Riwayat & Silsilah Sunan Muria | Kepribadian, Perjuangan Dakwah Sunan Muria dan Hikmahnya

Riwayat dan Silsilah Sunan Muria

Nama pribadi Sunan Muria ada yang mengatakan Raden Prawoto, ada pula yang mengatakan Raden Umar Said. Beliau disebut dengan gelar Sunan Muria karena berhubungan dengan nama gunung tempat beliau dimakamkan: Gunung Muria. Silsilah dan kisah hidup Sunan Muria tidak cukup dicatat dalam tulisan sejarah Jawa.

  1. Versi yang pertama, Sunan Muria lahir dengan nama Raden Umar Said. Ia memiliki dua orang adik perempuan, yaitu Dewi Rukayah dan Dewi Sofiyah. Sewaktu dewasa, Raden Umar Said menikah dengan Dewi Sujinah, adik kandung Ja'far Shadiq atau Sunan Kudus putra Usman haji atau Sunan Ngudung.
  2. Versi kedua disebutkan bahwa Sunan Muria adalah putra Sunan Ngudung. Disebutkan bahwa dalam pernikahan dengan Dewi Sarifah, Sunan Ngudung memiliki empat orang putra: (1) Raden Umar Said, 2) Sunan Giri III, 3) Raden Amir haji Sunan Kudus, dan 4) Sunan Giri II. Jika versi silsilah ini benar, maka Dewi Sarifah istri Sunan Ngudung adalah adik Sunan Kalijaga.
  3. Versi ketiga Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga. Mengaitkan Sunan Muria dengan Sunan Kalijaga sebagai anak dan orang tua tampaknya lebih didukung oleh data hsitoris dibanding menempatkan Sunan Muria sebagai putra Sunan Ngudung. Di dalam silsilah keturunan Sunan Muria, misal, diketahui bahwa salah seorang putranya yang bernama Pangeran Santri dikenal dengan gelar Sunan Adilangu, dan Adilangu adalah kediaman Sunan Kalijaga.


Kepribadian Sunan Muria

Bahwa Sunan Muria itu adalah Wali yang sakti, kuat fisiknya dapat dibuktikan dengan letak Padepokannya yang terletak di atas gunung. Jarak antara kaki undag-undagan atau tangga dari bawah bukit sampai ke makam Sunan Muria tidak kurang dari 750 m.

Bayangkanlah, jika Sunan Muria dan istrinya atau dengan muridnya setiap hari harus naik turun, turun naik guna menyebarkan agama Islam kepada penduduk setempat, atau berdakwah kepada para nelayan dan pelaut serta para pedagang. hal itu tidak dapat dilakukannya tanpa adanya fisik yang kuat. Soalnya menunggang kuda tidak mungkin dapat dilakukan untuk mencapai tempat tinggal Sunan Muria. harus jalan kaki. Itu berarti Sunan Muria memiliki kesaktian tinggi, demikian pula murid-muridnya.

Sunan Muria adalah tokoh agama yang amat bersahaja. Dia tidak berkaitan dengan hal-hal politik atau popularitas yang memungkinkan kisahnya lebih banyak tertulis dalam sejarah. Sebagai wali, Sunan Muria lebih banyak membenamkan dirinya dalam kehidupan rakyat kecil, yang miskin. Para muridnya kebanyakan dari kalangan para petani, pedagang, dan nelayan kecil. Dia berbaur dan menyelami setiap sisi terdalam kehidupan masyarakat. Langkahnya yang sederhana ini telah membawanya menciptakan tembang sinom dan kinanti. Satu tindakan lain yang membuktikan sunan Muria menyusup dalam lubuk hati rakyat adalah tidak dilarangnya tradisi melakukan kenduri setelah kematian seseorang.

Perjuangan Sunan Muria dalam berdakwah

Dalam melakukan dakwah, ia menggunakan cara yang seperti digunakan ayahnya, yaitu dengan cara yang halus. Ibarat mengambil ikan, tetapi jangan sampai mengeruhkan airnya. Itulah cara yang ditempuhnya untuk menyiarkan agama Islam di sekitar Gunung Muria. Tempat tinggal sunan muria memang di puncak Gunung Muria; yang salah satu puncaknya bernama Colo. Gunung tersebut terletak di sebelah utara kota Kudus.

Sunan Muria melakukan penyebaran Islam di daerah sekitar Gunung Muria, utara kota Kudus.

Strategi dakwah Sunan Muria salah satunya adalah dengan Seni
Sasaran dakwah dari Sunan Muria adalah para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Ia adalah salah satu wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan Islam. Dan, ia juga yang telah menciptakan berbagai tembang Jawa, yaitu tembang Sinom dan Kinanti.

Metode yang merupakan lanjutan dari kerja dakwah ayahnya ini menyebabkan Sunan Muria lebih mengenal tradisi Jawa. Dia juga dikenal sebagai seorang seniman yang melestarikan gamelan dan kesenian tradisi lainnya. Melalui cara ini Sunan Muria mulai sedikit demi sedikit memasukkan ajaran agama dan syariat Islam. Inilah awal masuknya penyebaran Islam yang dilakukan oleh Sunan Muria, dengan begitu rakyat tidak terkejut dengan ajaran baru Islam. Pembenaran tentang ajaran Islam diterima rakyat secara rasional, sebab berjalan di wilayah yang akrab dengan mereka. Syair-syair Jawa diubah liriknya dengan kebajikan-kebajikan Islam. Rakyat mengenal Islam sebagai sesuatu yang lembut. Metode ini masih berlangsung hingga saat ini di Jawa.

Begitu dekatnya Sunan Muria dengan rakyatnya hingga luasnya wilayah dakwah merambah sampai daerah permukiman terpencil. Seperti daerah Gunung Muria sendiri sangat terpencil namun dakwahnya sampai wilayah ke Pati, pesisir Jawa, selain tentunya Kudus.

Perjuangan Strategi Dakwah Sunan Muria dan Hikmahnya

Ajaran yang disebarkan oleh sunan Muria

Jauh sejak zaman Walisongo, Sunan Muria telah mengajarkan pengikutnya untuk bersama meruwat bumi. hampir tak pernah disebut dan memang jarang yang tahu ihwal kontribusi dakwah Walisongo terhadap pelestarian bumi. Walisongo selama ini lebih banyak dipahami sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa yang hanya menyampaikan risalah ketauhidan semata. Sunan Muria juga megajarkan untuk melestarikan alam, agar terhindar dari bencana longsor. Masyarakat diajak untuk bersama-sama menanam pohon dan menjaga kelestarian alam. Menamam pohon Pari Joto, Pakis haji, dan Jati. Serta menjaga kebersihan mata air yang ada.

Contoh Nilai Positif Sikap Sunan Muria

Sunan Muria yang makamnya ada di gunung serta kehidupannya yang melekat bersama dengan masyarakat kecil di sekitarnya dapat kita ambil hikmah sebagai berikut:

  1. Sebagai hamba Allah, Sunan Muria tetap memadukan antara menjaga kesehatan hati dengan berzikir, kesehatan pikiran dengan menimba ilmu, serta kesehatan fisik dengan melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki.
  2. Sebagai pendakwah, Sunan Muria sangat membaur dengan masyarakat di sekitarnya, memperbaiki akhlak mereka sembari meluruskan sejalan dengan ajaran Islam.
  3. Menjaga ekosistem alam dan mengedepankan konservasi alam serta lingkungannya, hal ini selaras dengan tugas manusia yangg merupakan Khalifatullah Fi al-ardl (Khalifah/wakil Allah di muka bumi)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Riwayat & Silsilah Sunan Muria | Kepribadian, Perjuangan Dakwah Sunan Muria dan Hikmahnya"

Posting Komentar