1. Pengertian Ananiah
Ananiah merupakan perilaku tercela yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin juga sifat tersebut kita miliki dan ada dalam diri. Ananiah merupakan sifat yang mengutamakan kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Sifat ananiah disebut juga sifat egois.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh memiliki perilaku egois atau ananiah. Ananiah atau egois merupakan sikap yang seolah-olah seseorang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Sikap ini tidak semestinya ada dalam diri seseorang.
2. Contoh dan Bahaya Ananiah
Contoh perilaku egois dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan uraian berikut untuk menemukannya. Kamu ingin bermain musik. Kamu tahu bahwa bermain musik adalah hak sekaligus kebutuhanmu. Akan tetapi, kalau kamu bermain musik dengan cara bermain gitar keras-keras, kamu telah memenuhi hak dan kebutuhanmu dengan cara yang salah. Kamu telah melanggar hak orang lain, yaitu hak memperoleh ketenangan. Jika kamu tetap bersikeras melakukannya tanpa
menghiraukan orang lain di sekitarmu, berarti kamu termasuk orang yang egois. Sebagai makhluk sosial, sebenarnya kita tidak pantas bersikap egois. Coba saja pikirkan. Kita hidup di tengah masyarakat di antara individu-individu lain. Kita juga hanya bisa hidup dengan bantuan atau keterlibatan orang lain. Tidak ada seorang pun manusia yang dapat bertahan hidup tanpa peran orang lain.
Ketahuilah bahwa sudah menjadi kodrat manusia kalau dirinya membutuhkan orang lain. Itulah sebabnya, sikap egois tidak mendapat tempat dalam agama Islam. Lagi pula, kalau kita
renungkan, sebenarnya sikap orang yang egois itu memalukan.
Bagaimana tidak? Ia hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak pernah mau memikirkan orang lain. Padahal ia sendiri membutuhkan orang lain. Orang yang egois hanya memikirkan bagaimana keinginannya terpenuhi tanpa pernah memikirkan apakah orang lain terganggu karenanya atau tidak. Padahal, ia sendiri tidak ingin haknya dilanggar atau diganggu. Memang, orang egois benar-benar berjiwa kerdil.
Sikap egois berbahaya bagi kehidupan masyarakat. Di antara bahaya perilaku egois sebagai berikut.
a. Merusak kerja sama yang telah terjalin di masyarakat.
b. Dijauhi teman dan orang lain.
c. Orang lain enggan membantu jika dia membutuhkan bantuan.
d. Dikucilkan dari pergaulan.
e. Memutus tali silaturahmi.
3. Menjauhi Ananiah dalam Kehidupan
Sifat ananiah tidak pantas ada dalam kehidupan seorang muslim. Seorang muslim diajarkan bahwa sesama muslim adalah saudara. Sesama saudara harus saling membantu dan menolong.
Selain itu, Islam mengajarkan bahwa umat Islam bagaikan satu tubuh. Jika ada anggota tubuh yang sakit, anggota tubuh yang lain turut merasakannya. Oleh karena itu, sifat ananiah harus
dimusnahkan dari kehidupan.
Sifat ananiah harus dihindari dalam berbagai lingkungan, mulai keluarga, sekolah, masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara. Jika sifat ananiah ini dibiarkan, bisa mengancam persatuan dan kesatuan kita. Bahkan dalam hidup bangsa dan bernegara, kita harus menjauhi sifat ini. Caranya dengan saling menghargai dan menghormati di antara kita tanpa membedabedakan kekayaan, jabatan, suku, budaya, maupun agama.
Menghilangkan sifat ananiah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menyadari bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.
b. Menghormati kepentingan orang lain.
c. Menanamkan sikap rendah hati.
d. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
e. Menyadari bahwa sesama muslim adalah saudara.
f. Tidak merasa diri selalu benar.
g. Mau mendengar pendapat dan nasihat orang lain (dalam kebaikan dan takwa).
Kebalikan dari sifat egois adalah cinta. Jika egois menyebabkan hati menjadi keras membatu, cinta akan membuat hati menjadi lembut. Jika egois dapat membuat orang lain menderita, cinta mampu menjadikan semua orang bahagia. Cinta yang dimaksud di sini adalah cinta yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadis yang artinya, dari Anas bin Malik, dari Rasulullah saw. bersabda: ”Tidak beriman salah seorang di antaramu sehingga ia mencintai (sesuatu) untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai (sesuatu itu) untuk dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)
Cinta kepada sesama manusia yang ditanamkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya telah menghasilkan jiwa-jiwa yang tidak memiliki rasa egois. Jiwa-jiwa yang lebih mementingkan
saudaranya daripada dirinya, meski ia sendiri sangat membutuhkan. Dengan ikatan cinta maka silaturahmi antara mereka terjalin dengan kuat bukan dengan sifat egois yang saling menyakiti. Sikap saling menghormati menyebabkan kehidupan akan lebih indah.
Ananiah merupakan perilaku tercela yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin juga sifat tersebut kita miliki dan ada dalam diri. Ananiah merupakan sifat yang mengutamakan kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Sifat ananiah disebut juga sifat egois.
Sebagai makhluk sosial manusia tidak akan dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh memiliki perilaku egois atau ananiah. Ananiah atau egois merupakan sikap yang seolah-olah seseorang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Sikap ini tidak semestinya ada dalam diri seseorang.
2. Contoh dan Bahaya Ananiah
Contoh perilaku egois dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan uraian berikut untuk menemukannya. Kamu ingin bermain musik. Kamu tahu bahwa bermain musik adalah hak sekaligus kebutuhanmu. Akan tetapi, kalau kamu bermain musik dengan cara bermain gitar keras-keras, kamu telah memenuhi hak dan kebutuhanmu dengan cara yang salah. Kamu telah melanggar hak orang lain, yaitu hak memperoleh ketenangan. Jika kamu tetap bersikeras melakukannya tanpa
menghiraukan orang lain di sekitarmu, berarti kamu termasuk orang yang egois. Sebagai makhluk sosial, sebenarnya kita tidak pantas bersikap egois. Coba saja pikirkan. Kita hidup di tengah masyarakat di antara individu-individu lain. Kita juga hanya bisa hidup dengan bantuan atau keterlibatan orang lain. Tidak ada seorang pun manusia yang dapat bertahan hidup tanpa peran orang lain.
Ketahuilah bahwa sudah menjadi kodrat manusia kalau dirinya membutuhkan orang lain. Itulah sebabnya, sikap egois tidak mendapat tempat dalam agama Islam. Lagi pula, kalau kita
renungkan, sebenarnya sikap orang yang egois itu memalukan.
Bagaimana tidak? Ia hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak pernah mau memikirkan orang lain. Padahal ia sendiri membutuhkan orang lain. Orang yang egois hanya memikirkan bagaimana keinginannya terpenuhi tanpa pernah memikirkan apakah orang lain terganggu karenanya atau tidak. Padahal, ia sendiri tidak ingin haknya dilanggar atau diganggu. Memang, orang egois benar-benar berjiwa kerdil.
Sikap egois berbahaya bagi kehidupan masyarakat. Di antara bahaya perilaku egois sebagai berikut.
a. Merusak kerja sama yang telah terjalin di masyarakat.
b. Dijauhi teman dan orang lain.
c. Orang lain enggan membantu jika dia membutuhkan bantuan.
d. Dikucilkan dari pergaulan.
e. Memutus tali silaturahmi.
3. Menjauhi Ananiah dalam Kehidupan
Sifat ananiah tidak pantas ada dalam kehidupan seorang muslim. Seorang muslim diajarkan bahwa sesama muslim adalah saudara. Sesama saudara harus saling membantu dan menolong.
Selain itu, Islam mengajarkan bahwa umat Islam bagaikan satu tubuh. Jika ada anggota tubuh yang sakit, anggota tubuh yang lain turut merasakannya. Oleh karena itu, sifat ananiah harus
dimusnahkan dari kehidupan.
Sifat ananiah harus dihindari dalam berbagai lingkungan, mulai keluarga, sekolah, masyarakat, hingga berbangsa dan bernegara. Jika sifat ananiah ini dibiarkan, bisa mengancam persatuan dan kesatuan kita. Bahkan dalam hidup bangsa dan bernegara, kita harus menjauhi sifat ini. Caranya dengan saling menghargai dan menghormati di antara kita tanpa membedabedakan kekayaan, jabatan, suku, budaya, maupun agama.
Menghilangkan sifat ananiah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menyadari bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.
b. Menghormati kepentingan orang lain.
c. Menanamkan sikap rendah hati.
d. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
e. Menyadari bahwa sesama muslim adalah saudara.
f. Tidak merasa diri selalu benar.
g. Mau mendengar pendapat dan nasihat orang lain (dalam kebaikan dan takwa).
Kebalikan dari sifat egois adalah cinta. Jika egois menyebabkan hati menjadi keras membatu, cinta akan membuat hati menjadi lembut. Jika egois dapat membuat orang lain menderita, cinta mampu menjadikan semua orang bahagia. Cinta yang dimaksud di sini adalah cinta yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dalam hadis yang artinya, dari Anas bin Malik, dari Rasulullah saw. bersabda: ”Tidak beriman salah seorang di antaramu sehingga ia mencintai (sesuatu) untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai (sesuatu itu) untuk dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)
Cinta kepada sesama manusia yang ditanamkan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya telah menghasilkan jiwa-jiwa yang tidak memiliki rasa egois. Jiwa-jiwa yang lebih mementingkan
saudaranya daripada dirinya, meski ia sendiri sangat membutuhkan. Dengan ikatan cinta maka silaturahmi antara mereka terjalin dengan kuat bukan dengan sifat egois yang saling menyakiti. Sikap saling menghormati menyebabkan kehidupan akan lebih indah.
0 Response to "Pengertian Ananiah, Contoh dan Bahaya Ananiah, Menjauhi Perilaku Ananiah"
Posting Komentar