Peristiwa Rasulullah Saw Hijrah ke Thaif
Ayo, perhatikan firman Allah di bawah ini!Artinya :
“Dan mereka berkata: "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif ) ini?.” (Qs. Az-Zuhruf:31)
Kota Thaif merupakan salah satu kota yang diistimewakan oleh Allah Swt Ayat diatas menerangkan bahwa Kota Thaif dianggap setara kedudukannya dengan Kota Mekah.
Kapan Nabi Muhammad Saw melaksanakan hijrah ke Thaif?
Menurut habaqat Ibnu Sa’ad, peristiwa hijrah Nabi Muhammad Saw. ke Thaif terjadi pada Bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian.
Siapakah yang menemani Nabi Muhammad Saw hijrah ke Thaif?
Nabi Muhammad Saw. pergi ke Thaif ditemani oleh Zaid bin Harisah.
Apa tujuan Nabi Muhammad Saw pergi ke Thaif?
Nabi Muhammad pergi ke Thaif dengan tujuan untuk mencari bantuan keluarganya yang ada di Thaif, yaitu Kinanah yang bergelar Abu Jalil, dan Mas’ud yang bergelar Abu Kuhal, serta Habib.
Setelah tiba di Thaif, Nabi Muhammad Saw. menuju ke rumah para pemuka Bani Tsaqif yang merupakan orang berkuasa di daerah tersebut. Kemudian Nabi Muhammad Saw menyampaikan tentang Islam dan mengajak mereka agar beriman kepada Allah.
Bagaimana tanggapan penduduk Thaif terhadap maksud kedatangan Nabi Muhammad Saw.?
Mereka menolak secara mentah-mentah dan menjawab dengan kasar.
Nabi Muhammad Saw bangkit dan meninggalkan mereka. Nabi berharap agar berita kedatangannya tidak diketahui kaum Quraisy, tetapi mereka menolak. Mereka justru mengerahkan kaum penjahat serta para budak untuk menyerang dan melempari Nabi dengan batu. Hal ini mengakibatkan cidera pada kedua kaki Nabi Muhammad Saw. Zaid bin Haritsah pun berusaha keras melindungi beliau, tetapi ia sendiri terluka.
Mengapa penduduk Thaif menolak ajakan Nabi Muhammad Saw.?
Ternyata Penduduk Thaif sudah dihasut oleh Abu Jahal untuk tidak mempercayai Nabi Muhammad Saw. Kemudian Nabi Muhammad Saw. meninggalkan Thaif untuk menghindari kejaran penduduk dengan kondisi pakaian yang berlumuran darah dan penuh luka. Dengan demikian hijrah ke Thaif yang bertujuan untuk mendapat bala bantuan dari saudara Nabi dapat dikatakan tidak berhasil.
Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. Hijrah ke Thaif
Mengapa Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif ?Penyebab Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif di antaranya adalah karena tekanan kaum kair Quraisy kepada Nabi Muhammad Saw. Kaum kair Quraisy semakin sering mengganggu dan menyakiti Nabi Muhammad Saw. Setelah Khadijah dan Abu halib wafat, mereka menganggap tidak
ada lagi orang yang disegani yang melindungi beliau.
Kemudian Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif dengan harapan dapat menyebarkan Agama Islam dengan tenang dan damai. Beliau berharap akan mendapat dukungan dan bantuan dari saudara-saudaranya. Namun kenyataannya berbeda, beliau justru dihina, diusir, dan dilempari batu hingga terluka oleh penduduk Thaif, hingga Nabi Muhammad Saw. kembali lagi ke Mekah.
Kesabaran Nabi Muhammad Saw. Dalam Peristiwa Hijrah ke Thaif.
Bagaimana kesabaran Nabi Muhammad Saw. ketika hijrah ke Thaif ?Kesabaran Nabi Muhammad Saw. selalu diuji. Pada awalnya beliau mendapatkan ujian harus berpisah dari orang yang begitu berarti baginya, yaitu Abu Talib dan Khadijah. Meski dalam keadaan sedih yang mendalam, namun Nabi Muhammad Saw. tetap melanjutkan dakwahnya. Ujian dan cobaan kembali datang ketika Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif. Nabi Muhammad Saw memperoleh perlakuan kasar, hinaan dan pengusiran, bahkan beliau diserang hingga terluka.
Dalam kondisi seperti itu datanglah Malaikat Jibril. Malaikat Jibril meminta izin kepada Nabi Muhammad Saw. untuk menghukum penduduk Thaif yang telah berlaku kejam kepada beliau. Namun beliau menolak. Beliau justru berdo’a “Allahummahdi qawmi fainnahum la ya’lamûn”, artinya:
“Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku ini, karena sesungguhnya mereka tidak tahu.” Bahkan beliau tak lupa mendoakan agar keturunan masyarakat Thaif kelak menyembah Allah Swt.Kemana tujuan Nabi Muhammad Saw setelah diusir dari Thaif?
Ketika penduduk Thaif menolak dakwahnya, Nabi Saw. memutuskan untuk kembali ke Mekah. Sebelum sampai di kota Mekah, beliau beristirahat sambil membersihkan lukanya di suatu perkebunan anggur milik Uthbah dan Syaibah, anak Rabi’ah.
Apa yang terjadi ketika Nabi Muhammad Saw. beristirahat di kebun anggur?
Setelah Rasulullah Saw sampai di kebun milik Uthbah bin Rabi’ah, kaum penjahat dan para budak yang mengejarnya berhenti dan kembali. Tetapi tanpa diketahui ternyata beliau sedang diperhatikan oleh dua orang anak Rabi’ah yang sedang berada didalam kebun. Setelah merasa tenang di bawah naungan pohon anggur itu, Rasulullah Saw. mengangkat kepalanya seraya berdo’a.
Mendengar do’a Rasulullah Saw. hati kedua anak lelaki Rabi’ah pemilik kebun itu tergerak. Mereka merasa iba. Mereka memanggil pelayannya yang bernama Addas dan menyuruhnya mengambilkan buah anggur, dan memberikannya kepada Rasulullah. Ketika Addas meletakkan anggur itu di hadapan Rasulullah Saw. dan meminta beliau untuk memakannya, Rasulullah Saw. mengulurkan tangannya seraya mengucapkan, “Bismillah.“ Kemudian dimakannya.
Addas terkejut mendengar ucapan Rasulullah. Nabi pun menceritakan bahwa dirinya adalah seorang Nabi yang diutus Allah untuk menyampaikan Agama Islam seperti halnya nabi sebelumnya. Seketika itu juga Addas berlutut di hadapan Rasulullah Saw. lalu mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki beliau. Alhamdulillah, Addas masuk Islam.
Subhanallah! begitu mulia sifat Nabi Muhammad Saw meskipun hatinya terluka, namun Nabi Muhammad Saw tidak dendam kepada penduduk Thaif.
0 Response to "Penyebab Rasulullah Saw Hijrah ke Thaif dan Kesabarannya saat Peristwa Hijrah Thaif"
Posting Komentar