7 Peristiwa yang Dialami Rasulullah Saw ketika Isra' Mi'raj (Latar Belakang, Peristiwa Penting, Hasil, Hikmah)

Pengertian Isra' Mi'raj

  • Isra’ yaitu perjalanan Nabi Muhammad Saw. yang diatur oleh Allah Swt. dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Aqsa.
  • Mi’raj yaitu perjalanan Nabi Muhammad Saw. yang diatur oleh Allah Swt. dari mMsjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha.

Jadi, Isra’ Mi’raj adalah kekuasaan Allah Swt memperjalankan hambanya (Nabi Muhammad Saw.) dari Masjidil Haram di kota Mekah sampai ke Masjidil Aqsha di Yerusalem pada malam hari, kemudian dilanjutkan sampai ke langit ketujuh (Sidratul Muntaha).

Latar Belakang Isra’ Mi’raj

Ayo, amati Firman Allah di bawah ini!
7 Peristiwa yang Dialami Rasulullah Saw ketika Isra' Mi'raj
Artinya:
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepada-Nya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. al-Isra':1)

Mengapa Nabi Muhammad di Isra’ mi’raj-kan?
Setelah menjadi rasul, Nabi Muhammad Saw. semakin giat berdakwah. Semakin giat dakwah beliau makin banyak pula tantangan dan ancaman yang datang. Nabi semakin cemas dan khawatir akan keberhasilan dakwahnya. Setiap kali Nabi merasa cemas dan khawatir Allah Swt. selalu menenangkan hati beliau, dengan menurunkan wahyu-wahyu-Nya.

Kala itu Rasulullah mendapat ujian yang sangat berat, yakni dua orang terdekat beliau yang selalu membela beliau telah wafat. Baru saja paman Abu halib bin Abdul Muthalib meninggal. Tiga hari kemudian istri beliau, yakni Khadijah ra telah dipanggil Sang Khaliq. Beliau benar-benar berduka.
Kaum Muslimin juga merasakan sedih sekali. Reaksi kair Quraisypun semakin keras memusuhi Nabi Saw.

Dalam keadaan seperti itu, Allah Swt. mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput beliau. Pada malam tanggal 27 Rajab tahun 621 M Rasulullah sedang duduk merenung di serambi masjid. Datanglah Jibril mendekati beliau dan mengajaknya untuk melakukan perjalanan jauh, yakni isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan mi’raj ke langit ketujuh.

Allah Swt Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana selalu menolong dan menghibur di saat Nabi merasa sedih dan risau. Allah bermaksud menunjukkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya. Sehingga beliau tak perlu cemas atau risau. Peristiwa yang akan dialami Nabi kali ini sangat menakjubkan. Kejadiannya sulit diterima akal biasa. Hanya orang beriman yang dapat mempercayainya.

Peristiwa penting dalam Isra’ Mi’raj

Kapan peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi?
Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M, yaitu 3 tahun sebelum hijrah.
Bagaimana Nabi Saw menempuh perjalanan yang menakjubkan itu?
1. Perjalanan Isra’ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa

  • Nabi Muhammad Saw mengendarai Buraq yang dibawa Malaikat Jibril dari Surga.
  • Dalam perjalanan, berhenti sejenak dan melaksanakan salat sunnah 2 rakaat di Madinah, Jibril menjelaskan kepada Nabi Muhammad Saw bahwa ditempat inilah kelak Nabi Muhammad Saw. berhijrah.
  • Setelah melanjutkan perjalanan, Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. turun untuk salat sunnah 2 rakaat. Di huur Sina, yaitu tempat Nabi Musa AS. berbicara langsung dengan Allah Swt.
  • Kemudian untuk yang ketiga kalinya Jibril menyuruh Nabi Muhammad Saw. berhenti untuk melakukan salat sunnah 2 rakaat lagi. di Baitul Lahm, tempat Nabi Isa AS. Lahir.
  • Dalam perjalanan, Nabi Muhammad Saw. mengalami peristiwaperistiwa yang sangat bermakna.


2. Perjalanan Mi’raj dari Masjidil Aqsa ke langit ketujuh (Sidratul Muntaha).
Setelah melalui perjalanan dari langit pertama hingga langit ketujuh, Nabi Muhammad Saw. kemudian melanjutkan perjalanan tanpa ditemani oleh Malaikat Jibril. Pada saat itulah Nabi Muhammad Saw. menerima perintah salat langsung dari Allah Swt.
Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa maksud isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad Saw adalah agar Allah Swt memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya.

7 Peristiwa yang Dialami Rasulullah Saw ketika Isra' Mi'raj

Peristiwa apa yang dialami Rasulullah ketika menjalankan isra’ dan mi’raj?

  1. Bertemu dengan Jin Ifrid.
  2. Rasulullah menyaksikan orang yang tak henti-hentinya menuai (memanen) hasil tanamannya. Sebagai gambaran bagi orang yang berjuang dalam membela agama Allah. Amal mereka dilipatkan gandakan sampai 700 kali.
  3. Nabi Muhammad Saw. mencium bau harum. Jibril menjelaskan bahwa bau tersebut adalah bau dari kuburan Mashithah beserta keluarganya yang dibunuh oleh Raja Fir’aun karena tetap teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah Swt.
  4. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang berzina. Nabi diperlihatkan ada beberapa orang yang sedang membawa daging, dan disebelah orangorang itu terdapat daging yang sudah membusuk, kemudian orang-orang itu membuang daging yang dibawanya dan mengambil daging yang sudah membusuk.
  5. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka makan riba. Nabi diperlihatkan ada orang yang perutnya sangat besar sehingga sukar untuk berjalan.
  6. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang suka berdusta dan membicarakan keburukan orang lain. Nabi diperlihatkan ada orang yang memotong lidahnya sendiri, setelah lidahnya terpotong kemudian tersambung kembali, begitu seterusnya berulang-ulang.
  7. Kemudian Nabi juga diperlihatkan gambaran wajah-wajah para malaikat penjaga neraka. Wajahnya menakutkan, tidak tersenyum dan tidak memperlihatkan keramahan dan kelembutan sedikitpun.


Banyak peristiwa yang disaksikan oleh Nabi Muhammad Saw. dalam perjalan isra’ mi’raj tersebut. Hal ini merupakan peringatan agar manusia jangan sampai berbuat dosa, sekecil apapun dosa pasti akan ada balasannya. Manusia hendaknya selalu berbuat baik. Karena sekecil apapun kebaikan
akan ada pahalanya. Ayo kita perbanyak amal saleh!
Di samping mengalami peristiwa yang menakjubkan diatas, ada sesuatu yang lebih utama yang diperoleh Rasulullah ketika mi’raj.

Apa hasil Rasulullah dimi’rajkan ke langit?
Selama perjalanan isra’ dan mi’raj Nabi Saw. selalu ditemani dan dipandu oleh Jibril AS. Namun ketika hendak naik ke Sidratul Muntaha, Jibril tidak lagi menemani beliau. Beliau harus naik sendiri untuk menjemput perintah langsung Sang Khaliq, yakni perintah salat lima waktu yang wajib dilaksanakan oleh beliau dan seluruh Umat Islam. Setelah menerima perintah itu, Nabi kembali ke Mekah bersama Jibril AS. Nabi tiba kembali di tempat, pada malam itu juga. Sebuah perjalanan yang hanya dapat terjadi atas qudrat dan iradat-Nya. Subhanallah.

√ Bagaimana sikap Rasulullah setelah kembali dari isra’ mi’raj?
Rasulullah harus segera menyampaikan perintah salat yang baru saja diterima kepada umatnya. Beliau merasa cemas akan sikap kaumnya. Apakah mereka akan bisa menerima kebenaran peristiwa yang dialaminya. Sementara kejadian yang dialaminya memang sangat luar biasa. Beliau berpikir bagaimana menyampaikan berita itu kepada umatnya.

√ Bagaimana reaksi kaum Quraisy mendengar berita isra’ mi’raj?
Rasulullah yang bersifat tabligh akan selalu menyampaikan setiap wahyu Allah kepada umatnya. Beliau tak akan menyimpan wahyu itu meskipun berat tantangan yang akan dihadapinya. Beliau menceritakan peristiwa isra’ mi’raj dihadapan orang-orang Quraisy.
Ternyata benar, kebanyakan penduduk Quraisy tidak percaya akan kebenaran peristiwa isra’ mi’raj. Bahkan mereka banyak yang menganggap Nabi telah gila. Dalam kondisi seperti itu, Abu Bakar datang membesarkan hati Nabi. Ia membenarkan dan mempercayai semua cerita Nabi. Sebagai seorang yang beriman Anak-anak harus percaya dan yakin akan kebenaran peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw.


Hikmah Peristiwa Isra’ Mi’raj

Tahukah kamu, apa saja hikmah dari peristiwa isra’ mi’raj ?
Ada beberapa hikmah yang dapat dijadikan pelajaran dan nasihat dalam kehidupan sehari-hari dari peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw., diantaranya adalah:

  1. Kita harus meyakini bahwa apapun yang Allah Swt. kehendaki bisa terjadi, karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Oleh karena itu manusia tidak boleh sombong, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. walaupun seorang pemimpin, Nabi tidak sombong.
  2. Kita wajib taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan kita harus dibuktikan dengan ibadah. Ibadah yang utama dalam Islam adalah menegakkan salat. Perintah salat diterima langsung oleh Nabi Muhammad Saw dari Allah Swt. pada peristiwa Isra’ Mi’raj.
  3. Kita harus mencintai dan bangga kepada Nabi Muhammad Saw. karena bukan hanya Nabi-nya Umat Islam, tetapi beliau juga pemimpin umat seluruh dunia. Isra’nya Nabi yang dimulai dari Kota Mekah menuju Yerusalem membuktikan bahwa Nabi dicintai oleh bangsa yang bukan orang Arab saja, tapi juga sampai diluar Arab. Wilayah yang pada waktu itu merupakan pusat kekuasaan Yahudi dan Nasrani-pun tetap menerima dan menghormati Nabi Muhammad Saw.
  4. Kita harus membuktikan bahwa besarnya Islam bukan karena kekuasaan, tetapi karena dakwah yang disampaikan dengan hikmah penuh kelembutan, kasih sayang dan dengan suri tauladan.

Nabi Muhammad Saw. ketika berdakwah selalu memberi contoh yang baik, membangun kepribadian umat, tegas dalam hal Aqidah, dan penuh kasih sayang pada semua umat, walaupun bukan Umat Islam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7 Peristiwa yang Dialami Rasulullah Saw ketika Isra' Mi'raj (Latar Belakang, Peristiwa Penting, Hasil, Hikmah)"

Posting Komentar