Masa Demokrasi Terpimpin atau Orde Lama (5 Juli 1959 – 11 Maret 1966)
Beberapa bentuk penyimpangan pada saat demokrasi terpimpin, seperti penyimpangan ideologis, yakni Pancasila berubah menjadi konsepsi Nasakom. Presiden oleh MPRS diangkat sebagai presiden seumur hidup. Presiden juga pernah membubarkan DPR hasil pemilu 1955 dan digantikan dengan DPR Gotong Royong (DPR-GR). Padahal menurut UUD 1945 presiden tidak dapat membubarkan DPR. Berbagai penyimpangan tersebut bukan hanya mengakibatkan tidak berjalannya sistem yang ditetapkan UUD 1945, melainkan mem perburuk kehidupan politik dan keamanan serta merosotnya kehidupan ekonomi masyarakat. Mem buruknya berbagai kehidupan berbangsa mencapai puncaknya dengan terjadinya pemberontakan G-30 S/PKI. Pemberontakan itu dapat digagalkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa dan atas kesigap an setiap komponen bangsa yang setia terhadap Pancasila dan UUD 1945.
Masa Demokrasi Pancasila di Masa Orde Baru (Masa setelah 11 Maret 1966–21 Mei 1998)
Setelah keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), Letjen Soeharto memiliki kewenangan untuk mengambil langkah-langkah pengamanan yang dianggap perlu, yaitu membubarkan PKI dan ormasormasnya. Supersemar dianggap sebagai momentum lahirnya orde baru. Mulai saat itu, Pancasila dan UUD 1945 akan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen berarti mengembangkan kehidupan ketatanegaraan yang berdasarkan demokrasi, konstitusi, dan hukum yang berlaku.
Nilai demokrasi pada saat orde baru tercoreng dengan berbagai peristiwa perampasan hak asasi warga negara dan hak politik warga negara. Berbagai kasus pelanggaran HAM menjadi catatan tersendiri dalam masa orde baru. Isu yang paling menonjol pada saat akhir orde baru adalah pemerintahan dan penye lenggara telah dipenuhi oleh Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). KKN dan krisis ekonomi di Indonesia mulai tahun 1997 men dorong berbagai kalangan masya rakat yang dimotori oleh mahasiswa melakukan Gerakan Reformasi yang berhasil menggantikan peme rintahan orde baru.
0 Response to "Masa Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila (1959-1998)"
Posting Komentar