Sastra umumnya menampakkan aliran yang dianut pengarang dalam mengekspresikan karyanya. Aliran tampak dari cara pengarang melahirkan karangannya. Ada pengarang yang melukiskan kampung halamannya secara objektif, apa adanya, realis, tidak kurang, dan tidak lebih. Itu mengindikasikan bahwa ia menganut aliran realisme. Berikut adalah contoh sastra yang memiliki aliran ekspresionisme:
Puisi tersebut tidak mengungkapkan realita, tetapi kenangan penyair ketika bersama bapa, tanpa bersama bapa, dan rasa rindu pada bapanya. Semua diungkapkan secara subjektif. Kata-kata indah yang dirangkai membawa pembaca terpesona. Karangan serupa itu menunjukkan bahwa penyairnya beraliran ekspresionisme.
Aliran realisme dan ekspresionisme, jarang dianut dalam keadaan murni. Hal itu wajar mengingat realita dan ekspresi hampir tidak dapat dipisahkan. Ada pula aliran impresionisme dan naturalisme, romantisme dan simbolisme, mistisme dan idealisme. Penganut aliran impresionisme suka mengungkapkan secara selintas mengenai kesan-kesannya atas suatu objek; aliran naturalisme mengungkapkan sisi-sisi buruk, jorok, dan cabul; aliran romantisme mengutamakan perasaan dengan kata-kata indah dan berbunga-bunga agar pembaca terbuai; aliran simbolisme melukiskan kehidupan dengan simbol tertentu. Kecuali aliran-aliran tersebut, ada aliran mistisme dan idealisme. Penganut mistisme mengaitkan dirinya dengan Tuhan, sedangkan idealisme selalu mengungkapkan cita-citanya.
Ketika Bulan Lahirketika bulan lahir ketika langitnya terang
Oleh M. Poppy Donggo Hutagalung
bersijajar bapa dan aku di depan rumah
kubertanya apakah bapa punya dongeng indah
dan bapa di sisiku menjawab riah
ketika bulan lahir ketika langitnya terang
bersicengkerema kami memintal kasih di bawahnya
usia yang meningkat diayunnya aku di sinarnya lembut
bapa terlewat tanganmu membelaiku teramat lembut
dan dulu ketika bulan lahir ketika langitnya terang
bapa suka bercerita
di bulan ada nenek
di bulan ada gunung
bapa ya bapa kukenang mesra ceritamu
kenapa tak lama kecilku kaudukung aku di punggungmu
kini bertahun sudah merindu aku di bulan lahir
di bulan lahir bapa kutunggu tak kunjung hadirDari Sayuti, Berkenalan dengan Puisi
Puisi tersebut tidak mengungkapkan realita, tetapi kenangan penyair ketika bersama bapa, tanpa bersama bapa, dan rasa rindu pada bapanya. Semua diungkapkan secara subjektif. Kata-kata indah yang dirangkai membawa pembaca terpesona. Karangan serupa itu menunjukkan bahwa penyairnya beraliran ekspresionisme.
Aliran realisme dan ekspresionisme, jarang dianut dalam keadaan murni. Hal itu wajar mengingat realita dan ekspresi hampir tidak dapat dipisahkan. Ada pula aliran impresionisme dan naturalisme, romantisme dan simbolisme, mistisme dan idealisme. Penganut aliran impresionisme suka mengungkapkan secara selintas mengenai kesan-kesannya atas suatu objek; aliran naturalisme mengungkapkan sisi-sisi buruk, jorok, dan cabul; aliran romantisme mengutamakan perasaan dengan kata-kata indah dan berbunga-bunga agar pembaca terbuai; aliran simbolisme melukiskan kehidupan dengan simbol tertentu. Kecuali aliran-aliran tersebut, ada aliran mistisme dan idealisme. Penganut mistisme mengaitkan dirinya dengan Tuhan, sedangkan idealisme selalu mengungkapkan cita-citanya.
0 Response to "Aliran-Aliran Dalam Sastra (Realisme, Ekspresionisme, Impresionisme & Naturalisme, Romantisme & Simbolisme, Mistisme & Idealisme)"
Posting Komentar