8 Sikap untuk Menghadapi Pengaruh Globalisasi

Globalisasi membawa pengaruh luar biasa bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh tersebut meliputi berbagai aspek seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengaruh globalisasi itu pun membawa dampak positif dan dampak negatif. Pengaruh globalisasi tersebut harus disikapi dengan bijaksana.

Pengaruh globalisasi harus diartikan sebagai suatu tantangan bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu bersikap selektif untuk menerima proses globalisasi. Hal yang dianggap baik dari globalisasi dan dapat meningkatkan pembangunan nasional tentu harus diterima sebagai suatu langkah kemajuan bagi bangsa Indonesia. Adapun hal-hal negatif dan dapat melunturkan nilai-nilai kepribadian bangsa harus ditolak dengan tegas.

Seperti diketahui, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang yang sedang membangun. Proses pembangunan tersebut tidak terlepas dari pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, setiap proses pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia harus berdasarkan ideologi Pancasila dan pengaturannya harus berdasarkan UUD 1945. Dengan demikian, Pancasila dapat dijadikan penyaring terhadap pengaruh globalisasi tersebut.

8 Sikap untuk Menghadapi Pengaruh Globalisasi

Memperkenalkan sesuatu kepada anak harus melalui pengawasan dan pembinaan orangtua dalam keluarga.

Sikap-Sikap yang Perlu diterapkan untuk Menghadapi Pengaruh Globalisasi

Selain Pancasila sebagai penyaring pengaruh globalisasi, kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki sikap dan usaha untuk menghadapi pengaruh dari proses globalisasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai penyaring terhadap pengaruh globalisasi yang bersifat negatif.
2. Selalu meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap Pancasila untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Selalu meningkatkan ilmu pengetahuan agar dapat menilai mana yang dianggap baik dan benar terhadap pengaruh globalisasi.
4. Selalu meningkatkan pendidikan dan keterampilan agar dapat menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaingan dengan bangsa lain.
5. Selalu meningkatkan penguasaan terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
6. Selalu mempertahankan dan melestarikan budaya lokal tradisional agar tidak digantikan oleh budaya bangsa asing.
7. Selalu meningkatkan kualitas produk hasil produksi dalam negeri sehingga dapat digunakan dan selalu dicintai oleh masyarakat dalam negeri. Selain itu, produk hasil produksi dapat bersaing dan dapat merebut pasar lokal serta internasional.
8. Selalu menumbuhkan sikap terbuka dan tanggap terhadap pembaruan sehingga mampu menilai pengaruh yang dinilai baik bagi pembangunan.

Selain sikap dan usaha tersebut, komponen-komponen pembangun bangsa pun harus dipersiapkan dalam era globalisasi ini. Komponen tersebut meliputi keluarga, sekolah, dan pemerintah. Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam suatu masyarakat.

Keluarga akan memberikan informasi pertama kali kepada anggota keluarga terutama anak mengenai pengaruh globalisasi. Melalui keluarga, anak harus diperkenalkan sedini mungkin mengenai nilainilai luhur tentang kepribadian bangsa Indonesia. Sikap gotong royong, ke keluargaan, tenggang rasa, mencintai kebudayaan lokal, serta semangat membangun bangsa harus diperkenalkan sedini mungkin kepada anak.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dibentuk untuk menyalurkan ide, gagasan, pengetahuan, serta keterampilan. Melalui sekolah, masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan dan kecakapan hidup dalam menghadapi globalisasi. Sekolah harus dapat membentuk semangat dan karakter masyarakat yang dapat membangun bangsa sehingga proses globalisasi dapat disikapi dengan sikap bijaksana.

Selain itu, pemerintah juga harus memegang peranan dalam proses globalisasi. Pemerintah mempunyai kewenangan dalam mengambil suatu kebijakan. Melalui kebijakan tersebut, diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah harus dapat memengaruhi pandangan, wawasan, serta pengetahuan masyarakat mengenai proses globalisasi ini.

Di samping itu, adanya strategi yang tepat untuk menghadapi pengaruh buruk globalisasi, yaitu Indonesia harus memiliki pemerintahan yang kuat dengan strategi yang jelas dalam member lakukan hukum yang mengikat kuat pada individu dan masyarakat.

Membuat kesepakatan dengan negara-negara asing dalam melakukan kerjasama yang jelas tanpa adanya ketimpangan kebijaksana an yang justru dapat merugikan satu negara dan menguntungkan negara lain dalam melakukan kerja sama. 

Demikianlah, globalisasi dalam pelaksanannya di masyarakat justru akan membangkitkan kembali kesadaran bahwa kebudayaan adalah pengukuh identitas (ciri-ciri) dan keutuhan, serta kebersamaan manusia dalam posisinya sebagai masyarakat dan bangsa. Kekuatan ini akan bekerja ketika masyarakat tersebut merasakan terjadinya pelemahan atau pengurangan makna nilal-nilai budaya sendiri.

Bekerjanya daya ini sekaligus akan memberikan gambaran mengenai tingkat kesadaran dan tingkat ketahanan budaya pada masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai peristiwa lintas budaya dalam era globalisasi dewasa ini, niat dan perhatian yang ditujukan untuk peningkatan kesadaran dan ketahanan budaya bangsa sangat diperlukan.

Berdasarkan hal tersebut, sudah selayaknya kita sebagai warga negara Indonesia mampu menyikapi proses globalisasi ini dengan pandangan dan wawasan terbuka. Globalisasi membawa pengaruh positif sekaligus negatif. Oleh karena itu, pengaruh tersebut harus di seleksi secermat mungkin. Pengaruh positif dapat diterima sebagai pembaharu tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya serta kepribadian sebagai bangsa Indonesia. Pengaruh negatif dari proses globalisasi dapat ditolak karena dapat merusak tatanan nilai bangsa yang sudah ada. Oleh karena itu, kualitas pengetahuan serta wawasan seseorang sebagai warga negara sudah selayaknya ditingkatkan untuk kemajuan pembangunan bangsa Indonesia di era globalisasi ini.

Globalisasi pada hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh pluralitas budaya maka globalisasi sebagai proses juga menggejala sebagai peristiwa yang melanda dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan proses saling memengaruhi antarbudaya. Pertemuan antarbudaya itu tidak selalu berlangsung sebagai proses dua arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses dominasi budaya yang satu terhadap lainnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "8 Sikap untuk Menghadapi Pengaruh Globalisasi"

Posting Komentar