orang-orang Quraisy hingga mereka pun memutuskan akan membunuh Nabi Muhammad. Akan tetapi, rencana jahat mereka diberitahukan Allah kepada Nabi yang memerintahkannya agar melakukan hijrah ke Yastrib.
      Dengan pertolongan Allah, di tengah malam, Nabi meloloskan diri dari kepungan dan bersama sahabatnya Abu Bakar melakukan hijrah yang bersejarah itu. Mereka pada mulanya bersembunyi di Gua Tsur. Setelah suasana agak reda, Nabi melanjutkan perjalanannya dan sampai di Yastrib pada hari
Jumat tanggal 12 Rabi’ul awal tahun 1 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 24 September tahun 622 M.
Penduduk menyambut Nabi dengan kasih sayang dan semenjak itu kota Yastrib beralih nama menjadi Madinatur Rasul, kemudian disingkat menjadi Madinah. Orang-orang yang pindah dari Mekah itu disebut Muhajirin sementara penduduk asli yang menyambut kaum Muhajirin disebut Ansar artinya kaum pembela. Peristiwa perpindahan yang biasa disebut hijrah ini amat penting artinya bagi Islam. Karena pentingnya, peristiwa itu pun dijadikan sebagai permulaan tahun penanggalan Islam yang biasa disebut dengan tahun Hijriah.
     Langkah-langkah yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah, antara lain: mendirikan mesjid, mempersaudarakan Muhajirin atau kaum pendatang dengan Ansar (penduduk asli), dan mengadakan perjanjian dengan kaum Yahudi di Madinah demi tercapainya hidup berdampingan secara damai.


B. Misi Nabi Muhammad Untuk Manusia dan Bangsa
      Agama Islam merupakan agama yang menjadi rahmat bagi manusia. Hal ini bisa kita saksikan sejak zaman permulaan Islam berkembang di Mekah dan Madinah. Di mana pun Islam berada, pastilah menjadi perlindungan bagi masyarakat dan bangsanya. Begitu juga dengan masyarakat Madinah sebagai pedoman membina kesatuan dan persatuan bangsa bagi penyelenggaraan pembangunan saat ini. Sejak awal, Islam tidak memandang perbedaan etnis. Sebagai anggota bangsa, setiap suku bangsa sepantasnya saling membantu untuk kesejahteraan keseluruhan bangsa.
      Secara garis besar, misi Nabi Muhammad saw. untuk semua manusia dan bangsa, antara lain: membawa ajaran Islam, menyebarkan ajaran Islam, dan menyempurnakan akhlak manusia. Akan tetapi, hal ini tentu tidak terlepas dari awal mula perkembangan Islam di Mekah dan Madinah. Perkembangan yang terjadi saat itu sangat mendukung dakwah Rasulullah saw. dan para sahabatnya serta berkembangnya Islam yang pesat untuk semua manusia dan bangsa. Hal ini terlihat dari banyaknya orang-orang yang masuk Islam. Perasaan bersaudara sesama kaum Muslim menjadi kekuatan terbesar dalam membangun masyarakat sehingga siap mengorbankan jiwa, raga, dan harta demi tegaknya Islam. Memberi peluang ajaran Islam dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat karena Islam mengajarkan persamaan derajat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dakwah Nabi Muhammad di Madinah dan Misi Nabi Muhammad Untuk Manusia dan Bangsa"

Posting Komentar