Sifat-Sifat dan Kebijaksanaan Nabi Muhammad Saw

Sifat-sifat Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.

Semenjak kecil Nabi Muhammad Saw. telah memiliki sifat tabah, sabar, hormat, taat, dan rajin bekerja. Hal itu tampak ketika beliau menjadi seorang penggembala kambing. Nabi Muhammad Saw tidak malu menjalankan pekerjaannya itu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kadang kadang sebagian upahnya diberikan kepada pamannya, karena keluarga pamannya bukan termasuk yang yang berkecukupan.

Dengan sifatnya yang jujur, sejak kecil Muhammad sudah dikenal sebagai anak yang dapat dipercaya. Beliau sangat dicintai oleh teman-teman sebayanya karena tidak pernah bohong, tidak sombong, maupun menyakiti orang lain. Sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad Saw. inilah yang harus kita tiru dan kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Cerita Pengasuhan Nabi Muhammad SAW (Diasuh oleh Ibu, Kakek, dan Pamannya)

Kebijaksanaan Nabi Muhammad Saw

Pada usia 35 tahun lima tahun sebelum keNabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke Baitul Haram. Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Ka’bah dan yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum.

Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi pertumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat pintu masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah Swt menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah Saw dan yang berhak adalah Rasulullah.

Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad. Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersamasama. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sifat-Sifat dan Kebijaksanaan Nabi Muhammad Saw"

Posting Komentar