Sholat Jamak dan Qasar (Dasar Hukum, Niat Solat Jamak Taqdim, Takhir, dan Qasar | Syarat dan Tata Cara Sholat Jamak dan Qasar)

Sholat jamak dan qasar merupakan keringanan dari Allah untuk hambanya. Allah swt. tidak membebani seseorang melainkan  dengan kesanggupannya. Hal ini berarti manusia tidak  dibebani  atau  merasa  kesulitan  untuk melakukan  perintah  Allah.  Dalam  Islam,  hal  ini  disebut  dengan  rukhsah,  berarti keringanan yang diberikan  kepada  umat Islam  dalam  melaksanakan  ibadah. Contohnya, sholat bagi orang dalam perjalanan  atau  musafir,  dengan  cara solat jamak atau qasar.
Untuk lebih jelasnya kali ini kita  akan  belajar  tentang  pengertian, syarat,  dalil,  serta  tata  cara  sholat  jamak dan qasar. Setelah mempelajari hal tersebut, kita  diharapkan  dapat mempraktikkan sholat jamak dan qasar dengan benar.

Pengertian dan Dasar Hukum Solat Jamak dan Qasar
    Jamak  artinya  bersatu  atau  berkumpul.  Hal  tersebut  maksudnya  adalah melaksanakan dua sholat wajib dalam satu waktu.  Misalnya, sholat Asar dengan Zuhur dan sholat Magrib dengan Isya.
sholat fardu yang dapat di-jamak, yaitu sholat Zuhur dengan Asar dan sholat Magrib dengan sholat Isya, dengan tidak mengurangi bilangan rakaatnya, kecuali sholat Subuh. sholat Subuh harus dilakukan pada waktunya, tidak boleh di-jamak dengan sholat Isya atau sholat Zuhur.
Apabila kita mengerjakan sholat Zuhur dan Asar dikerjakan waktu Zuhur atau mengerjakan sholat Magrib dan Isya pada waktu Magrib, pengumpulan sholat yang demikian dinamakan jamak taqdim yang berarti jamak yang didahulukan. Artinya semestinya diakhirkan, tetapi didahulukan.
    Sebaliknya, apabila kita mengerjakan sholat Zuhur dan Asar dikerjakan pada waktu Asar atau sholat Magrib dan Isya dikerjakan pada waktu Isya, pengumpulan sholat yang demikian dinamakan dengan jamak takhir melakukannya di waktu Asar dan dinamakan jamak takhir yang berarti jamak yang diakhirkan. sholat jamak dilakukan kepada orang yang sedang dalam perjalanan yang tidak  sempat  melakukan  sholat  tepat  pada  waktunya  sehingga  waktu  sholat tersebut harus ditarik pada waktu sholat lainnya.
Dasar  hukum sholat jamak dalam perjalanan sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
Dasar  hukum sholat jamak dalam perjalanan
Artinya:
Dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi Muhammad saw.: "Apabila tergesa-gesa hendak pergi, beliau mengundurkan sholat Zuhur sampai awal waktu sholat  Asar,  lalu  beliau  menjamak  keduanya,  dan  beliau  mengundurkan sholat Magrib sampai beliau menjamaknya dengan sholat Isya, yaitu ketika terbenamnya awan merah (H.R.  Bukhari dan Muslim)
Begitupun jamak sholat dibolehkan juga bagi orang yang tidak melakukan perjalanan, artinya tetap di rumah karena terhalang hujan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
sabda Rasulullah saw salat qasar
 Artinya:
Dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata : "Rasulullah saw. pernah mengerjakan sholat  Zuhur  dengan  Asar  dan  Magrib  dengan  Isya  dengan  di-jamak bukan  karena  takut  dan  bukan  pula  karena perjalanan.  Malik  berkata, Aku berpendapat bahwa saat itu adalah hari hujan”.  (H.R Bukhari dan Muslim)

   Sholat qasar adalah sholat ringkas. Maksudnya, meringkas sholat yang empat rakaat menjadi dua rakaat. sholat yang dapat diringkas atau di-qasar itu,yaitu:
sholat Zuhur, Asar, dan Isya. Sementara itu, sholat Magrib dan sholat Subuh tidak bisa di-qasar.
Firman Allah swt.:
Dasar Hukum Salat Qasar
Artinya:
”Dan  apabila  kamu  bepergian  di  bumi,  maka  tidaklah  berdosa  kamu mengqasar sholat. (Surah An-Nisa [4]:101)
Hadis Nabi Muhammad saw.:
Hadis tentang solat qasar
 Artinya:
"Dari Ya’la bin Umaiyah, saya telah berkata kepada Umar, Allah berfirman maka tidaklah berdosa kamu mengqasar sholat jika kamu takut diserang orang  kafir, sedangkan sekarang telah aman (tidak  takut  lagi).  Umar menjawab,  saya  heran  juga sebagaimana  engkau, maka  saya  tanyakan
kepada  Rasulullah saw. dan  beliau  menjawab:  sholat  qasar itu sedekah yang diberikan Allah swt. kepada kamu, maka terimalah olehmu sedekah-Nya (pemberian-Nya) itu.” (H.R. Muslim)

Syarat-Syarat Solat Jamak
    sholat jamak taqdim dan takhir hendaklah dilakukan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan agar sholat jamak yang dilaksanakan sah.
1. Syarat-syarat sholat Jamak Taqdim
    Syarat-syarat sholat jamak taqdim adalah:
a. Hendaklah dimulai dengan sholat yang pertama waktunya
    Jika  sholat pada waktu Zuhur yang digabungkan dengan Asar, terlebih dahulu melaksanakan sholat Zuhur, lalu sholat Asar.
b. Niat jamak taqdim
    Niat jamak taqdim adalah menyengaja dalam hati untuk men-jamak sholat pada waktu yang pertama. Contohnya,  niat jamak taqdim Asar pada waktu Zuhur maka wajib berniat ketika melaksanakan sholat Zuhur.
Berikut ini adalah bacaan niat solat jamak taqdim Asar pada waktu Zuhur.
Bacaan niatnya:
Niat jamak taqdim
Artinya:
“Aku mengerjakan sholat fardu Zuhur empat rakaat dijamak dengan sholat Asar, jamak taqdim karena Allah ta’ala”.
c. Dilakukan berturut-turut
    Berturut-turut artinya tidak boleh terpisah-pisah.  Setelah  melaksanakan sholat  yang  pertama,  langsung melaksanakan sholat yang ke dua, tidak diselingi dengan ibadah lain.
2. Syarat-syarat Jamak Takhir
    Syarat jamak takhir tidak sama dengan syarat jamak taqdim. Jamak takhir tidak diwajibkan berturut-turut dan tidak wajib tertib antara sholat yang harus didahulukan dengan yang harus diakhirkan. Akan tetapi, jika hal tersebut diakukan, hukumnya sunah. Artinya, tidak membatalkan  sholat jamak takhir jika mendahulukan sholat yang ke dua, lalu sholat yang pertama atau setelah sholat yang pertama tidak langsung melaksanakan sholat yang ke dua.Niat  sholat  jamak  hendaknya  dilakukan  pada saat  akan  melakukan  sholat yang pertama. Misalnya, sholat Zuhur dikerjakan pada waktu sholat Asar maka boleh  melaksanakan  sholat  Zuhur  terlebih  dahulu  atau  sholat  yang  memiliki waktunya, yaitu sholat Asar terlebih dahulu. Akan tetapi, niat ber-jamak harus tetap dibacakan ketika melaksanakan sholat yang pertama karena kedua  sholat tersebut akan digabungkan.
Contoh:
Berikut adalah niat solat jamak takhir sholat Isya yang di-jamak takhir dengan sholat Magrib.
Niat jamak takhir
 Artinya:
“Aku mengerjakan fardu sholat Isya empat rakaat dijamak dengan Magrib, jamak takhir karena Allah ta’ala”.

Syarat-Syarat Sholat Qasar
    Sholat  qasar  boleh  dilakukan  oleh  musafir bila  syarat-syarat  berikut  ini telah dipenuhi.
1. Perjalanan yang dilakukannya bukan perjalanan maksiat.
    Orang yang sedang berpergian boleh meng-qasar sholat yang empat rakaat menjadi dua rakaat jika perjalanannya tidak bertujuan untuk melakukan maksiat  atau  dosa.  sholat  qasar  hanya  dapat  dilakukan  oleh  orang  yang perjalanannya dibenarkan oleh Islam, seperti hendak melaksanakan haji, umrah, jihad, mencari ilmu, dan bersilaturahmi.
2. Perjalanan yang menempuh jarak selama dua hari atau perjalanan sehari semalam, yaitu perjalanan sejauh 80.640 km.
3. Tidak bermakmun  pada orang yang bukan musafir yang tidak melakukan sholat qasar.
4. Sholat  yang  di-qasar  adalah  sholat  yang  empat  rakaat  (Zuhur,  Asar,  dan Isya).

Sholat qasar terdiri atas:
1. Qasar adat
    Qasar  adat  adalah  mengurangi rakaat sholat fardu yang empat rakaat menjadi dua rakaat.
2. Qasar sifat
    Qasar  sifat  adalah  meringankan sholat bagi orang yang  tidak kuasa melakukan  sholat  dengan cara biasa.
3. Qasar haiat
    Qasar haiat adalah meringankan sholat,  seperti  dalam  sholat  khauf, yaitu  sholat  karena  takut  adanya bahaya:  bahaya  musuh  dalam peperangan  dan    bahaya  binatang.

Sholat  qasar  terdiri  atas  beberapa macam:
1. sholat  Zuhur  dan  Asar  yang  diqasar dilaksanakan  masingmasing dua rakaat.
2. sholat  Magrib  dan  Isya  yang  diqasar. sholat Magrib dilaksanakan tiga  rakaat  dan  sholat  Isya  dilaksanakan dua rakaat.

Tata Cara dan Niat Sholat Jamak dan Qasar
1. Sholat Jamak Taqdim
    Tata  cara  sholat  jamak  taqdim  adalah  sebagai berikut:
a. Tertib, yaitu mengerjakan ¡alat pertama terlebih dahulu. Misalnya, sholat Zuhur dahulu, lalu Asar atau Magrib dulu baru kemudian Isya.
b. Niat  men-jamak  sholat  dilakukan  pada  saat takbiratul ikhram.
c. Langsung melaksanakan sholat berikutnya, yaitu setelah salam, langsung iqamah dan kemudian
melaksanakan sholat Asar atau Isya tanpa diselingi dengan sholat sunah.
    Bagi orang yang melaksanakan jamak taqdim diharuskan  untuk  melaksanakan  langsung  sholat
kedua setelah selesai sholat pertama. Hal ini berbeda dengan  jamak  takhir.  Pada  jamak  takhir,  tidak harus  muwalah  (langsung  berturut-turut).  Pada jamak takhir, waktu sholat kedua dilaksanakan pada waktunya.  Seperti orang yang melaksanakan  sholat Zuhur  di  waktu  Asar,  setelah  selesai  melakukan sholat Zuhur boleh  saja dia  istirahat dulu,  lalu dilanjutkan dengan  sholat Asar. Walaupun demikian, melakukannya dengan cara berturut-turut tentu lebih baik karena itulah yang dilakukan oleh Rasulullah.Gerakan  dan  bacaan  lainnya  sama  halnya  ketika  gerakan  atau  bacaan dalam sholat biasa, yaitu membaca surah Al-Fatihah, membaca surah pendek, rukuk, iktidal, dan sujud hingga salam.
2. Sholat Jamak Takhir
    Tata cara sholat jamak takhir adalah sebagai berikut:
a. Niat men-jamak takhir dilakukan pada waktu sholat yang pertama.
b. Masih dalam perjalanan di saat datangnya waktu sholat yang kedua (hal ini khusus bagi yang melakukan sholat jamak karena musafir  ( orang dalam perjalanan).
c. Setelah membaca  niat yang dibaca dalam  hati ketika takbiratul ikhram, lalu lanjutkan dengan tata cara sholat seperti sholat biasa,yaitu membaca Al-Fatihah hingga salam.
d. Setelah  selesai  sholat  yang  pertama,  langsung  melaksanakan  sholat  yang hendak digabungkan,yaitu  jika  dimulai  dengan  sholat  Asar,  lanjutkan dengan  sholat Zuhur dengan niat biasa tanpa berniat jamak karena sudah diniatkan pada  sholat  Asar,  atau dimulai  dari  sholat Zuhur, langsung  sholat Asar seperti biasa.
3. Sholat Qasar
    Cara melaksanakan sholat qasar adalah sebagai berikut.
a. Niat ssolat qasar diucapkan pada saat takbiratul ihram.
Contoh:
Niat sholat Zuhur di qasar:
Niat solat qasar
 Artinya:
“Aku sholat Zuhur dua rakaat di qasar karena Allah ta’ala.”
b.  Gerakan dan bacaan seperti sholat biasa, tetapi tidak  memakai tasyahhud awal.
c.  Jumlah  rakaat  diringkas,  yaitu  empat  rakaat menjadi dua rakaat.
d. Tidak  boleh  bermakmum  kepada  orang  yang melakukan sholat sempurna.
e. Sholat qasar dapat dilakukan secara berjamaah, tetapi orang yang meng-qasar sholat harus mengikuti imam yang sama, yaitu sedang meng-qasar pula.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sholat Jamak dan Qasar (Dasar Hukum, Niat Solat Jamak Taqdim, Takhir, dan Qasar | Syarat dan Tata Cara Sholat Jamak dan Qasar)"

Posting Komentar