Perencanaan Pertunjukan Tari (Menentukan Tema, Waktu, dan Tempat Pertunjukan Tari)

Perencanaan pertunjukan tari sangat diperlukan dalam membuat sebuah pertunjukan tari. Kegiatan pertunjukan tari harus dirancang dan sipersiapkan agar pertunjukan yang telah direncanakan berjalan baik dan sukses. Bagaimanakah cara membuat perencanaan pertunjukan tari? Mari kita cermati uraiannya berikut ini.
1. Menentukan Tema Pertunjukan Tari
       Suatu tema sangat diperlukan untuk memulai suatu kegiatan pertunjukan tari. Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai kegiatan pertunjukan. Tema digunakan sebagai patokan arah dalam melaksanakan kegiatan pertunjukan. Oleh karena itu, tema diperlukan untuk menentukan alur pertunjukan tari yang akan dilakukan.
       Tema harus disesuaikan dengan tujuan dan maksud kegiatan pertunjukan. Tema dapat juga dijadikan sebagai judul suatu pertunjukan tari. Dengan demikian, tema pertunjukan akan mencerminkan apa yang akan dipentaskan. Pertunjukan tari yang ditampilkan pun disesuaikan dengan tema. Misalnya, dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda akan diadakan pertunjukan tari yang bertema "Dengan semangat Sumpah Pemuda, mari lestarikan karya seni tari nusantara".

2. Menentukan Waktu dan Tempat Pertunjukan Tari
       Waktu pelaksanaan kegiatan pertunjukan tari harus ditetapkan pada saat perencanaan kegiatan pertunjukan. Pemilihan waktu pelaksanaan kegiatan pertunjukan perlu juga memperhatikan berbagai hal agar acara dapat dilaksanakan dengan tepat waktu. Misalnya, waktu pertunjukan harus disesuaikan dengan jadwal kegiatan orang-orang apakah dihari itu cenderung waktu untuk orang sedang berkegiatan sehingga nanti bisa tepat orang yang akan menonton.
       Pemilihan waktu kegiatan pertunjukan tari harus disesuaikan dengan tema dan tujuan acara. Selain itu, waktu pelaksanaan pertunjukan dapat dipilih bertepatan dengan peringatan hari nasional, seperti Hari Kemerdekaan, Hari Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan.
       Tempat yang dipilih untuk melaksanakan pertunjukan tari harus disesuaikan dengan acara pertunjukan tersebut. Tempat pertunjukan harus memenuhi berbagai kriteria, seperti harus ada tempat untuk menari (panggung atau pentas) dan tempat bagi penonton yang menyaksikan.
Ada dua jenis tempat pertunjukan, yaitu sebagai berikut:
a. Pertunjukan di tempat terbuka (open air), seperti di lapangan. Pertunjukan di tempat terbuka dapat menampung jumlah penonton yang banyak, tetapi keamanannya tidak terjamin.
b. Pertunjukan di tempat tertutup (in door), seperti di ruang kelas dan auditorium atau aula. Pertunjukan di ruang tertutup memiliki ruangan yang terbatas sehingga jumlah penonton harus dibatasi. Akan tetapi, keamanan lebih terjamin, karena keadaan gedung tertutup.
Beberapa contoh bentuk panggung adalah sebagai berikut:
a. Panggung prosenium atau panggung biasa adalah suatu bentuk panggung yang dibatasi oleh tirai layar. Tempat untuk pementasan di depan dibatasi oleh layar (penyekat) yang memisahkan dengan ruang untuk penonton. Oleh karena itu, lantai panggung lebih tinggi daripada lantai penonton.

b. Panggung terbuka adalah panggung yang berbentuk seperti panggung biasa, tetapi tidak memakai penyekat ruang. Bentuk panggung terbuka disebut juga panggung tapak kaki kuda. Dalam panggung terbuka tidak ada layar pembatas. Untuk memudahkan penonton, tempat penonton dibuat berjenjang, dengan bagian belakang lebih tinggi dari bagian di depan. Penonton ditempatkan pada tiga sisi panggung.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perencanaan Pertunjukan Tari (Menentukan Tema, Waktu, dan Tempat Pertunjukan Tari)"

Posting Komentar