4 Dampak Negatif Kemajuan Ilmu Pengetahuan & Teknologi terhadap Ideologi

Apakah dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada Ideologi?
Dampak negatif dari kemajuan Iptek (Ilmu Pengetahuan & Teknologi) terhadap ideologi dapat berbentuk paham atau sikap. Paham atau sikap tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Materialisme

Materialisme adalah sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Sikap seperti ini mengakibatkan diabaikannya hubungan batin yang akrab di antara sesama. Dalam hal ini, orang selalu berpandangan, apakah tindakan yang dilakukan akan membawa keuntungan material bagi dirinya atau tidak. Akibat lebih lanjut dari sikap materialisme adalah tindakan yang bersifat diskriminatif. Tindakan ini dilakukan atas dasar pandangan yang membedabedakan tiap orang karena kekayaan, status sosial, kedudukan, dan jabatannya.

Contoh:
Siswa yang berasal dari tingkat sosial yang lebih tinggi akan lebih diistimewakan daripada siswa yang berasal dari tingkat sosial yang lebih rendah. Akhirnya, sikap tersebut menyebabkan dia memperlakukan orang lain secara tidak sama, hanya melihat dari sisi materi saja. Misalnya pada siapa, bagaimana kekayaannya, dari mana, apa kedudukannya, dan sebagainya.


2. Sekularisme

Sekularisme adalah paham atau pandangan yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama. Sikap ini merupakan pencerminan dari kehidupan keduniawian. Orang cenderung memisahkan antara kehidupan beragama dengan kehidupan sehari-hari, kehidupan beragama dengan kehidupan bernegara, dan kehidupan beragama dengan kehidupan masyarakat. Kehidupan keduniaan ditangani oleh negara, sedangkan kehidupan akhirat ditangani oleh para pemuka agama saja. Agama tidak berhak campur tangan terhadap persoalan politik. Agama semata-mata urusan pribadi masing-masing orang. Sebagai akibatnya, dalam bernegara kita tidak boleh membicarakan agama, dan dalam beragama kita tidak perlu mengaitkan dengan negara. Untuk kehidupan negara pada dasarnya lepas dari agama. Negara tidak mencampuri urusan agama.

Contoh untuk kehidupan bernegara:
Negara tidak dapat mengatur cara peribadatan agama tertentu.

Contoh untuk kehidupan beragama:
Agama tidak ada kaitannya dengan negara, namun tokoh-tokoh agama tidak berbuat arogan terhadap negara.


3. Individualisme

Individualisme adalah paham yang menganggap diri sendiri lebih penting daripada orang lain. Sebagai dampak dari kemajuan teknologi dan komunikasi, yaitu adanya sikap yang lebih memperhatikan kepentingan diri sendiri. Kebersamaan dan kegotongroyongan semakin ditinggalkan. Sebaliknya, masing-masing orang lebih menonjolkan sifat keakuannya, tidak peduli dengan kepentingan orang lain. Sebagai akibatnya, timbul persaingan yang tidak sehat, yang kuat akan menindas yang lemah.

Contoh:
Seorang siswa yang merasa dirinya paling pandai dan tidak peduli dengan siswa yang lain.


4. Elitisme

Elitisme adalah paham yang kecenderung untuk bergaya hidup tertentu dan berbeda dengan rakyat kebanyakan atau ingin berbeda dari orang banyak, dan membentuk masyarakat khusus. Kelompok ini jelas merasa lebih segalanya karena memang mereka memiliki kelebihan dalam kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan.

Sebagai negara yang sedang berpacu untuk mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, Indonesia tidak bisa terlepas dari arus perputaran kemajuan dunia. Di tengah-tengah kemajuan di mana komunikasi semakin terbuka dan cepat, proses globalisasi semakin sesak, hubungan antarbangsa dan negara semakin meningkat, maka negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang perlu mengikuti perkembangan zaman demi tercapainya pembangunan dan tujuan nasional.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4 Dampak Negatif Kemajuan Ilmu Pengetahuan & Teknologi terhadap Ideologi"

Posting Komentar