Contoh Ide Pokok di Awal Paragraf, Akhir, Awal & Akhir, Ditengah, dan Tanpa Kalimat Utama Pada Paragraf

Ide pokok mewakili gagasan penulisnya. Dengan memahami ide pokok, sebenarnya kita telah menguasai permasalahan dalam bacaan itu. Bagaimana dengan detail atau rincian atau hal-hal khusus di dalamnya? Menurut para pakar, membaca dengan memahami ide pokok secara otomatis masalah detail terurusi dan terkuasai. Selain itu, bukankah yang akan kita ingat untuk jangka panjang adalah gagasan atau ide pokoknya, bukan hal-hal kecilnya?
Letak ide pokok paragraf sebuah bacaan, termasuk artikel, biasanya bervariasi dengan kemungkinan sebagai berikut.
Contoh Ide Pokok di Awal Paragraf, Akhir, Awal & Akhir, Ditengah, dan Tanpa Kalimat Utama Pada Paragraf
1. Ide Pokok di Awal paragraf (disebut paragraf deduktif)
    Contoh:
Faktanya, obat palsu sangat sulit dibedakan dari yang asli. Jangankan masyarakat awam, dokter, atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit membedakan mana obat palsu dan mana yang asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama. Warna obatnya juga sangat mirip obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama.

2. Ide Pokok di Akhir paragraf (disebut paragraf induktif)
    Contoh:
Jangankan masyarakat awam, dokter, atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit membedakan antara obat palsu dan asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama. Warna obatnya juga sangat mirip obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama. Faktanya, obat palsu memang sangat sulit dibedakan dari yang asli.

3. Ide Pokok di Awal dan di akhir paragraf (disebut paragraf deduksi induksi/campuran/ kombinasi)
    Contoh:
Obat-obatan palsu yang beredar di masyarakat tidak mudah dibedakan dari obat asli. Jangankan masyarakat awam, dokter, atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit membedakan mana obat palsu dan mana yang asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama. Warna obatnya juga sangat mirip obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama. Faktanya, obat palsu memang sangat sulit dibedakan dari yang asli.

4. Ide Pokok di tengah paragraf (disebut paragraf ineratif)
    Contoh:
Jangankan masyarakat awam, dokter atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit membedakan mana obat palsu dan mana yang asli. Faktanya, obat palsu sangat sulit dibedakan dari yang asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama. Warna obatnya juga sangat mirip obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama.

5. Tanpa kalimat utama
    Semua kalimat secara bersama mendukung satu gagasan (disebut paragraf naratif jika sifatnya menceritakan kejadian atau deskriptif jika sifatnya menggambarkan/melukiskan objek); ide pokok di seluruh paragraf.
   Contoh:
Di pasaran banyak beredar obat berupa tablet. Tidak sedikit pula yang berbentuk kaplet. Dalam wujud cair pun tidak sulit ditemukan. Bahkan, obat isap sudah mulai digemari. Semula masyarakat tidak ambil pusing terhadap kabar merebaknya obat palsu. Bagi mereka sulit membayangkan bagaimana obat bisa dipalsukan. Belakangan media massa semakin sering memberitakan. Bahkan, ada pengedarnya yang tertangkap dan mengakui perbuatannya. Tak pelak, masyarakat pun dibuat resah. YLKI, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pun, memelopori unjuk rasa mengecam peredaran obat palsu.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Ide Pokok di Awal Paragraf, Akhir, Awal & Akhir, Ditengah, dan Tanpa Kalimat Utama Pada Paragraf "

Posting Komentar