Apa yang menjadi perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain?
Mari simak ulasan berikut ini.Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya, seperti liberalisme dan komunisme. Kedua ideologi ini telah terlebih dahulu lahir sebagai pemikiran filosofis, yang kemudian dituangkan dalam rumusan ideologi dan selanjutnya baru diwujudkan dalam konsep-konsep politik. Jangka waktu yang dilalui keseluruhan proses ini bisa sampai puluhan tahun. maklumat komunis, misalnya diumumkan pada tahun 1841 sebagai pernyataan ideologis dari falsafah Marxisme. Konsep politiknya diwujudkan pada tahun 1917, dalam Revolusi Oktober di Rusia. Ada jarak waktu selama 76 tahun antara ideologi dan politik. Kapitalisme, yang lahir lebih dulu, menjalani proses yang lebih panjang. Rangkaian pemikir falsafah menyampaikan hasil renungan terlebih dahulu, yang kemudian diwujudkan dalam tatanan hidup negara.
Proses yang dilalui Pancasila sedikit khusus, praktis sebelum ada pemikiran filosofis dan sebelum tahun 1945 yang secara sistematis menguraikan pemikirannya secara mendalam mengenai ideologi untuk negara yang hendak dibentuk, pemikiran mengapa kita merdeka, tetapi belum ada wawasan terpadu mengenai bagaimana konsepsi masa depan yang hendak dibangun itu. Pemikiran mengenai hal itu baru muncul setelah para pimpinan kita bermusyawarah secara intensif di penghujung Perang Dunia II.
Secara eksplisit, Ketua BPUPKI Dr. Radjiman mengatakan “Apa dasar negara yang hendak kita bentuk?” Pertanyaan itu dijawab dengan mencari nilai-nilai dasar yang sama dalam kemajemukan budaya masyarakat kita.
Dengan demikian, penerimaan Pancasila pertama-tama dirumuskan sebagai konsensus politik, yang didasarkan kepada nilai kultural masyarakat.
Kita patut bersyukur dan bangga bahwa ideologi Pancasila yang digali dari kepribadian dan kebudayaan kita sendiri lebih sesuai dengan kehidupan kita.
Nilai-nilai Pancasila memiliki banyak kelebihan. Misalnya, dalam hubungan manusia di dalam masyarakat. Ada pandangan yang menempatkan kebebasan individu dalam bobot yang berlebihan. Masyarakat yang demikian akan banyak menimbulkan kepincangan dan kegelisahan yang tidak hanya harus kita jauhi, melainkan tidak dapat kita setujui secara fundamental, karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di lain pihak, ada pandangan yang memberi bobot yang berlebihan terhadap masyarakat. Masyarakatlah yang dianggap segala-galanya sehingga pribadi-pribadi dianggap sebagai alat dari mesin raksasa masyarakat. Pancasila tidak memiliki pandangan demikian, bahkan kebahagiaan yang selaras, serasi, dan seimbang antara manusia sebagai individu dan masyarakatnya dijamin keberadaannya. Dalam pandangan Pancasila, hubungan sosial yang selaras, serasi, dan seimbang antara individu dan masyarakatnya tidaklah netral, melainkan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila dalam Pancasila sebagai satu kesatuan. Dalam kehidupan sehari-hari tercermin norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Salah satu di antaranya adalah kehidupan bermasyarakat yang saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
Pancasila merupakan dasar negara yang rumusannya seperti tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Pancasila memilliki nilai-nilai yang tetap, artinya tidak dapat diubah oleh siapapaun termasuk wakil rakyat di DPR/MPR. Pancasila juga pernah mengalami ujian yang ingin diubah dengan paham ideologi lain.
Untuk sekedar perbandingan, kita bisa mengambil dua ideologi besar yang banyak dianut oleh banyak negara. Kedua ideologi tersebut adalah ideologi liberalisme dan komunisme.
a. Ideologi Liberalisme
Ideologi liberalisme banyak dianut oleh negara-negara Eropa, Amerika, dan negara-negara sekutunya. Ciri yang dimiliki oleh ideologi liberalisme adalah sebagai berikut.
(1) Bidang ekonomi menganut kapitalisme.
Dalam paham ini usaha perekonomian diserahkan sepenuhnya kepada kepentingan perseorangan. Sistem ini bersifat individualisme, dan banyak menimbulkan pertentangan dan ketimpangan. Yang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin.
(2) Bidang politik.
Dalam bidang politik, kebebasan individu sangat ditonjolkan. Keadaan ini menjadikan suasana kehidupan politik menjadi labil sehingga pemerintah sering berganti.
(3) Bidang sosial budaya.
Anggota bidang ini adalah masyarakat yang bersifat individualis dan sangat mementingkan prestasi pribadi.
(4) Bidang agama
Dalam bidang ini dikenal paham sekular, negara tidak ikut campur tangan dalam urusan agama, sebab agama adalah urusan masing-masing pribadi dan lembaga keagamaannya.
b. Ideologi Komunis
Ideologi komunis pada mulanya dianut oleh Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur. Uni Soviet sendiri sekarang tidak ada lagi, pecah menjadi beberapa negara. Ideologi komunis banyak mendapat pertentangan dari berbagai negara di dunia.
Misalnya:
Kebijakan Uni Soviet pada saat itu memberi peluang kepada rakyat untuk dapat menentukan kebebasan hidupnya.
Ada beberapa ciri yang menonjol dari ideologi komunis, yaitu sebagai berikut.
(1) Bidang ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, diberlakukan sistem ekonomi yang dikuasai oleh negara. Sistem ini tidak berhasil memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kepada masyarakat, karena mengabaikan hak-hak asasi manusia.
(2) Bidang politik.
Dalam bidang politik, diberlakukan iklim ketertutupan. Orang yang berkuasa adalah para pucuk pimpinan partai komunis, dan di negara ini hanya terdapat satu partai politik, yaitu partai komunis. Kebebasan terhambat sehingga hak-hak politik rakyat terkekang, rakyat hanya sebagai objek negara, sehingga banyak menimbulkan berbagai kekhawatiran.
(3) Bidang Sosial.
Dalam bidang sosial, diberlakukan doktrin bahwa semua harus merasakan sama rata dan sama rasa. Masyarakat hanya mengenal satu kelas sosial dengan cita-cita semuanya merasakan hak dan kewajiban yang sama.
(4) Bidang Agama.
Dalam bidang agama, ajaran komunis tidak percaya dan tidak mengenal adanya Tuhan. Dengan demikian, bagi ideologi komunis agama tidak diperlukan sehingga agama dianggap hanya sebagai candu bagi rakyatnya. Bahwa dalam ideologi komunis dikenal dengan atheis/tidak mengenal Tuhan
0 Response to "Perbedaan Pancasila dengan Ideologi Lain"
Posting Komentar