Contoh Kutipan Novel berjudul Menjual Kue karya Adi Teruna
Menjual KueAdi Teruna
Usaha Ibu Adi di rumah hanyalah berdagang kue. Malam-malam dibikinnya kuekue. Kemudian, kue-kue itu diantarkannya ke warung kopi. Warung kopilah yang menjualkannya. Nanti sore, ia menerima hasil penjualan tersebut. Usaha ini tidak begitu menggirangkan hati karena belum mencukupi keperluan rumah tangganya.
Demikianlah nasib ibunya yang miskin, tidak ada suami yang menanggung biaya rumah tangga. Suaminya yang telah meninggal pun, tidak meninggalkan harta warisan.
Untuk melanjutkan sekolah Adi saja, terasa sangat sukar baginya. Apalagi kalau anaknya beberapa orang pula.
bu Adi sebenarnya masih muda. Usianya baru meningkat tiga puluh tahun. Romannya pun cukup cantik. Ia pun terkenal seorang wanita yang jujur. Pandai bergaul.
Disenangi oleh orang kampungnya. Di kota ini pun ia senantiasa menjadi pemimpin kaum wanita. Ada beberapa laki-laki yang telah melamarnya. Tapi ia belum mau kawin. Ia hanya berpendirian, nanti kawin apabila anaknya sudah mulai besar. Ia takut sekali, kalau ia bersuami, suaminya itu tidak sayang kepada anaknya. Apalagi kalau sampai membencinya. Sebab biasa juga hal yang demikian. Maka sengaja ditekannya keinginannya bersuami itu. Begitu sayangnya ia kepada Adi sehingga dikorbankannya keinginannya sendiri.
Pada umumnya, begitulah perasaan ibu terhadap anaknya. Sengaja ia berkorban demi kepentingan anaknya. Tapi kadang-kadang sang anak kemudian tidak membalas guna kepada ibunya. Kalau ia telah besar, suka membentak-bentak kepada ibunya. Dan inilah yang dinamakan durhaka. Bila orang durhaka kepada orangtuanya, terutama kepada ibunya, Tuhan marah sekali kepadanya. Ajaran agama
memerintahkan kepada setiap anak, hendaklah anak mematuhi perintah ibu dan ayahnya. Ia tidak boleh melawan dan menentangnya. Kalau ia dipanggil, haruslah segera datang, kalau ia dilarang segera harus menghentikannya. Sekalikali tak boleh anak bersuara keras kepada kedua orangtuanya. Mestilah berkata-kata lemah lembut. Haruslah mengucapkan katakata hormat dan menyenangkan.
Sekali-kali tak boleh mengecewakan mereka. Inilah ajaran yang hendak diberikannya kepada Adi. Sedikit demi sedikit. Sebab itu Adi adalah seorang yang taat beragama dan memiliki ilmu pengetahuan agama serbacukup, sekalipun tidak terhitung alim benar.
"Aku hanya mempunyai seorang anak," kata Ibu Adi seorang diri.
Anak yang seorang ini, sedapat mungkin diasuh dan dididik sebaik-baiknya. Biar ia kelak menjadi orang yang beragama secara benar. Selain di sekolah, di rumah pun ia perlu diberi pendidikan agama. Pendidikan beribadat kepada Tuhan. Sebab, di sekolah tidak begitu mendalam didikan agama itu. Ia lebih banyak merupakan ilmu pengetahuan saja. Anak-anak mempelajari agama di sekolah. Tapi mereka tidak otomatis mengerjakan ibadah seperti salat atau puasa. Sebab umumnya pelajaran itu tidak disertai dengan pendidikan dalam praktis. Ilmu pengetahuan berbeda dengan pendidikan. Karenanya, perlulah ibunya sendiri mendidik dan melatihnya di rumah.
Sumber: Novel Penjual Kue, Juni 1997 dengan penyesuaian
Contoh Hal Menarik dari Kutipan Novel Menjual Kue karya Adi Teruna
Dalam kutipan novel tersebut terdapat hal-hal yang menarik. Perhatikan cuplikan berikut ini.Sengaja ia berkorban demi kepentingan anaknya. Tetapi kadang-kadang sang anak kemudian tidak membalas guna kepada ibunya. Kalau ia telah besar, suka membentak-bentak kepada ibunya. Dan inilah yang dinamakan durhaka. Bila orang durhaka kepada orangtuanya, terutama kepada ibunya, Tuhan marah sekali kepadanya. Ajaran agama memerintahkan kepada setiap anak, hendaklah anak mematuhi perintah ibu dan ayahnya. Ia tidak boleh melawan dan menentangnya.
Kalau dipanggil, haruslah segera datang. Kalau dilarang, harus segera dihentikannya.
Adi adalah seorang yang taat beragama dan memiliki ilmu pengetahuan agama serba cukup, sekalipun tidak terhitung alim benar.
Cuplikan dari novel tersebut mengungkapkan bahwa dewasa ini tidak sedikit anak yang durhaka kepada orangtuanya. Akan tetapi, bagi tokoh Adi kebalikannya. Ia anak jujur dan taat beragama. Itulah yang menarik dari cuplikan novel tersebut.
0 Response to "Contoh Hal Menarik dari Kutipan Novel (Menjual Kue karya Adi Teruna)"
Posting Komentar